Wali Kota Cimahi Kena OTT KPK, Ketua DPRD Kaget dan Prihatin
Sabtu, 28 November 2020 - 06:00 WIB
CIMAHI - Penangkapan Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna dalam operasi tangkap tangan ( OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat kaget jajaran anggota DPRD Kota Cimahi .
Pasalnya, wali kota awalnya dijadwalkan menghadiri agenda bersama dewan untuk rapat paripurna persetujuan rancangan APBD Cimahi Tahun 2021 pada pukul 14.00 WIB. (Baca Juga: Ketua KPK: Suap Wali Kota Cimahi untuk Izin RS Kasih Bunda)
"Kejadian ini tidak ada yang menyangka, kami semua kaget dan prihatin atas peristiwa ini. Apalagi kami sedang melakukan pembahasan akhir rancangan APBD tahun 2021 untuk diparipurnakan," kata Ketua DPRD Kota Cimahi, Achmad Zulkarnain kepada SINDOnews, Jumat (27/11/2020).
Pihaknya tidak mengetahui detail kasus yang menjerat wali kota, hanya dari informasi yang beredar terkait dengan RS Kasih Bunda. Detailnya masih harus menunggu karena tidak pernah ada pembahasan atau informasi tentang itu, pembangunan, atau izin pendirian RS sebelumnya karena program swasta bukan pemerintah. (Baca Juga: Tangkap Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna, KPK Sita Rp400 Juta)
Atas kejadian ini, lanjut Achmad, semuanya diserahkan kepada proses hukum dan tetap mengedepankan asas praduga tidak bersalah. Meski ada dampak terhadap jalannya pemerintahan, dewan dan Pemkot Cimahi tetap berkomitmen menyelesaikan kewajiban termasuk melaksanakan paripurna yang tertunda.
“Karena hari ini tidak memungkinkan dan Pak Wakil Wali Kota juga sedang di luar kota, maka agenda paripurna rancangan APBD tahun 2021 dimundurkan jadi besok. Ketika kondisi darurat maka bisa dilakukan oleh wakil wali kota," terangnya. (Baca Juga: Sekda Cimahi Tak Bisa Hubungi Wali Kota Ajay M Priatna Selepas Jumatan)
Sebelum di-OTT KPK, dia mengaku bertemu terakhir pada paripurna pekan lalu. Sedangkan untuk komunikasi terakhir dilakukan kemarin (Kamis) dan tidak membicarakan hal-hal yang urgen.“Karena kami sama-sama di Forkopimda, maka sering say hello komunikasi. Termasuk kemarin sempat telepon menanyakan kabar dan hal lainnya,” kata politisi PKS ini.
Sebelumnya, Ketua KPK, Komisaris Jenderal Polisi Firli Bahuri memastikan penangkapan Wali Kota Cimahi, Jawa Barat, Ajay Muhammad Priatna terkait dengan izin pembangunan RS Kasih Bunda Cimahi. (Baca Juga: Sebelum Kena OTT KPK, Wali Kota Cimahi Hadiri Acara Ini)
Menurutnya, transaksi dugaan suap sekitar Rp425 juta yang diduga diperuntukkan kepada wali kota Cimahi. “Dugaan korupsi Wali Kota Cimahi terkait perizinan RS Kasih Bunda Cimahi. Saat ditangkap disita uang Rp425 juta,” ujar Firli Bahuri kepada KORAN SINDO dan MNC News Portal, di Jakarta, Jumat (27/11/2020) malam.
Pasalnya, wali kota awalnya dijadwalkan menghadiri agenda bersama dewan untuk rapat paripurna persetujuan rancangan APBD Cimahi Tahun 2021 pada pukul 14.00 WIB. (Baca Juga: Ketua KPK: Suap Wali Kota Cimahi untuk Izin RS Kasih Bunda)
"Kejadian ini tidak ada yang menyangka, kami semua kaget dan prihatin atas peristiwa ini. Apalagi kami sedang melakukan pembahasan akhir rancangan APBD tahun 2021 untuk diparipurnakan," kata Ketua DPRD Kota Cimahi, Achmad Zulkarnain kepada SINDOnews, Jumat (27/11/2020).
Pihaknya tidak mengetahui detail kasus yang menjerat wali kota, hanya dari informasi yang beredar terkait dengan RS Kasih Bunda. Detailnya masih harus menunggu karena tidak pernah ada pembahasan atau informasi tentang itu, pembangunan, atau izin pendirian RS sebelumnya karena program swasta bukan pemerintah. (Baca Juga: Tangkap Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna, KPK Sita Rp400 Juta)
Atas kejadian ini, lanjut Achmad, semuanya diserahkan kepada proses hukum dan tetap mengedepankan asas praduga tidak bersalah. Meski ada dampak terhadap jalannya pemerintahan, dewan dan Pemkot Cimahi tetap berkomitmen menyelesaikan kewajiban termasuk melaksanakan paripurna yang tertunda.
“Karena hari ini tidak memungkinkan dan Pak Wakil Wali Kota juga sedang di luar kota, maka agenda paripurna rancangan APBD tahun 2021 dimundurkan jadi besok. Ketika kondisi darurat maka bisa dilakukan oleh wakil wali kota," terangnya. (Baca Juga: Sekda Cimahi Tak Bisa Hubungi Wali Kota Ajay M Priatna Selepas Jumatan)
Sebelum di-OTT KPK, dia mengaku bertemu terakhir pada paripurna pekan lalu. Sedangkan untuk komunikasi terakhir dilakukan kemarin (Kamis) dan tidak membicarakan hal-hal yang urgen.“Karena kami sama-sama di Forkopimda, maka sering say hello komunikasi. Termasuk kemarin sempat telepon menanyakan kabar dan hal lainnya,” kata politisi PKS ini.
Sebelumnya, Ketua KPK, Komisaris Jenderal Polisi Firli Bahuri memastikan penangkapan Wali Kota Cimahi, Jawa Barat, Ajay Muhammad Priatna terkait dengan izin pembangunan RS Kasih Bunda Cimahi. (Baca Juga: Sebelum Kena OTT KPK, Wali Kota Cimahi Hadiri Acara Ini)
Menurutnya, transaksi dugaan suap sekitar Rp425 juta yang diduga diperuntukkan kepada wali kota Cimahi. “Dugaan korupsi Wali Kota Cimahi terkait perizinan RS Kasih Bunda Cimahi. Saat ditangkap disita uang Rp425 juta,” ujar Firli Bahuri kepada KORAN SINDO dan MNC News Portal, di Jakarta, Jumat (27/11/2020) malam.
(nic)
tulis komentar anda