Pemkot Bandung Siapkan 180 Tempat Vaksinasi COVID-19
Kamis, 07 Januari 2021 - 16:20 WIB
BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan 180 tempat vaksinasi COVID-19 seiring rencana vaksinasi massal yang digagas oleh pemerintah pusat pada Januari 2021 ini. Selain rumah sakit (RS), vaksinasi COVID-19 juga akan digelar di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) hingga klinik kesehatan yang tersebar di Kota Bandung.
"Dari 180 (tempat) itu ada rumah sakit 36, puskesmas 80, dan selebihnya ada klinik kesehatan. Informasinya, pemerintah pusat akan mulai vaksinisasi 14 Januari (2021)," ujar Sekretaris Daerah (sekda) Kota Bandung Ema Sumarna, Kamis (7/1/2021). (Baca juga: 12 Penumpang di Terminal Leuwipanjang Gagal Berangkat karena Reaktif COVID-19)
Menurut Ema, vaksinasi COVID-19 tahap pertama tersebut diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan COVID-19. Meski begitu, kata Ema, pekerja di pusat layanan kesehatan, seperti office boy (OB) dan satpam pun kemungkinan bakal turut divaksin."Kita in line dengan kebijakan pusat, tenaga kesehatan akan didahulukan. Satpam yang ada di puskesmas, itu pun menjadi bagian target. Kalau dokter dan perawat udah pasti," katanya.
Lebih lanjut Ema mengatakan, saat ini, Pemkot Bandung belum menerima vaksin COVID-19 yang dibeli oleh pemerintah pusat itu. Namun, dia memastikan bahwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung sudah menyiapkan fasilitas pendukung, agar vaksin tetap aman seusai aturan medis. "Kita sudah menyiapkan storage itu, pokoknya kalau (vaksin) ini dikirim, kita sudah siap, termasuk juga pelatihan tenaga vaksinator, itu kita pun sudah ada. Lalu tempat, tempat yang nanti yang dipakai untuk vaksinisasi," paparnya.
Ema juga menuturkan, secara teknis, Dinkes Kota Bandung telah memiliki strategi untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19. Namun, dia berharap, vaksinasi dapat dilakukan dengan sistem zonasi."Misalnya warga Ciumbuleuit atau saya kerja di sini (Balai Kota) berarti saya bisa di RS atau di klinik di kawasan ini. Tapi, katanya, kita bisa memilih. Jadi rumah sakit sudah tahu list atau daftar yang akan divaksinasi di sana," terangnya.
Diketahui, PT Bio Farma sudah mulai mendistribusikan vaksin COVID-19, Sinovac dalam bentuk produk jadi yang tiba di Indonesia pada 7 Desember 2020 lalu. Pendistribusian dilakukan dalam dua hari, yakni pada 3-4 Januari 2021. (Baca juga:
Kota Bandung Bakal Terapkan PSBB, Kapolrestabes: Siap Mengamankan)
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Jawa Barat, Daud Ahmad mengatakan, vaksin tahap pertama tersebut rencananya akan diterima Dinkes Jabar pada Selasa (5/1/2021) untuk kemudian didistribusikan kembali kepada dinkes kabupaten/kota." Vaksin tahap pertama kurang lebih 38.000 dosis untuk tenaga kesehatan, pengiriman rencananya tanggal 5 Januari," katanya.
"Dari 180 (tempat) itu ada rumah sakit 36, puskesmas 80, dan selebihnya ada klinik kesehatan. Informasinya, pemerintah pusat akan mulai vaksinisasi 14 Januari (2021)," ujar Sekretaris Daerah (sekda) Kota Bandung Ema Sumarna, Kamis (7/1/2021). (Baca juga: 12 Penumpang di Terminal Leuwipanjang Gagal Berangkat karena Reaktif COVID-19)
Menurut Ema, vaksinasi COVID-19 tahap pertama tersebut diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan COVID-19. Meski begitu, kata Ema, pekerja di pusat layanan kesehatan, seperti office boy (OB) dan satpam pun kemungkinan bakal turut divaksin."Kita in line dengan kebijakan pusat, tenaga kesehatan akan didahulukan. Satpam yang ada di puskesmas, itu pun menjadi bagian target. Kalau dokter dan perawat udah pasti," katanya.
Lebih lanjut Ema mengatakan, saat ini, Pemkot Bandung belum menerima vaksin COVID-19 yang dibeli oleh pemerintah pusat itu. Namun, dia memastikan bahwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung sudah menyiapkan fasilitas pendukung, agar vaksin tetap aman seusai aturan medis. "Kita sudah menyiapkan storage itu, pokoknya kalau (vaksin) ini dikirim, kita sudah siap, termasuk juga pelatihan tenaga vaksinator, itu kita pun sudah ada. Lalu tempat, tempat yang nanti yang dipakai untuk vaksinisasi," paparnya.
Ema juga menuturkan, secara teknis, Dinkes Kota Bandung telah memiliki strategi untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19. Namun, dia berharap, vaksinasi dapat dilakukan dengan sistem zonasi."Misalnya warga Ciumbuleuit atau saya kerja di sini (Balai Kota) berarti saya bisa di RS atau di klinik di kawasan ini. Tapi, katanya, kita bisa memilih. Jadi rumah sakit sudah tahu list atau daftar yang akan divaksinasi di sana," terangnya.
Diketahui, PT Bio Farma sudah mulai mendistribusikan vaksin COVID-19, Sinovac dalam bentuk produk jadi yang tiba di Indonesia pada 7 Desember 2020 lalu. Pendistribusian dilakukan dalam dua hari, yakni pada 3-4 Januari 2021. (Baca juga:
Kota Bandung Bakal Terapkan PSBB, Kapolrestabes: Siap Mengamankan)
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Jawa Barat, Daud Ahmad mengatakan, vaksin tahap pertama tersebut rencananya akan diterima Dinkes Jabar pada Selasa (5/1/2021) untuk kemudian didistribusikan kembali kepada dinkes kabupaten/kota." Vaksin tahap pertama kurang lebih 38.000 dosis untuk tenaga kesehatan, pengiriman rencananya tanggal 5 Januari," katanya.
(don)
tulis komentar anda