Ratusan Makam Terbongkar dan Kain Kafan Berserakan Akibat Diterjang Gelombang Pasang Air Laut
Minggu, 20 Desember 2020 - 16:38 WIB
POLEWALI MANDAR - Gelombang pasang air laut dan ombak besar menerjang wilayah Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menyebabkan ratusan kuburan di pemakaman umum di pesisir Pantai Alli Alli terbongkar.
Kain kafan jenazah terlihat berserakan di sepanjang pantai dan tulang belulang jenazah. Akibatnya warga sekitar khawatir dan takur beraktifitas pada malam hari.
Kondisi makam yang rusak diterjang ombak terjadi di lingkungan Alli Alli, Kelurahan Takatidung. Terlihat kondisi makam hancur dan baru nisa berserakan akibat diterjang ombak besar.
Kondisi tersebut dikeluhkan warga dan mereka resah serta takut beraktifitas di seputar wilayah pantai.
Warga yang memiliki makam keluarga di daerah tersebut mengaku tidak mampu berbuat banyak karena banyak makam yang hilang atau berpindah tempat akibat diterjang ombak.
"Kondisi ini terjadi hampir dua pekan lamanya, setiap sore gelombang pasang menerjang pesisir pantai. Begitu juga angin kencang," tutur Hamzi, warga setempat.
(Baca juga: Kecelakaan Beruntun, Satu Pengemudi Tewas di Lokasi Kejadian)
Pohon kelapa yang berada di sekitar area makam, kata dia, bertumbangan. Daratan yang sebelumnya luas hingga digunakan untuk pemakaman warga sekitar, kini tergerus dan menyebabkan abrasi.
(Baca juga: Tak Bisa Berenang, Seorang Kakak Pasrah Lihat Adiknya Tenggelam di Sungai)
Dirinya dan warga sekitar berharap pemerintan setempat mengambil langkah serius menangani abrasi yang tiap tahun semamakin parah.
Kain kafan jenazah terlihat berserakan di sepanjang pantai dan tulang belulang jenazah. Akibatnya warga sekitar khawatir dan takur beraktifitas pada malam hari.
Kondisi makam yang rusak diterjang ombak terjadi di lingkungan Alli Alli, Kelurahan Takatidung. Terlihat kondisi makam hancur dan baru nisa berserakan akibat diterjang ombak besar.
Kondisi tersebut dikeluhkan warga dan mereka resah serta takut beraktifitas di seputar wilayah pantai.
Warga yang memiliki makam keluarga di daerah tersebut mengaku tidak mampu berbuat banyak karena banyak makam yang hilang atau berpindah tempat akibat diterjang ombak.
"Kondisi ini terjadi hampir dua pekan lamanya, setiap sore gelombang pasang menerjang pesisir pantai. Begitu juga angin kencang," tutur Hamzi, warga setempat.
(Baca juga: Kecelakaan Beruntun, Satu Pengemudi Tewas di Lokasi Kejadian)
Pohon kelapa yang berada di sekitar area makam, kata dia, bertumbangan. Daratan yang sebelumnya luas hingga digunakan untuk pemakaman warga sekitar, kini tergerus dan menyebabkan abrasi.
(Baca juga: Tak Bisa Berenang, Seorang Kakak Pasrah Lihat Adiknya Tenggelam di Sungai)
Dirinya dan warga sekitar berharap pemerintan setempat mengambil langkah serius menangani abrasi yang tiap tahun semamakin parah.
(boy)
tulis komentar anda