Awal Tahun Banyak Gunung Api Aktif, Ini Penjelasan Ahli ITB

Kamis, 21 Januari 2021 - 18:30 WIB
Ini mendorong sisa magma ke atas, menambah tekanan pada penutup ruang itu. Sebuah letusan terjadi saat tutupnya tidak lagi mampu menahan tekanan. Hal ini juga terjadi dalam sebuah siklus sehingga dapat diprediksi.

“Yang berat tenggelam dan yang ringan ke atas maka akan terjadi erupsi karena ada tekanan gas ke atas. Faktor yang kedua ini juga sifatnya masih siklus, bisa diprediksi. Tetapi ada proses yang di dalam dapur magma ini yang sifatnya tidak siklus, tiba-tiba keluar dari polanya. Nah ini biasanya terjadi ketika dapur magmanya ambruk. Sehingga diibaratkan seperti ember yang sudah penuh kemudian dimasukkan batu ke dalamnya maka airnya pun akan keluar dan ini sulit diprediksi,” jelasnya.

Faktor yang terakhir adalah kondisi di atas permukaan gunung. Salah satunya adalah perubahan pasang-surut ketika gerhana bulan dan gerhana matahari terjadi. Untuk kasus ini, gunung-gunung api yang berada di tengah laut ini relatif lebih sensitif karena permukaan air yang naik akan menambah tekanan terhadap gunung api yang berada di tengah laut. Sehingga apabila gunung apinya berada pada titik kritis maka dia akan cenderung “batuk-batuk”. Misalnya Krakatau, Gamalama, Banda Api, dan lain-lain.

Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi meletusnya gunung api adalah berkaitan dengan pelelehan es pada gunung-gunung api yang berada di negara empat musim atau di wilayah kutub. Mirzam mencontohkan Gunung Eyjafjallajökull yang ada di Islandia. Pada 2010 lapisan es yang terdapat di gunung tersebut meleleh karena pemanasan global, dan perubahan dari musim dingin ke musim semi. Gunung Eyjafjallajökull sendiri setiap tahun esnya mencair sebanyak 11 miliar ton.

“Karena es itu meleleh maka bisa dibayangkan gunung api yang tadinya tertutup es sebagai penahan tudungnya, esnya hilang tiba-tiba. Beban yang hilang tersebut membuat kekurangan tekanan yang dapat menyebabkan magma di dalam gunung tersebut sangat mudah naik ke atas sehingga gunung api kemudian meletus,” ungkapnya.
(msd)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More