Ritual Tanam Sambut Hujan, Sulap Lahan Kosong Rusun Sumur Welut Jadi Kebun
Minggu, 13 Desember 2020 - 23:50 WIB
SURABAYA - Warga penghuni Rusunawa Sumur Welut, Lakarsantri, Surabaya , Jatim bersama masyarakat peduli lingkungan, seniman dan sejumlah organisasi masyarakat mengikuti ritual tanam sambut hujan di lingkungan rusunawa. Ritual yang diinisiasi oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Timur tersebut untuk menyulap lahan kosong menjadi kebun produktif.
Kepala Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jawa Timur, Budi Santosa mengatakan, kegiatan tanam pohon produktif yang memanfaatkan lahan kosong di area rusun itu sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan bagi masyarakat.
(Baca juga: Sembunyi di Lampung Timur, Panglima Jamaah Islamiah Zulkarnaen Jualan Sajam)
Ratusan tanaman produktif seperti Matoa, Durian, Alpokat, Mangga, Kedondong, Belimbing, Sirsat dan lainnya yang ditanam juga sebagai perwujudan gagasan Jatim harmoni yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
(Baca juga: Miris, 8 WNI Disekap Majikan di Malaysia Selama Hampir 2 Tahun)
"Kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi edukasi pada masyarakat agar bisa menjaga kelestarian lingkungan sekitar," katanya.
Budi menjelaskan, kedepan pihaknya meminta pada warga rusun untuk mengidentifikasi tanaman apa saja yang cocok dibudidayakan dilahan rusun. Sehingga bisa terus dikembangkan sebagai penguatan ekonomi warga, selain bank sampah dan peternakan ikan lele yang selama ini sudah berjalan.
Tokoh masyarakat Sumur Welut, Agus Sulaksono mengapresiasi Ritual Tanam Sambut Hujan yang dilasankan penuh kegotongroyongan tersebut. Kata dia, jika warga rusun Sumur Welut diberdayakan secara optimal maka Jatim Harmoni bisa diwujudkan.
"Kami sebagai warga Sumur Welut menyambut suka cita kegiatan ini. Kami berharap kerjasama antara pemerintah, organisasi masyarakat dan para seniman ini bisa mewujudkan Jawa Timur hamonis," ujarnya.
Kepala Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jawa Timur, Budi Santosa mengatakan, kegiatan tanam pohon produktif yang memanfaatkan lahan kosong di area rusun itu sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan bagi masyarakat.
(Baca juga: Sembunyi di Lampung Timur, Panglima Jamaah Islamiah Zulkarnaen Jualan Sajam)
Ratusan tanaman produktif seperti Matoa, Durian, Alpokat, Mangga, Kedondong, Belimbing, Sirsat dan lainnya yang ditanam juga sebagai perwujudan gagasan Jatim harmoni yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
(Baca juga: Miris, 8 WNI Disekap Majikan di Malaysia Selama Hampir 2 Tahun)
"Kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi edukasi pada masyarakat agar bisa menjaga kelestarian lingkungan sekitar," katanya.
Budi menjelaskan, kedepan pihaknya meminta pada warga rusun untuk mengidentifikasi tanaman apa saja yang cocok dibudidayakan dilahan rusun. Sehingga bisa terus dikembangkan sebagai penguatan ekonomi warga, selain bank sampah dan peternakan ikan lele yang selama ini sudah berjalan.
Tokoh masyarakat Sumur Welut, Agus Sulaksono mengapresiasi Ritual Tanam Sambut Hujan yang dilasankan penuh kegotongroyongan tersebut. Kata dia, jika warga rusun Sumur Welut diberdayakan secara optimal maka Jatim Harmoni bisa diwujudkan.
"Kami sebagai warga Sumur Welut menyambut suka cita kegiatan ini. Kami berharap kerjasama antara pemerintah, organisasi masyarakat dan para seniman ini bisa mewujudkan Jawa Timur hamonis," ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda