Aksi Teror Penembakan OPM di Papua Makin Beringas Jelang Sidang Umum PBB
Sabtu, 19 September 2020 - 19:50 WIB
SUGAPA - Aksi teror gerombolan separatis teroris Papua ( Organisasi Papua Merdeka ) terhadap masyarakat, TNI dan Polri terus berlanjut bahkan makin meningkat eskalasinya. Diduga, aksi ini sengaja dilakukan untuk menarik perhatian dunia sekaligus bentuk provokasi terhadap aparat keamanan Indonesia di tanah Papua menjelang Sidang Umum PBB 22-29 September 2020 mendatang, yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi secara virtual.
Hari ini (19/9/2020), bersamaan dengan upacara pemakaman jenazah Serka Sahlan, anggota Kodim 1404/Pinrang yang gugur saat bertugas sebagai Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa karena aksi brutal gerombolan di Kampung Sugapa Lama (17/9/2020), aksi teror gerombolan ini kembali menelan korban, yaitu Pratu Dwi Akbar Utomo anggota Yonif 711/RKS Brigif 22/OTA Kodam XIII/Mdk, yang bertugas sebagai Satgas BKO aparat Teritorial Koramil Persiapan Hitadipa di Kabupaten Intan Jaya. Kontak tembak terjadi sekitar pukul 13.17 WIT. (Baca: Miris, Oknum Polisi Diduga Setubuhi Paksa Gadis Pelanggar Lalu Lintas)
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan III) Kol Czi IGN Suriastawa mengatakan, bahwa fakta menunjukkan kepada seluruh masyarakat bahwa situasi tidak aman yang terjadi di Papua dan Papua Barat diakibatkan oleh aksi teror dan kriminal gerombolan yang sudah sangat meresahkan masyarakat.
"Hari ini pemakaman Serka Sahlan di Pinrang dan Badawi di Probolinggo. Kesedihan keluarga menerima jenazah para korban keganasan gerombolan ini, ternyata masih berlanjut karena hari ini mereka kembali melancarkan aksi terornya kepada prajurit TNI, hingga Pratu Dwi Akbar tewas tertembak. TNI kembali berduka atas kejadian ini, namun tetap bertekad untuk Bersama-sama dengan Polri menjaga kedamaian di tanah Papua," katanya kepada SINDOnews, Sabtu (19/9/2020). (Baca juga: 1 Tentara Gugur saat Kontak Tembak dengan OPM di Pos Koramil Intan Jaya Papua)
Menurut Kol Czi IGN Suriastawa, pada hari ini (Sabtu, 19/9) melalui akun medsosnya, salah satu pentolan gerombolan teroris separatis ini secara terbuka mengeluarkan pernyataan ancaman, intimidasi dan provokasi kepada seluruh penerbangan di Papua yang mengangkut personel TNI dan Polri.
Menurutnya, gerombolan ini memang selalu memanfaatkan momen-momen tertentu untuk cari perhatian dunia internasional dan kali ini dilakukan menjelang Sidang Umum PBB minggu mendatang.
"Kepada warga masyarakat, untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan kebohongan yang terus dilancarkan di akun medsosnya," tandasnya.
Sementara Kapendam XVII/Cendrawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria menjelaskan, bahwa Satgas Apter ini bertugas untuk menyiapkan Koramil dan Kodim baru dalam rangka membantu Pemda dalam berbagai program pembangunan demi kesejahteraan masyarakat. "Atas kejadian ini, aparat gabungan TNI dan Polri meningkatkan patroli untuk menangkap pelaku teror di kawasan tersebut, demi ketenangan warga masyarakat," kata Kapendam.
Hari ini (19/9/2020), bersamaan dengan upacara pemakaman jenazah Serka Sahlan, anggota Kodim 1404/Pinrang yang gugur saat bertugas sebagai Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa karena aksi brutal gerombolan di Kampung Sugapa Lama (17/9/2020), aksi teror gerombolan ini kembali menelan korban, yaitu Pratu Dwi Akbar Utomo anggota Yonif 711/RKS Brigif 22/OTA Kodam XIII/Mdk, yang bertugas sebagai Satgas BKO aparat Teritorial Koramil Persiapan Hitadipa di Kabupaten Intan Jaya. Kontak tembak terjadi sekitar pukul 13.17 WIT. (Baca: Miris, Oknum Polisi Diduga Setubuhi Paksa Gadis Pelanggar Lalu Lintas)
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan III) Kol Czi IGN Suriastawa mengatakan, bahwa fakta menunjukkan kepada seluruh masyarakat bahwa situasi tidak aman yang terjadi di Papua dan Papua Barat diakibatkan oleh aksi teror dan kriminal gerombolan yang sudah sangat meresahkan masyarakat.
"Hari ini pemakaman Serka Sahlan di Pinrang dan Badawi di Probolinggo. Kesedihan keluarga menerima jenazah para korban keganasan gerombolan ini, ternyata masih berlanjut karena hari ini mereka kembali melancarkan aksi terornya kepada prajurit TNI, hingga Pratu Dwi Akbar tewas tertembak. TNI kembali berduka atas kejadian ini, namun tetap bertekad untuk Bersama-sama dengan Polri menjaga kedamaian di tanah Papua," katanya kepada SINDOnews, Sabtu (19/9/2020). (Baca juga: 1 Tentara Gugur saat Kontak Tembak dengan OPM di Pos Koramil Intan Jaya Papua)
Menurut Kol Czi IGN Suriastawa, pada hari ini (Sabtu, 19/9) melalui akun medsosnya, salah satu pentolan gerombolan teroris separatis ini secara terbuka mengeluarkan pernyataan ancaman, intimidasi dan provokasi kepada seluruh penerbangan di Papua yang mengangkut personel TNI dan Polri.
Menurutnya, gerombolan ini memang selalu memanfaatkan momen-momen tertentu untuk cari perhatian dunia internasional dan kali ini dilakukan menjelang Sidang Umum PBB minggu mendatang.
"Kepada warga masyarakat, untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan kebohongan yang terus dilancarkan di akun medsosnya," tandasnya.
Sementara Kapendam XVII/Cendrawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria menjelaskan, bahwa Satgas Apter ini bertugas untuk menyiapkan Koramil dan Kodim baru dalam rangka membantu Pemda dalam berbagai program pembangunan demi kesejahteraan masyarakat. "Atas kejadian ini, aparat gabungan TNI dan Polri meningkatkan patroli untuk menangkap pelaku teror di kawasan tersebut, demi ketenangan warga masyarakat," kata Kapendam.
(sms)
tulis komentar anda