Tingkatkan Pelayanan, Gubernur Khofifah Luncurkan 3 Aplikasi Sekaligus

Jum'at, 20 November 2020 - 08:04 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau salah satu stan UMKM di acara launching Jatim Bejo, Si Master dan Si Layar di Dyandra Convention Center. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur ( Jatim ) meluncurkan sejumlah aplikasi guna mempermudah layanan pada masyarakat.

Sejumlah platform tersebut diantaranya, Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo), Sistem Informasi Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) Terpadu (Si Master) dan Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Pesisir (Si Layar). (Baca juga: Tanpa Alasan Jelas, Pemkot Surabaya Tutup Jalan Sedap Malam )

"Kami terus melakukan inovasi, efisiensi dan transparansi dengan transformasi digital. Masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah memiliki aplikasi. Namun, hal tersebut juga harus ada sinergi, koneksitas dan big data. Sehingga dari satu sumber kita sudah banyak informasi," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat launching ketiga aplikasi tersebut di Dyandra Convention Center, Kamis (19/11/2020). (Baca juga: Luhut Siapkan Aplikasi Digital untuk Awasi Penerapan Protokol Kesehatan di 10 Provinsi )

Selain transformasi digital, lanjut mantan Menteri Sosial ini, Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional juga merupakan kebutuhan. “Kalau transformasi digital ini bisa dimaksimalkan dalam proses pengadaan barang dan jasa melalui Jatim Bejo. Maka akses dan koneksitas dalam item-item pengadaan barang dan jasa bisa terlihat dalam aplikasi ini,” jelas dia.



Sesuai amanat Presiden Joko Widodo kepada seluruh pemerintah pusat maupun daerah, pengadaan yang nilainya dibawah Rp2,5 miliar diwajibkan untuk menyerap produk usaha mikro. Di atas Rp2,5 miliar, presiden memberikan mandat kepada tim Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (PBJP) pusat maupun daerah supaya menyerap produk usaha kecil dan menengah.

"Maka, saya meminta kepada Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Jatim untuk melakukan konsolidasi dengan para Sekretaris Daerah di Jatim. Ini untuk melakukan pemetaan secara update," ujar Khofifah.

Dia mencontohkan, dengan aplikasi, nelayan bisa mengetahui titik ikan yang banyak. Sehingga biaya untuk membeli solar tidak terlalu banyak dan tidak perlu jauh mencari ikan. “Ini bisa diakses dengan mudah karena hampir semua nelayan memiliki ponsel android. Nantinya kami akan siapkan gadget tertentu untuk para nelayan agar lebih memudahkan mencari ikan,” kata dia.

Sementara untuk Si Master, Khofifah menyebut akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi bagaimana data dari masing-masing ASN. Selain itu juga bisa untuk mengetahui kapasitas dan efektivitas ASN. “Inovasi ini bagian dari transformasi digital, yang harus diimbangi profesionalisme SDM,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Jatim Indah Wahyuni mengaku untuk Jatim Bejo adalah programnya. Sementara untuk Si Master merupakan program dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim dan Si Layar adalah program dari Ditpolairud Polda Jatim. “Ini semua suatu inovasi yang diperuntukkan untuk masyarakat Jatim. Makanya kita launching secara bersamaan,” kata dia.

Wanita yang akrab disapa Yuyun ini menambahkan inovasi ini proyek perubahan yang digagasnya. Manfaatnya akan diberikan kepada masyarakat. “Kalau menurut KPK inovasi bisa dibuat dan untuk membawa kebaikan. Tapi, semua tergantung pada manusianya, kalau niatnya sudah tidak baik sebagus apapun programnya maka tidak akan berjalan dengan baik,” kata dia.
(nth)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content