Suyani Gantung Diri Diduga Usai Habisi 2 Anaknya, Ini Pemicunya
Jum'at, 29 Januari 2021 - 21:06 WIB
BLITAR - Suyani (67) warga Desa Sumberejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar yang ditemukan tewas bersama dua anak kandungnya, sudah delapan tahun menduda. Sejak istrinya meninggal, Suyani praktis hidup bersama dua anaknya, yakni Nanda Finza Fransiska (22) dan SAP (10) yang juga ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.
Sementara anak sulungnya, Henokh tengah bekerja di negara Timor Leste. "Yang bungsu ditinggal ibunya saat masih usia setahun," tutur warga setempat yang enggan disebut nama. Si sulung Henohk merupakan tulang punggung keluarga. Ia bekerja di Timor Leste demi membantu kelangsungan hidup ayah serta kedua adiknya. Sementara di Desa Sumberejo sendiri, Suyani dikenal sebagai buruh tani.
Hanya saja sejak divonis mengidap sakit ginjal, Suyani tidak bisa lagi bekerja maksimal. Ia jarang terlihat di sawah dan lebih banyak berada di rumah. "Kabarnya korban sakit ginjal," terang sumber di lingkungan korban bertempat tinggal. Kematian Suyani beserta dua anaknya di dalam rumah tersebut, sontak membuat warga gempar.
Jasad ketiganya ditemukan salah satu warga yang masih kerabat. Saksi yang masuk ke dalam rumah setelah dimintai tolong anak sulung korban (Henohk) untuk mengecek rumah orang tuanya. Sebab saat ditelpon berkali kali pada Kamis malam (28/1) dari Timor Leste, Suyani tidak menjawab.
Melihat jenazah Suyani yang tewas tergantung di kamar, dan dua anaknya di kamar yang lain dengan kondisi mengenaskan, duda tiga anak itu diduga sengaja menginginkan hal itu. Spekulasi yang berkembang, sebelum bunuh diri, Suyani lebih dulu menghabisi nyawa kedua anaknya. Kakak adik tersebut diduga dipaksa menenggak racun. Hal itu mengacu adanya jejak lebam pada leher, lidah terjulur serta mulut berbusa.
Aksi nekat tersebut diduga didorong oleh motif ekonomi. Hal itu mengingat satu keluarga tersebut selama ini hidup dengan ekonomi yang serba pas-pasan. "Selain sakit, bisa jadi karena faktor ekonomi," kata sumber di lokasi kejadian.
Sementara Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan belum bisa menyimpulkan motif tewasnya satu keluarga tersebut. Selain menunggu hasil autopsi medis, saat ini petugas masih terus melakukan pendalaman.
"Kami juga belum bisa menyimpulkan penyebab kematian ketiga korban. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan saksi saksi," ujar Leonard. Seperti diketahui kematian tiga orang satu keluarga di dalam rumah tersebut terungkap Jumat (29/1). Terjadinya peristiwa yang mengakibatkan ketiganya meninggal dunia diduga berlangsung Kamis malam (28/1).
Dalam olah TKP petugas tidak menemukan adanya barang berharga yang hilang. Kondisi pintu rumah warga juga masih dalam keadaan terkunci dari dalam. Saat ini jasad ketiganya masih menjalani autopsi di RSUD Mardi Waluyo Blitar.
Sementara anak sulungnya, Henokh tengah bekerja di negara Timor Leste. "Yang bungsu ditinggal ibunya saat masih usia setahun," tutur warga setempat yang enggan disebut nama. Si sulung Henohk merupakan tulang punggung keluarga. Ia bekerja di Timor Leste demi membantu kelangsungan hidup ayah serta kedua adiknya. Sementara di Desa Sumberejo sendiri, Suyani dikenal sebagai buruh tani.
Baca Juga
Jasad ketiganya ditemukan salah satu warga yang masih kerabat. Saksi yang masuk ke dalam rumah setelah dimintai tolong anak sulung korban (Henohk) untuk mengecek rumah orang tuanya. Sebab saat ditelpon berkali kali pada Kamis malam (28/1) dari Timor Leste, Suyani tidak menjawab.
Melihat jenazah Suyani yang tewas tergantung di kamar, dan dua anaknya di kamar yang lain dengan kondisi mengenaskan, duda tiga anak itu diduga sengaja menginginkan hal itu. Spekulasi yang berkembang, sebelum bunuh diri, Suyani lebih dulu menghabisi nyawa kedua anaknya. Kakak adik tersebut diduga dipaksa menenggak racun. Hal itu mengacu adanya jejak lebam pada leher, lidah terjulur serta mulut berbusa.
Aksi nekat tersebut diduga didorong oleh motif ekonomi. Hal itu mengingat satu keluarga tersebut selama ini hidup dengan ekonomi yang serba pas-pasan. "Selain sakit, bisa jadi karena faktor ekonomi," kata sumber di lokasi kejadian.
Sementara Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan belum bisa menyimpulkan motif tewasnya satu keluarga tersebut. Selain menunggu hasil autopsi medis, saat ini petugas masih terus melakukan pendalaman.
"Kami juga belum bisa menyimpulkan penyebab kematian ketiga korban. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan saksi saksi," ujar Leonard. Seperti diketahui kematian tiga orang satu keluarga di dalam rumah tersebut terungkap Jumat (29/1). Terjadinya peristiwa yang mengakibatkan ketiganya meninggal dunia diduga berlangsung Kamis malam (28/1).
Dalam olah TKP petugas tidak menemukan adanya barang berharga yang hilang. Kondisi pintu rumah warga juga masih dalam keadaan terkunci dari dalam. Saat ini jasad ketiganya masih menjalani autopsi di RSUD Mardi Waluyo Blitar.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda