Inisiasi Jurnalis Sadar HAM, PFI Medan Gandeng Kontras Sumut
Sabtu, 09 Januari 2021 - 11:33 WIB
MEDAN - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Kota Medan menggandeng Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Sumatra Utara (Sumut) untuk sama-sama berbagi pemahaman soal Hak Asasi Manusia (HAM).
PFI Medan ingin menginisiasi para jurnalis pemahaman tentang HAM . Ini dilakukan supaya kerja-kerja jurnalistik yang merupakan pengawal narasi publik lebih maksimal. Kampanye-kampanye soal kasus-kasus pelanggaran HAM juga bisa lebih intens dilakukan. BACA JUGA: Polrestabes Medan Tembak Mati Perampok Sadis
“Gerakan jurnalis sadar HAM ini harus terus kita suarakan. PFI Medan menginginkan para jurnalis memiliki pemahaman yang sama dalam memandang kasus–kasus pelanggaran HAM . Apalagi tidak jarang jurnalis juga menjadi korban,” Ketua PFI Medan Rahmad Suryadi dalam dialog bersama KontraS Sumut, Jumat (8/1/2021).
Menurutnya, penanganan kasus-kasus HAM kerap masih minim dari perhatian publik atau pun pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Kasus-kasus pelanggaran HAM tidak hanya menyasar publik. Jurnalis juga kerap menjadi korbannya. Baik tindakan kekerasan, intimidasi dan masih banyak lagi jenis lainnya.
Kasus-kasus pelanggaran ini mestinya menjadi atensi para jurnalis yang notabene bertugas mengawal narasi publik. Jurnalis harus mengampanyekan penegakan HAM yang sering terjadi di tengah masyarakat. Jika tidak, maka pelanggaran akan menjadi kebiasaan dan pembenaran oleh para pelaku, baik secara kelembagaan atau pun oknum. BACA JUGA: Pemkab Batubara Terima Bantuan APD COVID-19 Non Medis
Rahmad mengatakan sinergisitas antara jurnalis dan organisasi masyarakat sipil harus terus dijaga. Begitu juga konsolidasi antar organisasi pers yang harus digalakkan.
Ke depan, Rahmat berharap, Kontras bisa menjadi mitra yang terus memberikan pemahaman tentang HAM dan permasalahan hukum. Sehingga kelak, ketika ada jurnalis yang menjadi korban kekerasan atau pun pelanggaran HAM memiliki sudut pandang yang sama untuk mendorong penyelesaiannya.
“Nantinya kita bisa menggelar diskusi rutin terkait HAM. Kita bisa berkolaborasi mengawal kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi khususnya di Sumut,” ungkap Rahmad.
Koordinator Kontras Sumut , Amin Multazam Lubis punya pandangan yang sama dengan PFI Medan. KontraS bersedia menjadi mitra para jurnalis yang ingin memahami lebih lanjut soal HAM dan berbagai bentuk pelanggarannya. BACA JUGA: Seharian Tak Pulang, IRT di Simalungun di Temukan Tewas di Ladang Jagung
Amin berharap, PFI Medan bisa bersama-sama dengan KontraS Sumut melakukan monitoring dan mengawal kasus-kasus pelanggaran HAM.
“Saya pikir ini gagasan yang menarik. Kasus-kasus pelanggaran sangat membutuhkan kampanye yang luas sehingga menjadi perhatian publik, pemerintah dan aparat penegak hukum. Kami mengapresiasi para jurnalis yang selama ini sudah intens dalam menyuarakan kasus-kasus pelanggaran HAM,” pungkas Amin, sembari menegaskan tanpa tekanan publik dan media massa,mustahil kasus pelanggaran HAM bisa terselesaikan.
