Pemprov Jabar Siapkan Fasilitas Gadai Aset bagi Warga Terdampak COVID-19
Selasa, 05 Mei 2020 - 16:26 WIB
BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menggandeng PT Pegadaian untuk memfasilitasi warga Jabar yang hendak menggadaikan aset saat pandemi virus Corona atau COVID-19.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya ingin mendorong semangat kemandirian dan solidaritas sosial warga Jabar menolong sesama dalam perang melawan COVID-19. "Dalam konteks kemandirian inilah, kita mengimbau warga yang mampu jangan jadi golongan tangan di bawah (meminta), tapi bertahan dengan harta dan asetnya," ujar Ridwan Kamil, Selasa (5/5/2020).
Menurut Kang Emil, sapaan akrab Gubernur, alokasi anggaran untuk bantuan sosial (bansos) sebagai jaring pengaman sosial dapat menyedot habis anggaran Jabar untuk penanganan COVID-19. Fokus Pemprov Jabar sendiri adalah penanggulangan darurat kesehatan.
"Maksudnya, kalau tabungan sudah tidak cukup, bisa mengelola aset yang kerja sama dengan Pegadaian. Di sinilah peran Pegadaian itu ada, supaya orang bisa mandiri, tidak masuk kelompok penerima bansos," jelasnya.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, melalaui program yang dinamai Gadai Peduli itu, PT Pegadaian bisa memberikan bantuan pinjaman hingga maksimal Rp1 juta dengan gadai handphone, televisi, hingga perhiasan. "Nah kalau pakai teori bantuan Rp1 juta ini, (warga) bisa bertahan minimal 2 bulan, (bisa) membeli sembako yang hemat," imbuhnya.
Dia menilai, program fasilitasi pinjaman bagi warga Jabar ini membantu Pemprov Jabar. Kang Emil juga menekankan, bantuan dan kolaborasi dari perusahaan maupun pihak lain pun termasuk bagian dari bela negara. (Baca juga; Triwulan Pertama 2020, Ekonomi Jabar Anjlok Cukup Dalam )
Selain dengan PT Pegadaian, Pemprov Jabar juga menggandeng Perum Bulog dan PT Pos Indonesia terkait program Gadai Peduli itu. Naskah kerja sama ditandatangani Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Direktur Utama PT Pegadaian Kuswiyoto, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jabar Benhur Ngkaimi, dan Kepala Regional V Jabar dan Banten PT Pos Indonesia Helly Siti Halimah.
Sementara itu, Ketua Divisi Kemitraan dan Penggalangan Bantuan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dani Ramdan mengatakan, melalui kerja sama yang dibangun, pihaknya ingin meringankan beban warga Jabar di tengah pandemi COVID-19. Bantuan melalui Gadai Peduli beberapa dengan fasilitas, di antaranya bebas biaya sewa modal selama tiga bulan dan penyediaan voucher barang pokok yang penting.
"Peran dari Perum Bulog yaitu pengadaan bahan pangan pokok. Sedangkan PT Pos Indonesia bertugas mendistribusikan penyaluran bahan pangan pokok dan pemberian tempat pembayaran angsuran pinjaman dan atau pengembalian barang jaminan," katanya. (Baca juga; Ini Motivasi Ferdian Paleka dkk Buat Video Prank Bingkisan Isi Sampah dan Batu )
Sebelumnya, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhid, Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym meyakinkan bahwa rezeki setiap makhluk hidup sudah diatur, termasuk di tengah pandemi COVID-19 dan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
Aa Gym berujar, janganlah ragu untuk mantap (makan tabungan), meski habis, peruntukannya memang untuk dipakai. Aa Gym mengatakan, jangan takut juga untuk manset (makan aset) jika memang tabungan sudah benar-benar habis, bahkan jika memang harus menggadaikan atau menjual handphone. "Yang penting yakin terus ke Allah SWT. Nanti ada waktunya rezeki dan bicara, (Mantap dan Manset) seperti ini pun ikhtiar," ujar Aa Gym yang disampaikan pada saat Live IG bersama Gubernur Jawa Barat pada 15 April lalu.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya ingin mendorong semangat kemandirian dan solidaritas sosial warga Jabar menolong sesama dalam perang melawan COVID-19. "Dalam konteks kemandirian inilah, kita mengimbau warga yang mampu jangan jadi golongan tangan di bawah (meminta), tapi bertahan dengan harta dan asetnya," ujar Ridwan Kamil, Selasa (5/5/2020).
