BMKG: Gempa Bumi Lampung M5,4 Tidak Berpotensi Tsunami
Rabu, 27 Januari 2021 - 19:43 WIB
JAKARTA - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menegaskan bahwa gempa bumi berkekuatan magnitude 5,4 yang mengguncang Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung , tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno membeberkan, dengan memerhatikan lokasi episenter dan ke dalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Aktif.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan Oblik Naik (Thrust Fault Oblique). “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya dalam rilis BMKG yang diterima SINDONews, Rabu (27/1/2021).
Menurutnya, gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,13 LS dan 103,74 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 20 km arah Barat Kota Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung pada kedalaman 10 km.
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Liwa, Bengkulu Selatan, Krui, Lampung Barat, III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ) Way Kanan, Tanggamus II MMI. Hingga pukul 18.20 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
“Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang . Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” ungkapnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” Bambang mengimbau.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno membeberkan, dengan memerhatikan lokasi episenter dan ke dalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Aktif.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan Oblik Naik (Thrust Fault Oblique). “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya dalam rilis BMKG yang diterima SINDONews, Rabu (27/1/2021).
Menurutnya, gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,13 LS dan 103,74 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 20 km arah Barat Kota Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung pada kedalaman 10 km.
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Liwa, Bengkulu Selatan, Krui, Lampung Barat, III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ) Way Kanan, Tanggamus II MMI. Hingga pukul 18.20 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
“Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang . Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” ungkapnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” Bambang mengimbau.
(nic)
tulis komentar anda