Darurat Corona, Pemprov Jatim Siapkan Rumah Sakit Darurat
Selasa, 05 Mei 2020 - 10:39 WIB
SURABAYA - Pemprov Jatim, menyiapkan Rumah Sakit (RS) Darurat guna mengantisipasi semakin banyaknya pasien COVID-19 Jatim. Saat ini realisasi mewujudkan rumah sakit darurat itu tengah dikebut dan ditarget selesai dalam pekan ini.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, RS Darurat COVID-19 Jatim akan didirikan dengan memanfaatkan fasilitas pinjam pakai gedung Puslitbang Humaniora Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang berada di Kota Surabaya. Pemprov Jatim, sudah mengantongi izin dari Kemenkes. Di tahap pertama, akan mampu menampung pasien hingga 200 orang.
"Di rumah sakit darurat ini kita siapkan untuk menambah kapasitas rumah sakit layanan khusus Covid-19. Kalau pasien terkonfirmasi positif kan ada gejala klinisnya ringan sedang atau berat. Di rumah sakit darurat ini nantinya akan diutamakan bagi yang gejala klinisnya ringan sampai sedang," ucap khofifah, Selasa (5/5/2020).
Sedangkan untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang memiliki gejala klinis yang berat, mereka akan dibawa ke rumah sakit rujukan utama. Yaitu di RSUD dr Soetomo dan juga RS Universitas Airlangga (Unair) atau RS Syaiful Anwar Malang. Sebab jika pasien terkonfirmasi COVID-19, dan gejala klinisnya berat maka mereka tentunya membutuhkan perawatan dengan peralatan medis yang lengkap.
Sehingga harus dirawat di rumah sakit yang memiliki peralatan medis serta dokter spesialis yang sangat lengkap pula. "Kalau pasien terkonfirmasi positif yang gejala klinisnya berat biasanya karena ada komorbid atau penyakit penyerta. Misalnya pasien juga memiliki keluhan sakit jantung, hipertensi dan sejenisnya, maka RSUD dr Soetomo dan RSUA serta RSSA menjadi rujukan utama. Tapi kalau positif namun klinisnya ringan hingga sedang dan tidak tertampung di RS rujukan utama maka kita akan siapkan layanan di sini (Rumah Sakit Darurat COVID-19 Jatim)," tegas Khofifah.
Saat ini, bed di RS Darurat COVID-19 Jatim sudah tersedia. Sehingga tinggal dibutuhkan untuk perbaikan sarana dan prasarana. Ini agar sesuai dengan kelayakan dan protokol kesehatan di tengah pandemi. Untuk perbaikan konstruksi, sudah dua hari ini dilakukan perbaikan oleh Dinas PU Bina Marga Jatim. Termasuk membenarkan AC drainase dan keperluan yang lain.
Sedangkan untuk sumber daya manusia dan tenaga kesehatan yang akan bertugas di RS Darurat COVID-19 Jatim ini adalah para Relawan Tenaga Kesehatan Pemprov Jatim yang sudah dibuka rekrutmennya beberapa waktu lalu.
Kemudian untuk logistik medis di rumah sakit darurat ini, mulai APD, alat medis, akan disupport oleh ratusan donatur yang dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim. Begitu juga dengan laboratorium pendukung akan disokong oleh laboratorium Institure of Tropical Disease (ITD) Unair, RSUD Dr Soetomo, dan juga Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL).
Di sisi lain, meski kini Pemprov dan Gugus Tugas COVID-19 tengah fokus menyiapkan RS Darurat di Surabaya, Khofifah menegaskan bahwa pihaknya kini tengah menyiapkan tambahan juga rumah sakit darurat berbasis tenda. "Sore ini kita akan siapkan tambahan dari Rumah Sakit Darurat berbasis tenda, yang materialnya disupport oleh Gugus tugas pusat. Tendanya dari gugus tugas pusat dan sudah berstandar protokol kesehatan. Seluruh kelengkapan medisnya juga sudah dikonfirmasi ke kami, dan kami akan segera siapkan agar segera bisa digunakan melayani masyarakat," tegasnya.
Sementara itu Ketua Gugus Kuratif Gugus Tugas COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa untuk RS darurat berbasis tenda akan direalisasikan pula komplek Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Jalan Indrapura.
Adanya penambahan rumah sakit sangat dibutuhkan mengingat kondisi rumah sakit penyedia layanan negative pressure untuk penanganan COVID-19 sudah overload. Sehingga banyak pasien yang terpaksa dirawat di ruang isolasi non negative pressure.
