Tetesan Getah Karet, Tumpuan Hidup Masyarakat Perkebunan

Senin, 21 September 2020 - 04:43 WIB
Penyadap mengumpulkan getah karet di perkebunan karet Renteng, Jember. Foto/SINDONews/Ali Masduki
JEMBER - Setiap kehidupan selalu menjadi tumpuan bagi kehidupan lainnya. Begitu juga tentang pepohonan. Sebatang pohon yang tumbuh, menjadi nafas baru bagi penghuni di sekitarnya.

Pagi itu, ketika matahari mulai merayap dari ujung timur, membelah tebalnya kabut dan menghangatkan kulit, Andi bergegas mengayuh sepeda tuanya menuju kebun. Di sisi kanan dan kiri sepedanya, terikat sejumlah peralatan seperti ember, pisau sadap, mangkok, sapatel dan sejenisnya.

Andi merupakan salah satu penyadap karet di perkebunan karet Renteng Kabupaten Jember , Jawa Timur. Sesampainya di kebun, pria 27 tahun ini seolah tak sabar memungut mangkok yang sudah ia kaitkan dipohon karet sejak semalam. Maklum saja, mangkok-mangkok berisi hasil sadapan getah karet itu, menjadi tumpuan hidup keluarganya.

Andi mengaku sudah lima tahun ini menggeluti profesi sebagai penyadap getah karet di perkebunan Renteng. Bagi Andi, menjadi penyadap karet cukup menyenangkan karena tidak terpapar sinar matahari secara langsung.

"Nyadapnya jam 12 malam sampai jam 4 pagi. Setelah itu, jam 6 sampai jam 7 pagi kembali untuk mengambil. Kalau ngambil bisa cepat," katanya.



Kata dia, penghasilan sebagai penyadap getah karet cukup lumayan dan bisa untuk menghidupi keluarga kecilnya. Dalam sehari, Andi bisa mengumpulkan getah karet 4-5 kg. Hal itu karena pohon yang dia sadap usianya tergolong muda. Dua kali dalam seminggu,ia bisa mengantongi penghasilan antara 700 - 900 ribu.

"Mungkin saya akan menekuni sebagai penyadap ini sampai tua, karena bagi saya memang enak kerja disini," imbuhnya.

Asisten Kepala Kebun Renteng, Agustinus Wahyu Widodo, menjelaskan perkebunan karet Renteng ini merupakan bagian dari PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII). Karet sendiri, kata dia, saat ini menjadi salah satu komoditas utama di perkebunan tersebut. Dari total lahan seluas 1980 hektar, 821 hektar adalah tanaman karet.

(Baca juga: Dirazia Karena Tak Pakai Masker, Pengunjung Warkop di Tuban Omeli Petugas )
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More