“Penegakan HAM harus dilakukan untuk memberikan efek jera terhadap para pelakunya. Semoga inisiasi jurnalis sadar HAM ini bisa menjadi langkah yang baik untuk penegakan HAM di Sumut,” ungkapnya. BACA JUGA: Pemotor Korban Jembatan Amblas Ditemukan Tewas di sungai Batang Kuis
PFI Medan ingin menginisiasi para jurnalis pemahaman tentang HAM . Ini dilakukan supaya kerja-kerja jurnalistik yang merupakan pengawal narasi publik lebih maksimal. Kampanye-kampanye soal kasus-kasus pelanggaran HAM juga bisa lebih intens dilakukan. BACA JUGA: Polrestabes Medan Tembak Mati Perampok Sadis
“Gerakan jurnalis sadar HAM ini harus terus kita suarakan. PFI Medan menginginkan para jurnalis memiliki pemahaman yang sama dalam memandang kasus–kasus pelanggaran HAM . Apalagi tidak jarang jurnalis juga menjadi korban,” Ketua PFI Medan Rahmad Suryadi dalam dialog bersama KontraS Sumut, Jumat (8/1/2021).
Menurutnya, penanganan kasus-kasus HAM kerap masih minim dari perhatian publik atau pun pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Kasus-kasus pelanggaran HAM tidak hanya menyasar publik. Jurnalis juga kerap menjadi korbannya. Baik tindakan kekerasan, intimidasi dan masih banyak lagi jenis lainnya.
Kasus-kasus pelanggaran ini mestinya menjadi atensi para jurnalis yang notabene bertugas mengawal narasi publik. Jurnalis harus mengampanyekan penegakan HAM yang sering terjadi di tengah masyarakat. Jika tidak, maka pelanggaran akan menjadi kebiasaan dan pembenaran oleh para pelaku, baik secara kelembagaan atau pun oknum. BACA JUGA: Pemkab Batubara Terima Bantuan APD COVID-19 Non Medis
Rahmad mengatakan sinergisitas antara jurnalis dan organisasi masyarakat sipil harus terus dijaga. Begitu juga konsolidasi antar organisasi pers yang harus digalakkan.
Ke depan, Rahmat berharap, Kontras bisa menjadi mitra yang terus memberikan pemahaman tentang HAM dan permasalahan hukum. Sehingga kelak, ketika ada jurnalis yang menjadi korban kekerasan atau pun pelanggaran HAM memiliki sudut pandang yang sama untuk mendorong penyelesaiannya.
“Nantinya kita bisa menggelar diskusi rutin terkait HAM. Kita bisa berkolaborasi mengawal kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi khususnya di Sumut,” ungkap Rahmad.
Koordinator Kontras Sumut , Amin Multazam Lubis punya pandangan yang sama dengan PFI Medan. KontraS bersedia menjadi mitra para jurnalis yang ingin memahami lebih lanjut soal HAM dan berbagai bentuk pelanggarannya. BACA JUGA: Seharian Tak Pulang, IRT di Simalungun di Temukan Tewas di Ladang Jagung
Amin berharap, PFI Medan bisa bersama-sama dengan KontraS Sumut melakukan monitoring dan mengawal kasus-kasus pelanggaran HAM.
“Saya pikir ini gagasan yang menarik. Kasus-kasus pelanggaran sangat membutuhkan kampanye yang luas sehingga menjadi perhatian publik, pemerintah dan aparat penegak hukum. Kami mengapresiasi para jurnalis yang selama ini sudah intens dalam menyuarakan kasus-kasus pelanggaran HAM,” pungkas Amin, sembari menegaskan tanpa tekanan publik dan media massa,mustahil kasus pelanggaran HAM bisa terselesaikan.
“Penegakan HAM harus dilakukan untuk memberikan efek jera terhadap para pelakunya. Semoga inisiasi jurnalis sadar HAM ini bisa menjadi langkah yang baik untuk penegakan HAM di Sumut,” ungkapnya. BACA JUGA: Pemotor Korban Jembatan Amblas Ditemukan Tewas di sungai Batang Kuis
(zai)
tulis komentar anda