Nyi Pelet, Siluman Pemuja Kecantikan Penguasa Gunung Ciremai
Minggu, 24 Januari 2021 - 04:59 WIB
Namun, di balik aktivitas serta pesona dan panorama alamnya, Gunung Ciremai juga menyimpan cerita yang hingga kini masih dipercaya masyarakat sekitar, termasuk para pelaku supranatural, yakni terkait keberadaan Nyi Pelet atau Nini Pelet.
Dari cerita yang beredar di kalangan masyarakat sekitar Gunung Ciremai, Nyi Pelet digambarkan sebagai siluman penguasa dan penghuni Gunung Ciremai. Menurut Masruri dalam bukunya berjudul Rahasia Pelet, Nyi Pelet adalah sosok yang sakti, khususnya dalam percintaan.
Kepercayaan masyarakat sekitar terhadap keberadaan Nyi Pelet di Gunung Ciremai dibuktikan dengan masih adanya sejumlah pantangan bagi siapapun yang hendak mendaki Gunung Ciremai jika tak ingin terjadi hal-hal yang tak diinginkan selama pendakian, mulai larangan kencing sembarangan, mengucapkan salam, hingga menginjakan kaki ke tanah sebanyak tiga kali.
Lalu, siapakah sebenarnya Nyi Pelet? Mengacu pada cerita turun menurun di masyarakat, Nyi Pelet mulanya sebenarnya perempuan biasa yang menguasai ilmu aliran hitam. Namun, ambisinya yang kuat untuk tetap awet muda dan terlihat cantik, Nyi Pelet nekat mencuri Kitab Mantra Asmara yang diciptakan oleh Ki Buyut Mangun Tapa yang memiliki ilmu aliran putih.
Kitab Mantra Asmara berisi berbagai ajaran tentang asmara dan cara memikat lawan jenis. Salah satu ajian dari Kitab Mantra Asmara yang sangat terkenal, yakni Jaran Goyang. Ajian ini mengajarkan ilmu menaklukkan hati seseorang yang diincar atau yang lebih dikenal dengan sebutan pelet.
Terbukti, setelah berhasil mendapatkan Kitab Mantra Asmara, Nyi Pelet memanfaatkan ujian Jaran Goyang untuk menggaet pria-pria muda, agar tertarik kepada dirinya. Meskipun Nyi Pelet sudah berusia ratusan tahun, namun berkat ajian tersebut dia terlihat masih sangat muda dan menarik hingga membuat banyak lelaki kepincut.
Padahal, pria-pria incarannya itu hanya sebagai tumbal, agar kecantikannya tetap terjaga. Setelah puas mempermainkan lelaki yang diincarnya, Nyi Pelet menghabisi mereka. Para lelaki hanyalah sebagai sarana, agar dirinya tetap terlihat cantik dan awet muda.
Mengetahui Kitab Mantra Asmara ciptaannya disalahgunakan oleh Nya Pelet, Ki Buyut Mangun Tapa lalu mengutus salah seorang muridnya, Restu Singgih untuk merebut kembali kitab pusaka itu dari tangan Nyi Pelet. Singkat kata, Nyi Pelet bisa dikalahkan dam Kitab Mantra Asmara berhasil direbut kembali. Namun, kesaktian Nyi Pelet dengan ajian Jaran Goyang tetap melekat pada dirinya.
Dari cerita yang beredar di kalangan masyarakat sekitar Gunung Ciremai, Nyi Pelet digambarkan sebagai siluman penguasa dan penghuni Gunung Ciremai. Menurut Masruri dalam bukunya berjudul Rahasia Pelet, Nyi Pelet adalah sosok yang sakti, khususnya dalam percintaan.
Kepercayaan masyarakat sekitar terhadap keberadaan Nyi Pelet di Gunung Ciremai dibuktikan dengan masih adanya sejumlah pantangan bagi siapapun yang hendak mendaki Gunung Ciremai jika tak ingin terjadi hal-hal yang tak diinginkan selama pendakian, mulai larangan kencing sembarangan, mengucapkan salam, hingga menginjakan kaki ke tanah sebanyak tiga kali.
Lalu, siapakah sebenarnya Nyi Pelet? Mengacu pada cerita turun menurun di masyarakat, Nyi Pelet mulanya sebenarnya perempuan biasa yang menguasai ilmu aliran hitam. Namun, ambisinya yang kuat untuk tetap awet muda dan terlihat cantik, Nyi Pelet nekat mencuri Kitab Mantra Asmara yang diciptakan oleh Ki Buyut Mangun Tapa yang memiliki ilmu aliran putih.
Kitab Mantra Asmara berisi berbagai ajaran tentang asmara dan cara memikat lawan jenis. Salah satu ajian dari Kitab Mantra Asmara yang sangat terkenal, yakni Jaran Goyang. Ajian ini mengajarkan ilmu menaklukkan hati seseorang yang diincar atau yang lebih dikenal dengan sebutan pelet.
Terbukti, setelah berhasil mendapatkan Kitab Mantra Asmara, Nyi Pelet memanfaatkan ujian Jaran Goyang untuk menggaet pria-pria muda, agar tertarik kepada dirinya. Meskipun Nyi Pelet sudah berusia ratusan tahun, namun berkat ajian tersebut dia terlihat masih sangat muda dan menarik hingga membuat banyak lelaki kepincut.
Padahal, pria-pria incarannya itu hanya sebagai tumbal, agar kecantikannya tetap terjaga. Setelah puas mempermainkan lelaki yang diincarnya, Nyi Pelet menghabisi mereka. Para lelaki hanyalah sebagai sarana, agar dirinya tetap terlihat cantik dan awet muda.
Mengetahui Kitab Mantra Asmara ciptaannya disalahgunakan oleh Nya Pelet, Ki Buyut Mangun Tapa lalu mengutus salah seorang muridnya, Restu Singgih untuk merebut kembali kitab pusaka itu dari tangan Nyi Pelet. Singkat kata, Nyi Pelet bisa dikalahkan dam Kitab Mantra Asmara berhasil direbut kembali. Namun, kesaktian Nyi Pelet dengan ajian Jaran Goyang tetap melekat pada dirinya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda