Darurat Corona, Polresta Malang Sikat Ratusan Pembalap Liar
Senin, 13 April 2020 - 09:03 WIB
MALANG - Saat semua orang konsentrasi mencegah penyebaran virus Corona baru, Cobid-19. Ratusan pemuda di Kota Malang ini, malah asyik melakukan aksi balapan liar di kawasan GOR Ken Arok, Sabtu (11/4/2020).
Tidak tanggung-tanggung, ada sebanyak 250 pemuda peserta balap liar yang berhasil ditindak oleh tim gabungan dari Polresta Malang Kota, Pemkot Malang, dan Kodim 0833 Kota Malang.
Seluruh kendaraan roda dua yang digunakan untuk balap liar langsung diangkut ke Mapolresta Malang Kota. Sementara para peserta balap liar didata dan dibariskan di halaman GOR Ken Arok, dan seluruh orang tuanya dipanggil untuk ikut melakukan pembinaan.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol. Leonardo Simarmata menegaskan, aksi balap liar ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Mereka langsung didata dan dibina agar tidak mengulang perbuatannya, apalagi saat ini sedang dilakukan pembatasan sosial untuk mencegah meluasnya Covid-19.
"Yang kalian lakukan melanggar hukum. Yang kalian lakukan membahayakan keluarga, saudara dan lingkungan kalian. Maka harus kalian terima segala resikonya," tegas Leonardo dihadapan ratusan pemuda peserra balap liar yang terjaring operasi.
Camat Kedungkandang, Doni Sandito mengatakan, ada sekitar 250 orang yang berhasil diankan dari ajang balap liar tersebut. "Sebanyak 53 orang di antaranya warga dari kabupaten Malang," tuturrnya.
Sementara, jumlah sepeda motor yang berhasil disita, menurutnya ada sebanyak 210 unit, semuanya sudah diangkut ke Mapolresta Malang Kota. Aksi balap liar ini berhasil ditindak oleh tim gabungan saat melakukan operasi untuk membatasi kegiatan di luar rumah saat darurat Covid-19.
Wali Kota Malang, Sutiaji langsung mengecek lokasi balapan liar tersebut. "Saya miris, masa depan ada di anak-anak ini. Kalian melakukan hal yang tak pantas. Anda memalukan keluarga, tidak ada restu orang tua. Murka Tuhan karena murka orang tua. Saya minta kendaraan ditahan, dan ambil dengan orang tua masing-masing," tegas Sutiaji dihadapan peserta balap liar yang dibariskan di halaman GOR Ken Arok.
"Akan saya cek sekolahnya. Yang SMP saya perintahkan Dikbud Kota Malang, yang SMA atau SMK segera saya komunikasikan ke Pemprov Jatim, agar semuanya ada sanksi tegas. Saya kecewa, saat negara susah, dengan terang-teranganan anda melawan, setiap malam saya dan pak Kapolresta turun bercapek-capek. Maka harus ada tindakan tegas. Ini gambaran betapa masih saja ada yang abai terhadap imbauan yang diberikan pemerintah, " ungkap wali kota penuh geram.
"Kembali saya tegaskan sebagaimana yang sering diutarakan, bahwa garda terdepan untuk lawan corona adalah masyarakat. Bagaimana rantai corona bisa diputus, apabila masyarakat mau melakukan sosial dan physical distancing secara disiplin. Dan itu bisa diwujudkan apabila tidak melakukan kegiatan berhimpun massal serta lebih banyak bergiat dalam rumah," pungkasnya.
Tidak tanggung-tanggung, ada sebanyak 250 pemuda peserta balap liar yang berhasil ditindak oleh tim gabungan dari Polresta Malang Kota, Pemkot Malang, dan Kodim 0833 Kota Malang.
Seluruh kendaraan roda dua yang digunakan untuk balap liar langsung diangkut ke Mapolresta Malang Kota. Sementara para peserta balap liar didata dan dibariskan di halaman GOR Ken Arok, dan seluruh orang tuanya dipanggil untuk ikut melakukan pembinaan.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol. Leonardo Simarmata menegaskan, aksi balap liar ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Mereka langsung didata dan dibina agar tidak mengulang perbuatannya, apalagi saat ini sedang dilakukan pembatasan sosial untuk mencegah meluasnya Covid-19.
"Yang kalian lakukan melanggar hukum. Yang kalian lakukan membahayakan keluarga, saudara dan lingkungan kalian. Maka harus kalian terima segala resikonya," tegas Leonardo dihadapan ratusan pemuda peserra balap liar yang terjaring operasi.
Camat Kedungkandang, Doni Sandito mengatakan, ada sekitar 250 orang yang berhasil diankan dari ajang balap liar tersebut. "Sebanyak 53 orang di antaranya warga dari kabupaten Malang," tuturrnya.
Sementara, jumlah sepeda motor yang berhasil disita, menurutnya ada sebanyak 210 unit, semuanya sudah diangkut ke Mapolresta Malang Kota. Aksi balap liar ini berhasil ditindak oleh tim gabungan saat melakukan operasi untuk membatasi kegiatan di luar rumah saat darurat Covid-19.
Wali Kota Malang, Sutiaji langsung mengecek lokasi balapan liar tersebut. "Saya miris, masa depan ada di anak-anak ini. Kalian melakukan hal yang tak pantas. Anda memalukan keluarga, tidak ada restu orang tua. Murka Tuhan karena murka orang tua. Saya minta kendaraan ditahan, dan ambil dengan orang tua masing-masing," tegas Sutiaji dihadapan peserta balap liar yang dibariskan di halaman GOR Ken Arok.
"Akan saya cek sekolahnya. Yang SMP saya perintahkan Dikbud Kota Malang, yang SMA atau SMK segera saya komunikasikan ke Pemprov Jatim, agar semuanya ada sanksi tegas. Saya kecewa, saat negara susah, dengan terang-teranganan anda melawan, setiap malam saya dan pak Kapolresta turun bercapek-capek. Maka harus ada tindakan tegas. Ini gambaran betapa masih saja ada yang abai terhadap imbauan yang diberikan pemerintah, " ungkap wali kota penuh geram.
"Kembali saya tegaskan sebagaimana yang sering diutarakan, bahwa garda terdepan untuk lawan corona adalah masyarakat. Bagaimana rantai corona bisa diputus, apabila masyarakat mau melakukan sosial dan physical distancing secara disiplin. Dan itu bisa diwujudkan apabila tidak melakukan kegiatan berhimpun massal serta lebih banyak bergiat dalam rumah," pungkasnya.
(yus)
tulis komentar anda