Orasi Kebangsaan, Puan Sampaikan Cinta Bung Karno pada NU
Sabtu, 19 September 2020 - 22:26 WIB
“Bung Karno sampaikan hal itu dari lubuk hati paling dalam, karena menyadari peran NU dalam menjaga Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945. NU selalu hadir membela negara pada saat-saat genting dan penting,” ucap Puan.
Kecintaan Bung Karno kepada NU, ungkap Puan, juga dibalas dengan menganugerahi Bung Karno gelar waliyul amri ad-daruri bis syaukah, yakni pemimpin nasional dalam keadaan darurat namun memiliki wewenang yang mutlak. Gelar itu dianugerahkan dalam Muktamar ke-20 NU di Surabaya pada 1954.
“Gelar itu menegaskan bahwa Bung Karno adalah pemimpin negeri Muslim yang sah secara syariat. Sebagai cucu dari Bung Karno, saya pribadi mengucapkan terima kasih atas pemberian gelar tersebut,” ucap Puan.
Puan berharap Konbes GP Ansor dapat melahirkan ide-ide besar dalam rangka membumikan Pancasila. Selain itu, Puan juga berharap GP Ansor dan seluruh warga NU, terus bergotong royong meringankan beban masyarakat yang kesulitan akibat pandemi Covid-19.
Puan menyampaikan, DPR RI juga terus bekerja menjalankan fungsi pengawasan, legislasi, dan anggaran untuk memastikan penanganan pandemi Covid-19 yang dijalankan pemerintah berjalan tepat. (Baca: Puan Maharani Desak Perketat Protokol Kesehatan di Kantor Pemerintah )
“Kita harus optimis mampu melalui pandemi ini. Pandemi ini semakin menuntut kita bahwa gotong royong menjadi kekuatan utama agar kita bahu-membahu sebagai bangsa. Kita tidak boleh tenggelam dalam perbedaan yang dapat menciptakan perpecahan,” ujar Puan.
Seusai Puan menyampaikan orasi kebangsaan, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa GP Ansor siap memberikan kader terbaiknya untuk menjaga Pancasila dan nasionalisme. Puan menyambut baik ucapan Yaqut dengan mengatakan “Siap selalu menjalin silaturahmi dengan GP Ansor.”
Kecintaan Bung Karno kepada NU, ungkap Puan, juga dibalas dengan menganugerahi Bung Karno gelar waliyul amri ad-daruri bis syaukah, yakni pemimpin nasional dalam keadaan darurat namun memiliki wewenang yang mutlak. Gelar itu dianugerahkan dalam Muktamar ke-20 NU di Surabaya pada 1954.
“Gelar itu menegaskan bahwa Bung Karno adalah pemimpin negeri Muslim yang sah secara syariat. Sebagai cucu dari Bung Karno, saya pribadi mengucapkan terima kasih atas pemberian gelar tersebut,” ucap Puan.
Puan berharap Konbes GP Ansor dapat melahirkan ide-ide besar dalam rangka membumikan Pancasila. Selain itu, Puan juga berharap GP Ansor dan seluruh warga NU, terus bergotong royong meringankan beban masyarakat yang kesulitan akibat pandemi Covid-19.
Puan menyampaikan, DPR RI juga terus bekerja menjalankan fungsi pengawasan, legislasi, dan anggaran untuk memastikan penanganan pandemi Covid-19 yang dijalankan pemerintah berjalan tepat. (Baca: Puan Maharani Desak Perketat Protokol Kesehatan di Kantor Pemerintah )
“Kita harus optimis mampu melalui pandemi ini. Pandemi ini semakin menuntut kita bahwa gotong royong menjadi kekuatan utama agar kita bahu-membahu sebagai bangsa. Kita tidak boleh tenggelam dalam perbedaan yang dapat menciptakan perpecahan,” ujar Puan.
Seusai Puan menyampaikan orasi kebangsaan, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa GP Ansor siap memberikan kader terbaiknya untuk menjaga Pancasila dan nasionalisme. Puan menyambut baik ucapan Yaqut dengan mengatakan “Siap selalu menjalin silaturahmi dengan GP Ansor.”
(don)
tulis komentar anda