Bupati Bandung Barat Heran, PSBB Diterapkan Kasus Corona Malah Naik
Selasa, 05 Mei 2020 - 20:36 WIB
BANDUNG BARAT - Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) parsial di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kasus Covid-19 justru mengalami tren peningkatan. Hal tersebut yang menjadi dasar pertimbangan untuk memperpanjang PSBB hingga 19 Mei, beriringan dengan penerapan PSBB tingkat Provinsi Jawa Barat.
"Dua pekan pelaksnaaan PSBB hasilnya belum maksimal, bahkan tren kasus COVID-19 cenderung naik. Makanya PSBB ini diperpanjang berbarengan dengan tingkat Jabar," kata Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna seusai rapat bersama Forkopimda di Kompleks Pemkab Bandung Barat, Selasa (5/5/2020).
(Baca: PSBB Baru Seminggu, Dishub Bandung Barat Catat 21.446 Pelanggaran)
Belum turunnya kasus COVID-19 dipicu kurangnya pemahaman masyarakat terhadap bahaya sebaran virus tersebut. Di sejumlah pasar, baik pasar modern maupun pasar tradisional masih banyak kerumunan massa.
"Masih banyak masyarakat pada sore hari melakukan kegiatan membeli takjil (ke luar rumah). Termasuk juga pasar masih ramai, ini yang jadi catatan selama PSBB dua minggu ke belakang," ujarnya.
(Baca: PSBB Jabar, Polres Perketat Pengawasan Akses Masuk Bandung Barat dan Cimahi)
Berkaca dari hal tersebut, Aa Umbara mengatakan bakal memperketat pelaksanaan PSBB dua pekan berikutnya, termasuk bagi pemudik. Dia berharap pengawasan lebih ketat bisa berhasil menekan penyebaran virus Corona ini.
Agar target tersebut tercapai, pemkab bakal mengoptimalkan ruang isolasi. Ada empat ruang isolasi yang telah disiapkan, terutama untuk mereka yang tidak memiliki gejala klinis. Salah satunya di lantai satu Masjid Ash-Shiddiq kompleks Pemkab Bandung Barat. Selain itu juga di Cililin, Lembang, dan Cikalongwetan.
"Semoga minggu depan semuanya bisa selesai agar tren penyebaran COVID-19 selama 14 hari ke depan di wilayah KBB bisa menurun. Akhirnya PSBB berhasil dan statusnya bisa dicabut," kata dia.
Fase kedua PSBB di Bandung Barat tetap diterapkan parsial di tujuh kecamatan. Meskipun begitu ada penambahan wilayah desa menjadi 13 dan check point yang semula 18 titik menjadi 26 titik.
"Dua pekan pelaksnaaan PSBB hasilnya belum maksimal, bahkan tren kasus COVID-19 cenderung naik. Makanya PSBB ini diperpanjang berbarengan dengan tingkat Jabar," kata Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna seusai rapat bersama Forkopimda di Kompleks Pemkab Bandung Barat, Selasa (5/5/2020).
(Baca: PSBB Baru Seminggu, Dishub Bandung Barat Catat 21.446 Pelanggaran)
Belum turunnya kasus COVID-19 dipicu kurangnya pemahaman masyarakat terhadap bahaya sebaran virus tersebut. Di sejumlah pasar, baik pasar modern maupun pasar tradisional masih banyak kerumunan massa.
"Masih banyak masyarakat pada sore hari melakukan kegiatan membeli takjil (ke luar rumah). Termasuk juga pasar masih ramai, ini yang jadi catatan selama PSBB dua minggu ke belakang," ujarnya.
(Baca: PSBB Jabar, Polres Perketat Pengawasan Akses Masuk Bandung Barat dan Cimahi)
Berkaca dari hal tersebut, Aa Umbara mengatakan bakal memperketat pelaksanaan PSBB dua pekan berikutnya, termasuk bagi pemudik. Dia berharap pengawasan lebih ketat bisa berhasil menekan penyebaran virus Corona ini.
Agar target tersebut tercapai, pemkab bakal mengoptimalkan ruang isolasi. Ada empat ruang isolasi yang telah disiapkan, terutama untuk mereka yang tidak memiliki gejala klinis. Salah satunya di lantai satu Masjid Ash-Shiddiq kompleks Pemkab Bandung Barat. Selain itu juga di Cililin, Lembang, dan Cikalongwetan.
"Semoga minggu depan semuanya bisa selesai agar tren penyebaran COVID-19 selama 14 hari ke depan di wilayah KBB bisa menurun. Akhirnya PSBB berhasil dan statusnya bisa dicabut," kata dia.
Fase kedua PSBB di Bandung Barat tetap diterapkan parsial di tujuh kecamatan. Meskipun begitu ada penambahan wilayah desa menjadi 13 dan check point yang semula 18 titik menjadi 26 titik.
(muh)
tulis komentar anda