We Love Bali, Momen Menikmati Pura di Atas Awan
Selasa, 08 Desember 2020 - 16:49 WIB
Banyak pura bisa ditemui di Pulau Dewata. Tapi, jika ingin beribadah sambil mendapat sensasi, maka mereka harus menuju Pura Lempuyang. (Ist)
KARANGASEM - Banyak pura bisa ditemui di Pulau Dewat a. Tapi, jika ingin beribadah sambil mendapat sensasi, maka mereka harus menuju Pura Lempuyang. Pura yang terletak di Karang Asem ini punya keunggulan serta keunikan tersendiri.
Daya tarik yang diperoleh adalah beribadah di atas puncak Gunung Lempuyang. Dengan ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut (mdpl), orang yang beribadah atau wisatawan yang sengaja berkunjung dapat merasakan awan. Karena itu, tak mengherankan apabila Pura Lempuyang juga dijuluki sebagai pura di atas awan.
Untuk sampai ke puncak, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar tiga jam. Perjuangan mereka akan terbayar ketika sudah sampai di puncak. Pasalnya, mereka dapat beribadah ditemani fenomena alam yang menyelimuti puncak Gunung Lempuyang.
Tapi, ada pula pura kedua di lokasi yang sama apabila pengunjung tak sanggup mendaki sampai puncak. Pura ini juga tak kalah sensasi karena memiliki keunggulan panorama yang cantik. Pasalnya, para pengunjung dapat melihat langsung maha karya sang Pencipta, yakni Gunung Agung, yang menjadi latar belakang pura tersebut.
Momen inilah yang menjadi daya tarik para wisatawan. Mereka sengaja datang ke pura itu bukan untuk sembahyang, tapi melakukan selfie dengan latar belakang megahnya Gunung Agung. Mereka berpose di antara dua pilar yang menjadi pintu masuk pura. Daya tarik ini membuat wisatawan asing masih ada yang menyempatkan diri datang langsung ke pura tersebut.
Michael Floyd contohnya. Bule asal Inggris ini menyebut pemandangan di pura ini begitu luar biasa. “Jangan heran melihat saya lompat saat selfie, karena saya memang mengagumi keindahan ini,” tuturnya. (Baca: Ini Kronologis Suami Bakar Istri Hidup-hidup hingga Tewas di Dumai).
Potensi ini yang terus digelorakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Baparekraf. Mengusung misi We Love Bali dan menerapkan program CHSE, pemerintah bertekad terus menggenjot daya tarik wisata Pulau Dewata agar semakin populer dan siap membuka diri di mata dunia.
Deputi Bidang Produk dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani, menuturkan setiap destinasi wisata di Pulau Dewata sudah semakin siap. “Saya jelas memberikan rekomendasi di setiap destinasi yang ada di Bali, apalagi Bali sangat siap menyambut kunjungan wisata di era new normal karena berpatokan kepada CHSE,” tutur Rizki.
Daya tarik yang diperoleh adalah beribadah di atas puncak Gunung Lempuyang. Dengan ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut (mdpl), orang yang beribadah atau wisatawan yang sengaja berkunjung dapat merasakan awan. Karena itu, tak mengherankan apabila Pura Lempuyang juga dijuluki sebagai pura di atas awan.
Untuk sampai ke puncak, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar tiga jam. Perjuangan mereka akan terbayar ketika sudah sampai di puncak. Pasalnya, mereka dapat beribadah ditemani fenomena alam yang menyelimuti puncak Gunung Lempuyang.
Tapi, ada pula pura kedua di lokasi yang sama apabila pengunjung tak sanggup mendaki sampai puncak. Pura ini juga tak kalah sensasi karena memiliki keunggulan panorama yang cantik. Pasalnya, para pengunjung dapat melihat langsung maha karya sang Pencipta, yakni Gunung Agung, yang menjadi latar belakang pura tersebut.
Momen inilah yang menjadi daya tarik para wisatawan. Mereka sengaja datang ke pura itu bukan untuk sembahyang, tapi melakukan selfie dengan latar belakang megahnya Gunung Agung. Mereka berpose di antara dua pilar yang menjadi pintu masuk pura. Daya tarik ini membuat wisatawan asing masih ada yang menyempatkan diri datang langsung ke pura tersebut.
Michael Floyd contohnya. Bule asal Inggris ini menyebut pemandangan di pura ini begitu luar biasa. “Jangan heran melihat saya lompat saat selfie, karena saya memang mengagumi keindahan ini,” tuturnya. (Baca: Ini Kronologis Suami Bakar Istri Hidup-hidup hingga Tewas di Dumai).
Potensi ini yang terus digelorakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Baparekraf. Mengusung misi We Love Bali dan menerapkan program CHSE, pemerintah bertekad terus menggenjot daya tarik wisata Pulau Dewata agar semakin populer dan siap membuka diri di mata dunia.
Deputi Bidang Produk dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani, menuturkan setiap destinasi wisata di Pulau Dewata sudah semakin siap. “Saya jelas memberikan rekomendasi di setiap destinasi yang ada di Bali, apalagi Bali sangat siap menyambut kunjungan wisata di era new normal karena berpatokan kepada CHSE,” tutur Rizki.
(nag)
tulis komentar anda