Mengenal Kostum Anir-Lutfi saat Debat Publik Pilkada Pangkep
Selasa, 17 November 2020 - 14:25 WIB
PANGKEP - Bukan cuma penyampaian materi Andi Nirawati-Lutfi Hanafi (Anir-Lutfi) yang menjadi perhatian saat debat publik pilkada Pangkep . Kostum yang mereka kenakan juga menyita perhatian.
Dalam debat pertama dan kedua, pasangan nomor urut 4 ini kompak memakai kostum berwarna oranye. Warna ini sudah menjadi identitas Anir-Lutfi di pilkada Pangkep.
Bedanya, cuma terletak pada motif. Baik saat debat pertama maupun debat kedua. "Yang di debat pertama temanya Lagosi. Debat kedua ini temanya Lontara dengan motif huruf Lontara," kata Anir dalam siaran persnya kepada SINDOnews, Selasa (17/11/2020).
Kostum yang dikenakan Anir dan Lutfi , merupakan asli buatan Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal ini semata-mata untuk terus menjaga dan mempromosikan usaha lokal.
"Warna, motif, penampilan itu identitas. Jadi akan menjadi perhatian. Soal kostum, saya selalu menekankan bahwa kita sebagai orang lokal berusaha mengangkat usaha lokal. Saya tidak pernah menggunakan produk dari luar Sulsel dalam debat," kata politikus partai Gerindra ini.
Sekarang, kata dia, ciri khas dan identitas kebudayaan daerah, cenderung kehilangan identitas.
"Kita cenderung lupa, bahwa ini khasnya ini, ini khas daerah ini. Budaya cenderung ditinggalkan. Ada beberapa juga yang saya tahu itu sudah dimodifikasi, dimodernkan. Khas Pangkep sementara saya telusuri, akan kita kupas, kuliti satu-satu. Akan kita buat ciri khasnya. Karena sudah saya telusuri dan ternyata ada," paparnya.
Bagaimana dengan kostum saat debat ketiga yang dijadwalkan pada akhir bulan ini? Anir masih merahasikan. Namun, dipastikan kostum debat pamungkas itu tetap berwarna oranye dan buatan Sulsel.
"Kostum debat ketiga tengah disiapkan. Yang jelas, produk dari Kabupaten Pangkep," pungkas Anir, tersenyum.
Lihat Juga: Parah! Debat Pilkada Banjarnegara Ricuh, Para Pendukung Dorong-dorongan hingga Baku Hantam
Dalam debat pertama dan kedua, pasangan nomor urut 4 ini kompak memakai kostum berwarna oranye. Warna ini sudah menjadi identitas Anir-Lutfi di pilkada Pangkep.
Baca Juga
Bedanya, cuma terletak pada motif. Baik saat debat pertama maupun debat kedua. "Yang di debat pertama temanya Lagosi. Debat kedua ini temanya Lontara dengan motif huruf Lontara," kata Anir dalam siaran persnya kepada SINDOnews, Selasa (17/11/2020).
Kostum yang dikenakan Anir dan Lutfi , merupakan asli buatan Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal ini semata-mata untuk terus menjaga dan mempromosikan usaha lokal.
"Warna, motif, penampilan itu identitas. Jadi akan menjadi perhatian. Soal kostum, saya selalu menekankan bahwa kita sebagai orang lokal berusaha mengangkat usaha lokal. Saya tidak pernah menggunakan produk dari luar Sulsel dalam debat," kata politikus partai Gerindra ini.
Sekarang, kata dia, ciri khas dan identitas kebudayaan daerah, cenderung kehilangan identitas.
"Kita cenderung lupa, bahwa ini khasnya ini, ini khas daerah ini. Budaya cenderung ditinggalkan. Ada beberapa juga yang saya tahu itu sudah dimodifikasi, dimodernkan. Khas Pangkep sementara saya telusuri, akan kita kupas, kuliti satu-satu. Akan kita buat ciri khasnya. Karena sudah saya telusuri dan ternyata ada," paparnya.
Bagaimana dengan kostum saat debat ketiga yang dijadwalkan pada akhir bulan ini? Anir masih merahasikan. Namun, dipastikan kostum debat pamungkas itu tetap berwarna oranye dan buatan Sulsel.
"Kostum debat ketiga tengah disiapkan. Yang jelas, produk dari Kabupaten Pangkep," pungkas Anir, tersenyum.
Lihat Juga: Parah! Debat Pilkada Banjarnegara Ricuh, Para Pendukung Dorong-dorongan hingga Baku Hantam
(luq)
tulis komentar anda