Usai Gempa 6,2 Skala Richter, Majene Kembali Diguncang 10 Kali Gempa Susulan
Jum'at, 15 Januari 2021 - 09:49 WIB
MAJENE - Usai gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) mengguncang Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1/2021) dini hari tadi, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada sepuluh kali gempa susulan dengan magnitudo maksimum 4,3 SR.
" Gempa bumi ini masih merupakan rangkaian gempabumi pada tanggal 14 Januari 2021 Pukul 14.35 WITA dengan magnitudo 5,9," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews.
Menurut dia, gempa bumi yang memiliki magnitudo 6,2 ini. Episentrumnya terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," timpalnya.
Bambang Setiyo Prayitno menjelaskan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Majene, Mamuju IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara dan Mamasa III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Sebelum gempa utama, lanjut dia, pada pukul 02.25 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukan 1 aktifitas gempa bumi pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo 3,1.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa . Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa , ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tandasnya.
" Gempa bumi ini masih merupakan rangkaian gempabumi pada tanggal 14 Januari 2021 Pukul 14.35 WITA dengan magnitudo 5,9," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews.
Menurut dia, gempa bumi yang memiliki magnitudo 6,2 ini. Episentrumnya terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," timpalnya.
Bambang Setiyo Prayitno menjelaskan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Majene, Mamuju IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara dan Mamasa III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Sebelum gempa utama, lanjut dia, pada pukul 02.25 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukan 1 aktifitas gempa bumi pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo 3,1.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa . Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa , ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tandasnya.
(agn)
tulis komentar anda