Gubernur Nova Lepas Ekspor Kopi Gayo ke Pasar Global
Kamis, 03 Desember 2020 - 21:42 WIB
ACEH TENGGARA - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melepas ekspor biji kopi Gayo sebanyak 37,2 ton ke pasar global. Pelepasan tersebut ditandai dengan melepas keberangkatan 4 truk pengangkut kopi di Gudang Koperasi Pedagang Kopi (Kopepi) Ketiara, Gampong Umang, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, Kamis, (3/12/2020).
Kopi ekspor bernilai $ 531.540 US Dollar itu diekspor oleh dua perusahaan, yaitu Koperasi Permata Gayo sebanyak 1 truk dengan berat 19,2 ton dan perusahaan Kopepi Ketiara sebanyak 3 truk dengan berat 54 ton.
Keempat truk pengangkut kopi itu langsung diberangkatkan ke Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara untuk selanjutnya dikirim ke luar negeri.
Hadir dalam pelepasan ekspor tersebut, Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan dan Perindustrian RI, Arlinda Imbang Jaya, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, Bupati Bener Meriah, Teungku Sarkawi, Kepala Kanwil Beacukai Aceh, Safuadi, dan sejumlah Anggota DPRA serta Kepala SKPA.
Nova mengapresiasi kedua perusahaan yang melakukan ekspor kopi Arabika Gayo tersebut. Ia berharap komoditas kopi dataran tinggi Gayo itu dapat berorientasi ekspor. Ia mengatakan, hanya melalui ekspor devisa negara dapat bertambah dan kesejahteraan petani kopi dapat dicapai lebih signifikan.
"Ini tentu merupakan capaian yang sangat baik, dan kiranya dapat terus ditingkatkan ke depan. Pemerintah Aceh akan terus meningkatkan nilai ekspor produk yang dimiliki Aceh,"kata Nova.
Gubernur Nova mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat yang telah memilih Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Tengah sebagai salah satu lokasi pelepasan ekspor produk Indonesia yang bernilai tambah dan sustainable ke pasar global.
Nova menyebutkan, Aceh memiliki peluang pasar global yang luas dalam menjual produk unggulannya. Selama ini pasar ekspor produk Aceh masih terbatas ke Amerika dan Eropa saja. Oleh karena itu, ia meminta pelaku usaha untuk memperluas jaringan perdagangan ke negara-negara lainnya baik di Asia, Amerika Latin maupun Afrika.
"Kita harus tatap bekerja keras, secara angka ekspor kita masih kecil, di sisi lain lahan tanam kopi kita juga masih kecil,"kata Nova.
Kopi ekspor bernilai $ 531.540 US Dollar itu diekspor oleh dua perusahaan, yaitu Koperasi Permata Gayo sebanyak 1 truk dengan berat 19,2 ton dan perusahaan Kopepi Ketiara sebanyak 3 truk dengan berat 54 ton.
Keempat truk pengangkut kopi itu langsung diberangkatkan ke Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara untuk selanjutnya dikirim ke luar negeri.
Hadir dalam pelepasan ekspor tersebut, Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan dan Perindustrian RI, Arlinda Imbang Jaya, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, Bupati Bener Meriah, Teungku Sarkawi, Kepala Kanwil Beacukai Aceh, Safuadi, dan sejumlah Anggota DPRA serta Kepala SKPA.
Nova mengapresiasi kedua perusahaan yang melakukan ekspor kopi Arabika Gayo tersebut. Ia berharap komoditas kopi dataran tinggi Gayo itu dapat berorientasi ekspor. Ia mengatakan, hanya melalui ekspor devisa negara dapat bertambah dan kesejahteraan petani kopi dapat dicapai lebih signifikan.
"Ini tentu merupakan capaian yang sangat baik, dan kiranya dapat terus ditingkatkan ke depan. Pemerintah Aceh akan terus meningkatkan nilai ekspor produk yang dimiliki Aceh,"kata Nova.
Gubernur Nova mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat yang telah memilih Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Tengah sebagai salah satu lokasi pelepasan ekspor produk Indonesia yang bernilai tambah dan sustainable ke pasar global.
Nova menyebutkan, Aceh memiliki peluang pasar global yang luas dalam menjual produk unggulannya. Selama ini pasar ekspor produk Aceh masih terbatas ke Amerika dan Eropa saja. Oleh karena itu, ia meminta pelaku usaha untuk memperluas jaringan perdagangan ke negara-negara lainnya baik di Asia, Amerika Latin maupun Afrika.
"Kita harus tatap bekerja keras, secara angka ekspor kita masih kecil, di sisi lain lahan tanam kopi kita juga masih kecil,"kata Nova.
tulis komentar anda