"Layanan rumah sakit darurat ini adalah ikhtiar gubernur untuk bisa memberikan layanan terbaik bagi masyarakat yang terinfeksi COVID-19. Dan karena dua hari ini sudah mulai digarap, ya dalam minggu inil Insya Allah rumah sakit darurat sudah bisa difungsikan," pungkas Joni.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, RS Darurat COVID-19 Jatim akan didirikan dengan memanfaatkan fasilitas pinjam pakai gedung Puslitbang Humaniora Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang berada di Kota Surabaya. Pemprov Jatim, sudah mengantongi izin dari Kemenkes. Di tahap pertama, akan mampu menampung pasien hingga 200 orang.
"Di rumah sakit darurat ini kita siapkan untuk menambah kapasitas rumah sakit layanan khusus Covid-19. Kalau pasien terkonfirmasi positif kan ada gejala klinisnya ringan sedang atau berat. Di rumah sakit darurat ini nantinya akan diutamakan bagi yang gejala klinisnya ringan sampai sedang," ucap khofifah, Selasa (5/5/2020).
Sedangkan untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang memiliki gejala klinis yang berat, mereka akan dibawa ke rumah sakit rujukan utama. Yaitu di RSUD dr Soetomo dan juga RS Universitas Airlangga (Unair) atau RS Syaiful Anwar Malang. Sebab jika pasien terkonfirmasi COVID-19, dan gejala klinisnya berat maka mereka tentunya membutuhkan perawatan dengan peralatan medis yang lengkap.
Sehingga harus dirawat di rumah sakit yang memiliki peralatan medis serta dokter spesialis yang sangat lengkap pula. "Kalau pasien terkonfirmasi positif yang gejala klinisnya berat biasanya karena ada komorbid atau penyakit penyerta. Misalnya pasien juga memiliki keluhan sakit jantung, hipertensi dan sejenisnya, maka RSUD dr Soetomo dan RSUA serta RSSA menjadi rujukan utama. Tapi kalau positif namun klinisnya ringan hingga sedang dan tidak tertampung di RS rujukan utama maka kita akan siapkan layanan di sini (Rumah Sakit Darurat COVID-19 Jatim)," tegas Khofifah.
Saat ini, bed di RS Darurat COVID-19 Jatim sudah tersedia. Sehingga tinggal dibutuhkan untuk perbaikan sarana dan prasarana. Ini agar sesuai dengan kelayakan dan protokol kesehatan di tengah pandemi. Untuk perbaikan konstruksi, sudah dua hari ini dilakukan perbaikan oleh Dinas PU Bina Marga Jatim. Termasuk membenarkan AC drainase dan keperluan yang lain.
Sedangkan untuk sumber daya manusia dan tenaga kesehatan yang akan bertugas di RS Darurat COVID-19 Jatim ini adalah para Relawan Tenaga Kesehatan Pemprov Jatim yang sudah dibuka rekrutmennya beberapa waktu lalu.
Kemudian untuk logistik medis di rumah sakit darurat ini, mulai APD, alat medis, akan disupport oleh ratusan donatur yang dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim. Begitu juga dengan laboratorium pendukung akan disokong oleh laboratorium Institure of Tropical Disease (ITD) Unair, RSUD Dr Soetomo, dan juga Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL).
Di sisi lain, meski kini Pemprov dan Gugus Tugas COVID-19 tengah fokus menyiapkan RS Darurat di Surabaya, Khofifah menegaskan bahwa pihaknya kini tengah menyiapkan tambahan juga rumah sakit darurat berbasis tenda. "Sore ini kita akan siapkan tambahan dari Rumah Sakit Darurat berbasis tenda, yang materialnya disupport oleh Gugus tugas pusat. Tendanya dari gugus tugas pusat dan sudah berstandar protokol kesehatan. Seluruh kelengkapan medisnya juga sudah dikonfirmasi ke kami, dan kami akan segera siapkan agar segera bisa digunakan melayani masyarakat," tegasnya.
Sementara itu Ketua Gugus Kuratif Gugus Tugas COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa untuk RS darurat berbasis tenda akan direalisasikan pula komplek Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Jalan Indrapura.
Adanya penambahan rumah sakit sangat dibutuhkan mengingat kondisi rumah sakit penyedia layanan negative pressure untuk penanganan COVID-19 sudah overload. Sehingga banyak pasien yang terpaksa dirawat di ruang isolasi non negative pressure.
"Layanan rumah sakit darurat ini adalah ikhtiar gubernur untuk bisa memberikan layanan terbaik bagi masyarakat yang terinfeksi COVID-19. Dan karena dua hari ini sudah mulai digarap, ya dalam minggu inil Insya Allah rumah sakit darurat sudah bisa difungsikan," pungkas Joni.
(eyt)
tulis komentar anda