Penurunan Baliho Habib Rizieq, HMI Kepri: Rasanya Aneh dan Lucu
Selasa, 24 November 2020 - 09:45 WIB
BATAM - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kepulauan Riau (Kepri) angkat bicara terkait penurunan baliho Habib Rizieq Shihab (HRS) dan ancaman Pangdam Jaya yang ingin membubarkan Front Pembela Islam (FPI).
"Ulama itu dirangkul bukan dimusuhi, karena sama-sama kita ketahui bahwa sejarah mencatat kemerdekaan bangsa ini tidak luput dari jasa dan perjuangan para ulama dan santrinya," ujar Ketua Umum Badan Koordinasi (BADKO) HMI Kepri Suparjo, Selasa (24/11/20). (Baca: Pangdam Jaya Ancam Bubarkan FPI, HMI Jabar: Jangan Berlebihan).
Dia juga meminta agar semua pihak stop untuk menkriminalisasi Ulama. Apalagi Ulama yang Warasatul Anbiya atau Pewaris para Nabi. "Orang yang sudah mengikriminalisasi Ulama berarti sudah menghina Kanjeng Nabi Muhammad SAW," tegasnya. (Baca: HMI Sumut Nilai Pangdam Jaya Bikin Gaduh, Jangan Sampai Merembet ke Daerah).
Dalam hal ini, dia berharap agar TNI semestinya berada di Garda terdepan dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia. Bukan justru malah menciptakan kegaduhan dengan mendiskriminalisasi Ulama. "Saya rasa aneh dan lucu saja rasanya TNI yang digaji oleh rakyat hanya mengurusi baliho di pinggir jalan," pungkasnya.
"Ulama itu dirangkul bukan dimusuhi, karena sama-sama kita ketahui bahwa sejarah mencatat kemerdekaan bangsa ini tidak luput dari jasa dan perjuangan para ulama dan santrinya," ujar Ketua Umum Badan Koordinasi (BADKO) HMI Kepri Suparjo, Selasa (24/11/20). (Baca: Pangdam Jaya Ancam Bubarkan FPI, HMI Jabar: Jangan Berlebihan).
Dia juga meminta agar semua pihak stop untuk menkriminalisasi Ulama. Apalagi Ulama yang Warasatul Anbiya atau Pewaris para Nabi. "Orang yang sudah mengikriminalisasi Ulama berarti sudah menghina Kanjeng Nabi Muhammad SAW," tegasnya. (Baca: HMI Sumut Nilai Pangdam Jaya Bikin Gaduh, Jangan Sampai Merembet ke Daerah).
Dalam hal ini, dia berharap agar TNI semestinya berada di Garda terdepan dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia. Bukan justru malah menciptakan kegaduhan dengan mendiskriminalisasi Ulama. "Saya rasa aneh dan lucu saja rasanya TNI yang digaji oleh rakyat hanya mengurusi baliho di pinggir jalan," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda