Gandeng PTPN V, 720 Hektare Kebun Sawit Petani Diremajakan
Kamis, 29 Oktober 2020 - 17:15 WIB
PEKANBARU - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V menjamin produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) kebun kelapa sawit petani plasma yang mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang bermitra dengan perusahaan perkebunan milik negara tersebut.
Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR), Setiyono mengatakan, dengan bermitra bersama PTPN V, produktivitas TBS petani plasma terus terjaga hingga di atas rata-rata produktivitas nasional.
"Selama ini alhamdulillah produktivitas kami bisa mencapai 24 ton per hektare pertahun. Bahkan di usia 35 tahun, sawit ini masih sangat baik. Namun, karena sudah tua harus tetap remajakan agar produktivitas lebih baik," kata Setiyono yang juga Ketua KUD Tunas Muda Kabupaten Siak, Rabu (28/10/2020)
Setiyono mengatakan dia dan rekan petani lainnya telah bermitra dengan PTPN V sudah 35 tahun. Selama ini, produktivitas sawitnya lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas nasional.
Ia mengatakan jika kemitraan antara petani dengan perusahaan yang dibangun dengan pola transparansi menjadi nilai positif tersendiri bagi para petani untuk mempercayakan peremajaan, perawatan, dan pengelolaan kebun sawit ke PTPN V.
"Perusahaan sangat terbuka selama ini. Mulai dalam hal penyusunan anggaran pembangunan kebun. Biaya yang ditawarkan juga berada di bawah standar Dirjenbun," kata Setiyono. (Baca juga: Wisatawan Terus Banjiri Bali, Dalam Sehari 9.539 Orang Tiba Lewat Bandara Ngurah Rai)
Menurutnya PTPN V juga selalu berdiskusi dan mencari solusi bersama jika menemukan persoalan. Begitu juga terkait penggunaan anggaran dan hasil panen. "Ini sangat baik untuk terus membangun kepercayaan petani dan perusahaan," ujarnya. (Baca juga: Usai Ditutup Polda Jambi, Tungku Pemasakan Minyak di Batanghari Kembali Beroperasi)
CEO PTPN V, Jatmiko K Santosa usai melakukan tanam perdana bibit unggul kelapa sawit di lahan perkebunan sawit rakyat yang tergabung dalam empat koperasi unit desa (KUD) di Kabupaten Siak mengatakan, kunci keberhasilan itu adalah kepercayaan. Sehingga, perusahaan berani memberikan jaminan terhadap produktivitas petani di atas rata-rata nasional.
"Kita berikan jaminan produktivitas sawit petani di atas rata-rata produksi nasional. Jika di bawah itu, kita ganti. Di PTPN V itu kita terus berusaha bagaimana supaya petani swadaya secara ekonomi dan setara dengan mitra, bahkan petani bisa menjadi mitra teknis bagi kelompok petani lainnya," tegas dia.
Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR), Setiyono mengatakan, dengan bermitra bersama PTPN V, produktivitas TBS petani plasma terus terjaga hingga di atas rata-rata produktivitas nasional.
"Selama ini alhamdulillah produktivitas kami bisa mencapai 24 ton per hektare pertahun. Bahkan di usia 35 tahun, sawit ini masih sangat baik. Namun, karena sudah tua harus tetap remajakan agar produktivitas lebih baik," kata Setiyono yang juga Ketua KUD Tunas Muda Kabupaten Siak, Rabu (28/10/2020)
Setiyono mengatakan dia dan rekan petani lainnya telah bermitra dengan PTPN V sudah 35 tahun. Selama ini, produktivitas sawitnya lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas nasional.
Ia mengatakan jika kemitraan antara petani dengan perusahaan yang dibangun dengan pola transparansi menjadi nilai positif tersendiri bagi para petani untuk mempercayakan peremajaan, perawatan, dan pengelolaan kebun sawit ke PTPN V.
"Perusahaan sangat terbuka selama ini. Mulai dalam hal penyusunan anggaran pembangunan kebun. Biaya yang ditawarkan juga berada di bawah standar Dirjenbun," kata Setiyono. (Baca juga: Wisatawan Terus Banjiri Bali, Dalam Sehari 9.539 Orang Tiba Lewat Bandara Ngurah Rai)
Menurutnya PTPN V juga selalu berdiskusi dan mencari solusi bersama jika menemukan persoalan. Begitu juga terkait penggunaan anggaran dan hasil panen. "Ini sangat baik untuk terus membangun kepercayaan petani dan perusahaan," ujarnya. (Baca juga: Usai Ditutup Polda Jambi, Tungku Pemasakan Minyak di Batanghari Kembali Beroperasi)
CEO PTPN V, Jatmiko K Santosa usai melakukan tanam perdana bibit unggul kelapa sawit di lahan perkebunan sawit rakyat yang tergabung dalam empat koperasi unit desa (KUD) di Kabupaten Siak mengatakan, kunci keberhasilan itu adalah kepercayaan. Sehingga, perusahaan berani memberikan jaminan terhadap produktivitas petani di atas rata-rata nasional.
"Kita berikan jaminan produktivitas sawit petani di atas rata-rata produksi nasional. Jika di bawah itu, kita ganti. Di PTPN V itu kita terus berusaha bagaimana supaya petani swadaya secara ekonomi dan setara dengan mitra, bahkan petani bisa menjadi mitra teknis bagi kelompok petani lainnya," tegas dia.
(boy)
tulis komentar anda