Warga Terdampak Covid-19, Halaman Rumah Disulap Jadi Dapur Umum
Kamis, 07 Mei 2020 - 20:45 WIB
SEMARANG - Masyarakat RW 3 Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang mendirikan dapur umum untuk membantu warga tidak mampu. Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak warga setempat yang bekerja di sektor informal, tak lagi memiliki penghasilan.
Kesibukan terlihat di salah satu rumah warga yang halamannya disulap menjadi dapur umur. Kaum perempuan sibuk memotong-motong buncis, kubis, dan menggoreng perkedel. Sementara, para lelaki menata kursi-kursi di depan dapur umum.
"Di sini jumlah warganya sekitar 350-400 orang, dari jumlah tersebut sekitar 150 orang yang memiliki pekerjaan informal seperti tukang ojek online, pedagang emperan, kehilangan pekerjaan mereka. Jadi kami membantu dengan mendirikan dapur umum ini," tutur Ketua RW 3 Suryo Setiawan, Kamis (7/5/2020).
Dia menuturkan, dapur umum di wilayahnya kini sudah ada dua buah. Yang terbaru, didirikan di wilayah RT 03. Sementara yang lawas, sudah berdiri sejak satu bulan silam. Untuk membeli bahan baku makanan, warga bergotong royong mengambil iuran jimpitan.
Adapula, mereka yang memiliki kemampuan lebih menyumbang uang atau beras. Dari hasil jimpitan dan sumbangan warga, ditampung dalam satu tempat kemudian digunakan untuk memasak. Setiap hari, ada ratusan porsi makanan dan minuman yang tersaji. Warga pun bebas mengambil, tanpa dipungut biaya.
"Konsepnya swadaya dari warga, untuk membentuk ketahanan pangan. Jadi ketika ada bantuan pemerintah maupun perorangan disalurkan di satu tempat. Kemudian disalurkan kepada warga yang membutuhkan," imbuhnya.
Suryo menginginkan dapur umum itu, bisa sedikit meringankan beban warga yang terimbas Covid-19. Akan tetapi, dia berharap spirit dari saling jaga antarwarga tidak luntur meskipun virus tersebut telah musnah.
"Harapannya, semangat dari Jogo Tonggo melalui jimpitan sekaligus ronda tidak hilang. Artinya ketika kita mengambil jimpitan sekaligus menengok tonggo -tonggo kalau-kalau ada yang kelaparan atau kekurangan. Dengan program ini, mudah-mudahan tidak ada yang kekurangan makan," harap Suryo.
Kesibukan terlihat di salah satu rumah warga yang halamannya disulap menjadi dapur umur. Kaum perempuan sibuk memotong-motong buncis, kubis, dan menggoreng perkedel. Sementara, para lelaki menata kursi-kursi di depan dapur umum.
"Di sini jumlah warganya sekitar 350-400 orang, dari jumlah tersebut sekitar 150 orang yang memiliki pekerjaan informal seperti tukang ojek online, pedagang emperan, kehilangan pekerjaan mereka. Jadi kami membantu dengan mendirikan dapur umum ini," tutur Ketua RW 3 Suryo Setiawan, Kamis (7/5/2020).
Dia menuturkan, dapur umum di wilayahnya kini sudah ada dua buah. Yang terbaru, didirikan di wilayah RT 03. Sementara yang lawas, sudah berdiri sejak satu bulan silam. Untuk membeli bahan baku makanan, warga bergotong royong mengambil iuran jimpitan.
Adapula, mereka yang memiliki kemampuan lebih menyumbang uang atau beras. Dari hasil jimpitan dan sumbangan warga, ditampung dalam satu tempat kemudian digunakan untuk memasak. Setiap hari, ada ratusan porsi makanan dan minuman yang tersaji. Warga pun bebas mengambil, tanpa dipungut biaya.
"Konsepnya swadaya dari warga, untuk membentuk ketahanan pangan. Jadi ketika ada bantuan pemerintah maupun perorangan disalurkan di satu tempat. Kemudian disalurkan kepada warga yang membutuhkan," imbuhnya.
Suryo menginginkan dapur umum itu, bisa sedikit meringankan beban warga yang terimbas Covid-19. Akan tetapi, dia berharap spirit dari saling jaga antarwarga tidak luntur meskipun virus tersebut telah musnah.
"Harapannya, semangat dari Jogo Tonggo melalui jimpitan sekaligus ronda tidak hilang. Artinya ketika kita mengambil jimpitan sekaligus menengok tonggo -tonggo kalau-kalau ada yang kelaparan atau kekurangan. Dengan program ini, mudah-mudahan tidak ada yang kekurangan makan," harap Suryo.
(nun)
tulis komentar anda