Tiga Warga Kota Madiun Jadi Korban Sriwijaya Air Jatuh
Rabu, 13 Januari 2021 - 07:09 WIB
ilustrasi
MADIUN - Tiga warga Kota Madiun, Jawa Timur, ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 . Ketiga orang ini tercatat dalam manifest nomor 45, 47, dan 48.
Mereka adalah seorang ibu rumah tangga bernama Rahmania Ekananda berikut dua putrinya, Faliza Ammara dan Fathima Ashalina. Ketiganya tercatat sebagai warga Jalan Dendrodium, Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
(Baca juga: Hari ke-4 Operasi SAR Sriwijaya Air, Sebanyak 139 Kantong Jenazah Dievakuasi )
Menurut tetangga, Nanik (51), wargas sekitar sempat tidak percaya dengan kejadian tersebut. Saat ada kabar kecelakaan pesawat Sriwijaya, dia langsung mencari informasi kebenarannya. "Awalnya kami gak percaya atas peristiwa itu," terang Nanik.
Dia menambahkan, ketiga korban ini menempati rumah di Josenan sejak 2011 hingga 2016. Selanjutnnya pindah ke Jakarta mengikuti tugas suami. "Meski begitu, keluarga masih sering berkomunikasi dengan tetangga di Madiun," ujarnya.
(Baca juga: Petugas Gabungan TNI/Polri Sidoarjo Bubarkan dan Tutup Paksa Warkop Buka 24 Jam )
Nanik menuturkan, sejak pindah ke Jakarta, korban Rahmania masih kerap mengunjungi rumah di Madiun. Setidaknya setiap enam bulan sekali menengok rumahnya. "Kalau soal sosoknya, dia orang yang baik, dan aktif berkegiatan sosial," urainya.
Sekretaris Kelurahan Josenan, Tutik Herlinawati, membenarkan jika ketiga korban tersebut warganya. "Iya, ketiga korban tercatat sebagai warga. Kami ikut berbela sungkawa atas musibah tersebut," kata Tutik.
Mereka adalah seorang ibu rumah tangga bernama Rahmania Ekananda berikut dua putrinya, Faliza Ammara dan Fathima Ashalina. Ketiganya tercatat sebagai warga Jalan Dendrodium, Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
(Baca juga: Hari ke-4 Operasi SAR Sriwijaya Air, Sebanyak 139 Kantong Jenazah Dievakuasi )
Menurut tetangga, Nanik (51), wargas sekitar sempat tidak percaya dengan kejadian tersebut. Saat ada kabar kecelakaan pesawat Sriwijaya, dia langsung mencari informasi kebenarannya. "Awalnya kami gak percaya atas peristiwa itu," terang Nanik.
Dia menambahkan, ketiga korban ini menempati rumah di Josenan sejak 2011 hingga 2016. Selanjutnnya pindah ke Jakarta mengikuti tugas suami. "Meski begitu, keluarga masih sering berkomunikasi dengan tetangga di Madiun," ujarnya.
(Baca juga: Petugas Gabungan TNI/Polri Sidoarjo Bubarkan dan Tutup Paksa Warkop Buka 24 Jam )
Nanik menuturkan, sejak pindah ke Jakarta, korban Rahmania masih kerap mengunjungi rumah di Madiun. Setidaknya setiap enam bulan sekali menengok rumahnya. "Kalau soal sosoknya, dia orang yang baik, dan aktif berkegiatan sosial," urainya.
Sekretaris Kelurahan Josenan, Tutik Herlinawati, membenarkan jika ketiga korban tersebut warganya. "Iya, ketiga korban tercatat sebagai warga. Kami ikut berbela sungkawa atas musibah tersebut," kata Tutik.
(msd)
tulis komentar anda