Merapi Siaga, Truk Penambang Pasir Dilarang Lewat Jalur Evakuasi
Kamis, 05 November 2020 - 19:15 WIB
SLEMAN - Pemkab Sleman telah menyiapkan mitigasi dengan naiknya status Gunung Merapi dari level II (waspada) ke level III (Siaga). Di antaranya soal jalur evakuasi, terutama di perbatasan Klaten- Sleman , truk penambang pasir dilarang melewatinya. (Baca juga: Status Merapi Siaga, Ganjar Minta Warga Tidak Panik )
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman , Arip Pramana mengatakan, dengan kenaikan status Gunung Merapi ini, maka langkah awal dengan mengamankan jalur evakuasi agar tidak dilalui oleh truk penambangan. Terutama dii perbatasan Klaten- Sleman , Pasar Butuh.
"Jalur di perbatasan antara Sleman , dan Klaten, memang seringkali dilewati oleh truk penambangan. Lantaran sudah ada kenaikan status ini maka jalur akan diprioritaskan untuk evakuasi masyarakat," kata Arif saat rapat koordinasi lintas sektoral penangganan bencana Gunung Merapi di ruang rapat Bupati Sleman, Kamis (5/11/2020).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukukan (DPUPKP) Sleman , Taufiq Wahyudi menjelaskan, hingga saat ini jalur evakuasi yang ada di lereng Gunung Merapi masih relatif bagus. Sedangkan untuk penerangannya sendiri sudah mulai dipersiapkan.
"Selama tidak ada truk penambang, jalan tidak akan rusak. Kami akan menyiapkan untuk penerangan utamanya di wilayah di barak pengungsian Glagaharjo," terangnya. (Baca juga: Rival Target Raup 80% Suara, Gibran: Kami Doakan yang Terbaik untuk Bajo )
Kepala Pelaksana Badan Penanggulanag Bencana Daerah (BPBD) Sleman , Joko Supriyanto menambahkan, adanya peningkatan status ini sudah diantisipasi sejak lama. Hampir setiap RW di lereng Gunung Merapi sudah diberikan pelatihan mitigasi sebagai antisipasi adanya erupsi Gunung Merapi , sehingga semua sudah paham langkah apa yang akan dilakukan saat bencana erupsi Gunung Merapi .
"Sleman juga sudah memiliki skenario rekontijensi Gunung Merapi , dan langkah-langkah apa yang dilakukan jika terjadi erupsi Gunung Merapi ," jelasnya. (Baca juga: Habib Rhizieq Pulang Kampung, MUI Jabar: Silakan Dijemput Baik-baik )
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman , Arip Pramana mengatakan, dengan kenaikan status Gunung Merapi ini, maka langkah awal dengan mengamankan jalur evakuasi agar tidak dilalui oleh truk penambangan. Terutama dii perbatasan Klaten- Sleman , Pasar Butuh.
"Jalur di perbatasan antara Sleman , dan Klaten, memang seringkali dilewati oleh truk penambangan. Lantaran sudah ada kenaikan status ini maka jalur akan diprioritaskan untuk evakuasi masyarakat," kata Arif saat rapat koordinasi lintas sektoral penangganan bencana Gunung Merapi di ruang rapat Bupati Sleman, Kamis (5/11/2020).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukukan (DPUPKP) Sleman , Taufiq Wahyudi menjelaskan, hingga saat ini jalur evakuasi yang ada di lereng Gunung Merapi masih relatif bagus. Sedangkan untuk penerangannya sendiri sudah mulai dipersiapkan.
"Selama tidak ada truk penambang, jalan tidak akan rusak. Kami akan menyiapkan untuk penerangan utamanya di wilayah di barak pengungsian Glagaharjo," terangnya. (Baca juga: Rival Target Raup 80% Suara, Gibran: Kami Doakan yang Terbaik untuk Bajo )
Kepala Pelaksana Badan Penanggulanag Bencana Daerah (BPBD) Sleman , Joko Supriyanto menambahkan, adanya peningkatan status ini sudah diantisipasi sejak lama. Hampir setiap RW di lereng Gunung Merapi sudah diberikan pelatihan mitigasi sebagai antisipasi adanya erupsi Gunung Merapi , sehingga semua sudah paham langkah apa yang akan dilakukan saat bencana erupsi Gunung Merapi .
"Sleman juga sudah memiliki skenario rekontijensi Gunung Merapi , dan langkah-langkah apa yang dilakukan jika terjadi erupsi Gunung Merapi ," jelasnya. (Baca juga: Habib Rhizieq Pulang Kampung, MUI Jabar: Silakan Dijemput Baik-baik )
(eyt)
tulis komentar anda