Akhir Tragis Alm Sang Ayah, Akmal Tri Jaya Lulus Jadi Bintara TNI AD

Sabtu, 26 September 2020 - 13:30 WIB
Sempat mengalami jalan kehidupan yang tragis akibat sang Ayah (alm Serda Baso Hadang) yang dibunuh orang saat menjalankan tugas, akhirnya Akmal Tri Jaya berhasil berhasil lolos mengikuti pendidikan Bintara Prajurit Karir Reguler TNI AD 2020. Foto Penrem 1
KENDARI - Sempat mengalami jalan kehidupan yang tragis akibat sang Ayah (alm Serda Baso Hadang) yang dibunuh orang saat menjalankan tugas, akhirnya Akmal Tri Jaya berhasil menunaikan janjinya untuk mengangkat harkat dan derajat keluarga dengan berhasil lolos mengikuti pendidikan Bintara Prajurit Karir Reguler (Ba PK Reg) TNI AD 2020.

“Tuhan telah menggariskan dibalik kisah tragis orang tuanya yang terbunuh dalam melaksanakan tugas, Akmal meraih kesuksesan untuk melanjutkan pengabdian ayahnya,” diungkapkan Kapenrem 143 /HO Mayor Arm Sumarsono dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Kendari, Sultra, Sabtu (26/9/2020). (Baca: Pjs Gubernur Sulut Dipegang Agus Fatoni, Olly: Selamat Bekerja, Saya Istirahat Sebentar)

Untuk diketahui ayah dari Akmal merupakan Alm Serda Baso Hadang seorang Babinsa Koramil 1413-16/ Sorawolio Kodim 1413 Buton yang dibunuh oleh pemuda setempat yang mabuk alkohol.



"Tersangka pembunuh alm Baso Hadang yaitu Komang Ilyas akhirnya tewas ketika mencoba melarikan diri saat akan ditangkap aparat kepolisian di Kelurahan Karing-karing Kecamatan Bungi, Kota Baubau, pada 19 Mei 2020," ujar Sumarsono. (Bisa diklik: Bersenjata Lengkap Polisi Bubarkan Pesta Nikah di Maumere)

"Berkat usaha yang keras dan bekali-kali mendaftar jadi prajurit TNI AD, akhirnya Akmal mewujudkan perjalanan hidupnya yang tragis dan menunaikan janjinya untuk mengangkat harkat dan martabat keluarganya dengan menjadi prajurit TNI AD tahun ini," timpalnya.

Sebagai informasi, tahun ini Animo Calon Bintara PK TNI AD mencapai 1.219 orang serta melalui proses seleksi yang transparan, Korem 143/HO mengirimkan 106 putra-putra terbaik Sultra untuk mengikuti seleksi tingkat pusat di Makassar.

"Dari 68 orang anak-anak Sultra yang akan mengikuti pendidikan di Rindam XIV/Hasanudin tersebut berasal dari wilayah Kolaka (28 orang), Buton (12 orang), Muna (18 orang) dan Kendari (10 orang)," ujar Sumarsono merinci.

" Memang terlihat berat, 68 orang harus berkompetisi dengan dengan 1.151 orang lainnya. Semoga kedepan pimpinan TNI AD dan Kodam XIV/Hasanuddin dapat meningkatkan alokasi bagi pemuda Sultra," tandasnya.

Terpisah saat dihubungi melalui telepon, Nunung Karnengsih (Ibu dari Akmal), sebagaimana keinginan anaknya, dia juga sangat berkeinginan agar pemuda yang lahir di Bandung pada tahun 1998 itu melanjutkan pengabdian ayahnya kepada bangsa dan negara, yaitu sebagai prajurit TNI AD.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content