Viral Perwira Polisi Dipukuli Bintara Polri saat Demo di Jambi
Rabu, 21 Oktober 2020 - 19:58 WIB
JAMBI - Sesama aparat kepolisian terlihat saling pukul saat mengamankan demonstrasi penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja , di daerah Jambi viral di media sosial . Aksi tersebut terekam video amatir warga sehingga dibagikan di beberapa grup WhatsApps (WA).
Dalam video amatir tersebut terlihat pertengkaran bermula ketika ada seorang mahasiswa yang diamankan oleh polisi berpakaian sipil. Ketika itu, ada aparat berseragam melakukan pemukulan ke seseorang yang ternyata seorang perwira Polisi. Alhasil, cek-cok sesama anggota korps baju coklat pun terjadi.
Di media sosial menjadi viral lantaran juga disebut bahwa seorang mahasiswa yang ditangkap itu sebetulnya seorang aparat kepolisian yang menyamar menjadi mahasiswa. (Baca: Keluarga di Solo Sambut Antusias Ajang The Next Didi Kempot)
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono membantah bahwa, pertengkaran sesama anggota itu disebabkan adanya penyamaran anggota polisi sebagai mahasiswa saat demo tolak UU Cipta Kerja.
"Terkait video viral dimedsos yang mengatakan bahwa Brimob menyamar sebagai mahasiswa dan ditangkap oleh polisi lalu kena pukul personel Sabhara adalah tidak benar," kata Awi saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (21/10/2020).
Menurut Awi, seseorang yang diamankan oleh polisi itu adalah benar-benar mahasiswa yang menggelar demo dari Kampus Unbari.
(Bisa diklik: Pimpinan Ponpes Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi Wafat)
Awi menyatakan, aksi cek-cok sesama anggota polisi berseragam dan berpakaian preman itu lantaran adanya kesalahpahaman saat pelaksanaan di lapangan.
"Baju preman tersebut yang amankan mahasiswa menghalang-halangi anggota Sabhara yang mau memukul mahasiswa, makanya ada salah paham dikit di lapangan, tapi sudah clear setelah tahu yang bawa mahasiswa adalah Intel Brimob. Sama netizen dibikin narasi macam-macam," ujar Awi.
Dalam video itu juga terdengar perkelahian lantaran disebabkan adanya seorang perwira yang terpukul. Menurut Awi, hal itu terjadi hanya karena salah paham. "Iya itu makanya salah paham," klaim Awi.
Disisi lain, Awi memastikan, penangkapan mahasiwa yang demo tolak UU Cipta Kerja di Jambi itu terkait dengan kasus unjuk rasa yang berujung anarkis.
"Mahasiswa tersebut ditangkap karena sudah anarkis melawan petugas makanya diamankan," ucap Awi.
Dalam video amatir tersebut terlihat pertengkaran bermula ketika ada seorang mahasiswa yang diamankan oleh polisi berpakaian sipil. Ketika itu, ada aparat berseragam melakukan pemukulan ke seseorang yang ternyata seorang perwira Polisi. Alhasil, cek-cok sesama anggota korps baju coklat pun terjadi.
Di media sosial menjadi viral lantaran juga disebut bahwa seorang mahasiswa yang ditangkap itu sebetulnya seorang aparat kepolisian yang menyamar menjadi mahasiswa. (Baca: Keluarga di Solo Sambut Antusias Ajang The Next Didi Kempot)
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono membantah bahwa, pertengkaran sesama anggota itu disebabkan adanya penyamaran anggota polisi sebagai mahasiswa saat demo tolak UU Cipta Kerja.
"Terkait video viral dimedsos yang mengatakan bahwa Brimob menyamar sebagai mahasiswa dan ditangkap oleh polisi lalu kena pukul personel Sabhara adalah tidak benar," kata Awi saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (21/10/2020).
Menurut Awi, seseorang yang diamankan oleh polisi itu adalah benar-benar mahasiswa yang menggelar demo dari Kampus Unbari.
(Bisa diklik: Pimpinan Ponpes Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi Wafat)
Awi menyatakan, aksi cek-cok sesama anggota polisi berseragam dan berpakaian preman itu lantaran adanya kesalahpahaman saat pelaksanaan di lapangan.
"Baju preman tersebut yang amankan mahasiswa menghalang-halangi anggota Sabhara yang mau memukul mahasiswa, makanya ada salah paham dikit di lapangan, tapi sudah clear setelah tahu yang bawa mahasiswa adalah Intel Brimob. Sama netizen dibikin narasi macam-macam," ujar Awi.
Dalam video itu juga terdengar perkelahian lantaran disebabkan adanya seorang perwira yang terpukul. Menurut Awi, hal itu terjadi hanya karena salah paham. "Iya itu makanya salah paham," klaim Awi.
Disisi lain, Awi memastikan, penangkapan mahasiwa yang demo tolak UU Cipta Kerja di Jambi itu terkait dengan kasus unjuk rasa yang berujung anarkis.
"Mahasiswa tersebut ditangkap karena sudah anarkis melawan petugas makanya diamankan," ucap Awi.
(sms)
tulis komentar anda