Buntut Dangdutan, Gubernur Hingga Kapolri Tegur Wali Kota Tegal
Kamis, 24 September 2020 - 14:23 WIB
SEMARANG - Acara resepsi pernikahan dengan hiburan dangdutan yang digelar Wakil Ketua DPRD Kota Tegal pada Rabu (23/9/2020) berbuntut panjang. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung mengambil sikap tegas, dengan menegur langsung Wali Kota Tegal dan Kasatpol PP Kota Tegal.
Ganjar bahkan langsung menelpon Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono di rumah dinasnya, Kamis (24/9/2020). Dia juga memerintahkan Kasatpol PP Provinsi Jateng menegur langsung Kasatpol PP Kota Tegal atas kejadian yang menimbulkan kerumunan massa dan viral di media sosial itu. (Baca juga: Undian Nomor Urut Gibran-Teguh Tampil Putih Hitam, Apa Maknanya?)
"Saya kemarin sebelum acara sudah komunikasi dengan Wakil Wali Kota Tegal. Beliau sudah menyampaikan pada penyelenggara, kalau tidak salah wakil ketua Dewan. Saya ingatkan, kalau mau kawinan monggo, tapi kalau bisa jangan ramai-ramai. Ijab kobul saja dulu, ramai-ramainya ditunda," tegas Ganjar. (Baca juga: Licin, Wanita Cantik Penipu Ini Ditangkap setelah Buron 8 Tahun)
Tapi, dirinya terkejut saat mendapat laporan bahwa acara pernikahan yang digelar di lapangan terbuka itu dipenuhi pengunjung. Apalagi, acara diisi hiburan dangdutan sampai larut malam, dengan kerumunan massa yang memadati tanpa menerapkan protokol kesehatan.
"Saya terkejut, dapat informasi banyak termasuk di media, ternyata ada dangdutan sampai malam. Tadi, saya langsung telpon Wali Kota Tegal, dan dia mengatakan tidak tahu karena mengaku kondangan pukul 11.00 WIB. Jadi, dia tidak tahu kondisi di lapangan sampai malam," ucap Ganjar.
Wali Kota Tegal sudah meminta maaf, namun Ganjar tetap meminta agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
"Saya hanya sampaikan, ini butuh sensitivitas dari pemimpin. Kalau itu bisa dibatasi, nggak papa. Tapi kalau seperti itu, liar dan didiamkan saja, ya kita namanya tidak bertanggungjawab. Pak Wali Kota tadi minta maaf pada saya," tegasnya.
Ganjar mewanti-wanti Wali Kota Tegal agar tidak boleh ada lagi kejadian serupa di kemudian hari. Tidak boleh acara-acara yang mengundang kerumunan massa diizinkan.
Sementara itu, Kasatpol PP Jateng, Budiyanto juga langsung menelpon Kasatpol PP Kota Tegal, Hartoto. Dari sambungan telpon yang dilakukan di hadapan Ganjar itu, Kasatpol PP Kota Tegal Kepada Budiyanto mengatakan sebenarnya sudah diberikan imbauan, tapi kondisi di lapangan terjadi seperti itu.
Ganjar bahkan langsung menelpon Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono di rumah dinasnya, Kamis (24/9/2020). Dia juga memerintahkan Kasatpol PP Provinsi Jateng menegur langsung Kasatpol PP Kota Tegal atas kejadian yang menimbulkan kerumunan massa dan viral di media sosial itu. (Baca juga: Undian Nomor Urut Gibran-Teguh Tampil Putih Hitam, Apa Maknanya?)
"Saya kemarin sebelum acara sudah komunikasi dengan Wakil Wali Kota Tegal. Beliau sudah menyampaikan pada penyelenggara, kalau tidak salah wakil ketua Dewan. Saya ingatkan, kalau mau kawinan monggo, tapi kalau bisa jangan ramai-ramai. Ijab kobul saja dulu, ramai-ramainya ditunda," tegas Ganjar. (Baca juga: Licin, Wanita Cantik Penipu Ini Ditangkap setelah Buron 8 Tahun)
Tapi, dirinya terkejut saat mendapat laporan bahwa acara pernikahan yang digelar di lapangan terbuka itu dipenuhi pengunjung. Apalagi, acara diisi hiburan dangdutan sampai larut malam, dengan kerumunan massa yang memadati tanpa menerapkan protokol kesehatan.
"Saya terkejut, dapat informasi banyak termasuk di media, ternyata ada dangdutan sampai malam. Tadi, saya langsung telpon Wali Kota Tegal, dan dia mengatakan tidak tahu karena mengaku kondangan pukul 11.00 WIB. Jadi, dia tidak tahu kondisi di lapangan sampai malam," ucap Ganjar.
Wali Kota Tegal sudah meminta maaf, namun Ganjar tetap meminta agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
"Saya hanya sampaikan, ini butuh sensitivitas dari pemimpin. Kalau itu bisa dibatasi, nggak papa. Tapi kalau seperti itu, liar dan didiamkan saja, ya kita namanya tidak bertanggungjawab. Pak Wali Kota tadi minta maaf pada saya," tegasnya.
Ganjar mewanti-wanti Wali Kota Tegal agar tidak boleh ada lagi kejadian serupa di kemudian hari. Tidak boleh acara-acara yang mengundang kerumunan massa diizinkan.
Sementara itu, Kasatpol PP Jateng, Budiyanto juga langsung menelpon Kasatpol PP Kota Tegal, Hartoto. Dari sambungan telpon yang dilakukan di hadapan Ganjar itu, Kasatpol PP Kota Tegal Kepada Budiyanto mengatakan sebenarnya sudah diberikan imbauan, tapi kondisi di lapangan terjadi seperti itu.
tulis komentar anda