Menurut Kang Emil, sapaan akrab Gubernur, alokasi anggaran untuk bantuan sosial (bansos) sebagai jaring pengaman sosial dapat menyedot habis anggaran Jabar untuk penanganan COVID-19. Fokus Pemprov Jabar sendiri adalah penanggulangan darurat kesehatan.
"Maksudnya, kalau tabungan sudah tidak cukup, bisa mengelola aset yang kerja sama dengan Pegadaian. Di sinilah peran Pegadaian itu ada, supaya orang bisa mandiri, tidak masuk kelompok penerima bansos," jelasnya.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, melalaui program yang dinamai Gadai Peduli itu, PT Pegadaian bisa memberikan bantuan pinjaman hingga maksimal Rp1 juta dengan gadai handphone, televisi, hingga perhiasan. "Nah kalau pakai teori bantuan Rp1 juta ini, (warga) bisa bertahan minimal 2 bulan, (bisa) membeli sembako yang hemat," imbuhnya.
Dia menilai, program fasilitasi pinjaman bagi warga Jabar ini membantu Pemprov Jabar. Kang Emil juga menekankan, bantuan dan kolaborasi dari perusahaan maupun pihak lain pun termasuk bagian dari bela negara. (Baca juga; Triwulan Pertama 2020, Ekonomi Jabar Anjlok Cukup Dalam )
Selain dengan PT Pegadaian, Pemprov Jabar juga menggandeng Perum Bulog dan PT Pos Indonesia terkait program Gadai Peduli itu. Naskah kerja sama ditandatangani Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Direktur Utama PT Pegadaian Kuswiyoto, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jabar Benhur Ngkaimi, dan Kepala Regional V Jabar dan Banten PT Pos Indonesia Helly Siti Halimah.
Sementara itu, Ketua Divisi Kemitraan dan Penggalangan Bantuan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dani Ramdan mengatakan, melalui kerja sama yang dibangun, pihaknya ingin meringankan beban warga Jabar di tengah pandemi COVID-19. Bantuan melalui Gadai Peduli beberapa dengan fasilitas, di antaranya bebas biaya sewa modal selama tiga bulan dan penyediaan voucher barang pokok yang penting.
"Peran dari Perum Bulog yaitu pengadaan bahan pangan pokok. Sedangkan PT Pos Indonesia bertugas mendistribusikan penyaluran bahan pangan pokok dan pemberian tempat pembayaran angsuran pinjaman dan atau pengembalian barang jaminan," katanya. (Baca juga; Ini Motivasi Ferdian Paleka dkk Buat Video Prank Bingkisan Isi Sampah dan Batu )
Sebelumnya, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhid, Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym meyakinkan bahwa rezeki setiap makhluk hidup sudah diatur, termasuk di tengah pandemi COVID-19 dan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
Aa Gym berujar, janganlah ragu untuk mantap (makan tabungan), meski habis, peruntukannya memang untuk dipakai. Aa Gym mengatakan, jangan takut juga untuk manset (makan aset) jika memang tabungan sudah benar-benar habis, bahkan jika memang harus menggadaikan atau menjual handphone. "Yang penting yakin terus ke Allah SWT. Nanti ada waktunya rezeki dan bicara, (Mantap dan Manset) seperti ini pun ikhtiar," ujar Aa Gym yang disampaikan pada saat Live IG bersama Gubernur Jawa Barat pada 15 April lalu.
(wib)
tulis komentar anda