3 Hari Menghilang, 2 Nelayan di Pesisir Barat Lampung Akhirnya Ditemukan
Senin, 16 November 2020 - 00:15 WIB
PESISIR BARAT - Dua nelayan asal Pesisir Barat Lampung yang sempat dinyatakan hilang akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Keduanya ditemukan oleh awak kapal barang yang melintasi perairan Walur, Jumat (13 November 2020) pagi.
Setelah terombang-ambing di tengah laut selama tiga hari, akhirnya Jas Budaya (50) dan Syafrudin (47) berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Nelayan yang diketahui merupakan kakak beradik itu, ditemukan di atas perahunya dalam keadaan lemas oleh awak kapal barang di Perairan Walur yang sedang melintasi perairan tersebut.
Korban menceritakan, sesampainya di lokasi atau spot pemancingan, keduanya dihadang badai dan perahunya dihantam ombak sehingga mengakibatkan perahu mereka terbalik.
"Kami berangkat jam 5 sore hari Rabu untuk memancing ikan, sampai di perairan ujung Walur kapal kami kena badai dan terbalik. Ditengah laut itu terombang-ambing 3 hari 3 malam, selama itu ada 4 kapal yang lewat tapi cuma 1 yang mau berhenti yaitu kapal barang, kami disuruh naik dan kami ceritain kejadiannya lalu kami diantarkan ke pantai labuhan jukung," ungkap Jas Budaya salah satu nelayan yang selamat.
Saat ini, kedua korban yang di laporkan hilang sejak 11 September lalu, akhirnya bisa berkumpul kembali bersama keluarganya di Pekon (Desa) Kampung Jawa, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat.
Sementara itu, Kasat Polairud Polres Lampung Barat, Iptu Zulkifli menjelaskan, lokasi penemuan kedua korban tersebut berada 50 mil dari Dermaga Kuala Stabas. Keduanya ditemukan sekitar pukul 9 pagi.
"Korban berhasil ditemukan dihari ketiga pencarian di perairan Walur Bengkulu. Dimana jarak dari dermaga Kuala Stabas ke titik penemuan tersebut sejauh 50 mil," jelasnya. (Baca juga: 4 Penambang Emas Tradisional di Gunung Mas Kalteng Tewas Tertimbun Longsor)
Dia mengimbau kepada nalayan di Pesisir Barat Lampung untuk selalu berhati-hati dan tidak melupakan SOP disaat berlayar demi keselamatan diri mereka disaat mencari ikan. (Baca juga: Antisipasi Cuaca Buruk, Sekda Serukan Tanggap Bencana hingga ke Desa)
"Kami Polairud menghimbau kepada nelayan khususnya nelayan pesisir barat untuk selalu berhati-hati dalam melakukan aktifitas, jika kondisi cuaca sedang buruk jangan memaksakan untuk melaut. Adapun SOP pelayaran pun harus di kedepankan, seperti membawa GPS, SSB, life jacket dan ring buoy," papar Zulkifli.
Keduanya ditemukan oleh awak kapal barang yang melintasi perairan Walur, Jumat (13 November 2020) pagi.
Setelah terombang-ambing di tengah laut selama tiga hari, akhirnya Jas Budaya (50) dan Syafrudin (47) berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Nelayan yang diketahui merupakan kakak beradik itu, ditemukan di atas perahunya dalam keadaan lemas oleh awak kapal barang di Perairan Walur yang sedang melintasi perairan tersebut.
Korban menceritakan, sesampainya di lokasi atau spot pemancingan, keduanya dihadang badai dan perahunya dihantam ombak sehingga mengakibatkan perahu mereka terbalik.
"Kami berangkat jam 5 sore hari Rabu untuk memancing ikan, sampai di perairan ujung Walur kapal kami kena badai dan terbalik. Ditengah laut itu terombang-ambing 3 hari 3 malam, selama itu ada 4 kapal yang lewat tapi cuma 1 yang mau berhenti yaitu kapal barang, kami disuruh naik dan kami ceritain kejadiannya lalu kami diantarkan ke pantai labuhan jukung," ungkap Jas Budaya salah satu nelayan yang selamat.
Saat ini, kedua korban yang di laporkan hilang sejak 11 September lalu, akhirnya bisa berkumpul kembali bersama keluarganya di Pekon (Desa) Kampung Jawa, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat.
Sementara itu, Kasat Polairud Polres Lampung Barat, Iptu Zulkifli menjelaskan, lokasi penemuan kedua korban tersebut berada 50 mil dari Dermaga Kuala Stabas. Keduanya ditemukan sekitar pukul 9 pagi.
"Korban berhasil ditemukan dihari ketiga pencarian di perairan Walur Bengkulu. Dimana jarak dari dermaga Kuala Stabas ke titik penemuan tersebut sejauh 50 mil," jelasnya. (Baca juga: 4 Penambang Emas Tradisional di Gunung Mas Kalteng Tewas Tertimbun Longsor)
Dia mengimbau kepada nalayan di Pesisir Barat Lampung untuk selalu berhati-hati dan tidak melupakan SOP disaat berlayar demi keselamatan diri mereka disaat mencari ikan. (Baca juga: Antisipasi Cuaca Buruk, Sekda Serukan Tanggap Bencana hingga ke Desa)
"Kami Polairud menghimbau kepada nelayan khususnya nelayan pesisir barat untuk selalu berhati-hati dalam melakukan aktifitas, jika kondisi cuaca sedang buruk jangan memaksakan untuk melaut. Adapun SOP pelayaran pun harus di kedepankan, seperti membawa GPS, SSB, life jacket dan ring buoy," papar Zulkifli.
(boy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda