Ada CLBK Dibalik Insiden Polisi Tembak Istri dan Babinsa TNI di Jeneponto
Jum'at, 15 Mei 2020 - 23:40 WIB
JENEPONTO - Cinta Lama Bersemi Kembali atau CLBK ditengarai menjadi pangkal masalah dari insiden penembakan di Kabupaten Jeneponto, Sulsel. Oknum polisi, Bripka Her (47) menembak istrinya, H (42) dan seorang Babinsa TNI, Serda Hsn (46) karena kepergok selingkuh . Kedua korban disebut berhubungan badan sesaat sebelum insiden nahas tersebut.
“Penembakan tersebut merupakan kejadian personal yang dilatari dengan cinta lama bersemi kembali. Dimana diketahui korban oknum TNI dan istri polisi itu masih ada hubungan keluarga,” kata Kasdim 1425/Jeneponto, Mayor Inf Arfad A Maudjid, Jumat (15/5/2020).
Insiden penembakan yang bikin heboh itu terjadi pada Kamis (15/5/2020) malam. Lokasinya di rumah milik pelaku di Jalan Sungai Kelara, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto. Kedua korban yang mengalami luka tembak dilarikan ke rumah sakit berbeda di Kota Makassar, Sulsel.
Adapun situasi keamanan di Jeneponto, Arfad menyampaikan saat ini tetap kondusif. Seluruh pasukan jajaran baik TNI mapun kepolisian telah dinetralisir masing-masing pimpinan kedua institusi tersebut untuk menahan diri. “Karena kejadian tersebut adalah kejadian personal yang tidak melibatkan kedua institusi,” timpal Kasdim.
Menurut Kasdim, pihak Polres Jeneponto dan Kodim 1425/Jeneponto tetap bersinergi membangun komunikasi satu sama lain untuk menyelesaikan persoalan ini
“Hubungan TNI Polri di Jeneponto saat ini terlihat bersinergi dengan baik untuk kondisi keamanan pasca penembakan tetap kondusif karena kasus ini menyangkut personal bukan atas nama institusi TNI-Polri,” timpalnya.
Seluruh pasukan jajaran, kata dia, baik TNI mapun Kepolisian telah dinetralisir masing-masing pimpinan kedua institusi tersebut untuk menahan diri.
Kapolres Jeneponto, AKBP Ferdiansyah, yang dikonfirmasi mengharapkan kasus penembakan di Jeneponto, Sulawesi Selatan ini tidak menyebarluas. “Masing-masing pihak harus menahan diri karena kasus penembakan tersebut murni merupakan persoalan personal bukan institusi TNI-Polri,” tandasnya.
“Penembakan tersebut merupakan kejadian personal yang dilatari dengan cinta lama bersemi kembali. Dimana diketahui korban oknum TNI dan istri polisi itu masih ada hubungan keluarga,” kata Kasdim 1425/Jeneponto, Mayor Inf Arfad A Maudjid, Jumat (15/5/2020).
Insiden penembakan yang bikin heboh itu terjadi pada Kamis (15/5/2020) malam. Lokasinya di rumah milik pelaku di Jalan Sungai Kelara, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto. Kedua korban yang mengalami luka tembak dilarikan ke rumah sakit berbeda di Kota Makassar, Sulsel.
Adapun situasi keamanan di Jeneponto, Arfad menyampaikan saat ini tetap kondusif. Seluruh pasukan jajaran baik TNI mapun kepolisian telah dinetralisir masing-masing pimpinan kedua institusi tersebut untuk menahan diri. “Karena kejadian tersebut adalah kejadian personal yang tidak melibatkan kedua institusi,” timpal Kasdim.
Menurut Kasdim, pihak Polres Jeneponto dan Kodim 1425/Jeneponto tetap bersinergi membangun komunikasi satu sama lain untuk menyelesaikan persoalan ini
“Hubungan TNI Polri di Jeneponto saat ini terlihat bersinergi dengan baik untuk kondisi keamanan pasca penembakan tetap kondusif karena kasus ini menyangkut personal bukan atas nama institusi TNI-Polri,” timpalnya.
Seluruh pasukan jajaran, kata dia, baik TNI mapun Kepolisian telah dinetralisir masing-masing pimpinan kedua institusi tersebut untuk menahan diri.
Kapolres Jeneponto, AKBP Ferdiansyah, yang dikonfirmasi mengharapkan kasus penembakan di Jeneponto, Sulawesi Selatan ini tidak menyebarluas. “Masing-masing pihak harus menahan diri karena kasus penembakan tersebut murni merupakan persoalan personal bukan institusi TNI-Polri,” tandasnya.
(tri)
tulis komentar anda