Permudah Layanan, PMI Sleman Buat Masin Anjungan Pendaftaran
Selasa, 15 September 2020 - 18:07 WIB
Ketua PMI Sleman Sunartono (kanan) memberikan keterangan soal Anjungan mandiri donor darah di kantor PMI Sleman, Selasa (15/9/2020).
SLEMAN - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sleman membuat inovasi layanan donor darah. Yaitu dengan membuat anjungan pendaftaran donor darah. Dengan anjungan ini pendonor tidak perlu lagi mengisi blanko donor, namun cukup menempelkan kartu anggota pendonor PMI di mesin anjungan tersebut. Mesin itu secara otomatis akan memverifikasi, apakah layak atau tidak sebagai pendonor.
“Pendonor aktif hanya memasukkan barcode yang tertera di kartu anggota. Kemudian mereka akan menerima kertas dan mengisi data sebagai syarat untuk mendonorkan darahnya,” kata Ketua PMI Sleman, Sunartono, Selasa (15/9/2020). (Baca: Lagi, Dua Warga Sleman Terpapar COVID-19 Setelah dari Luar Kota )
Sunartono menjelaskan fasiliras ini bukan hanya untuk mempermudah dalam melakukan donor darah, namun juga menskrining kondisi kesehatan pendonor. Jika pendonor reaktif karena mengidap penyakit seperti sifilis, HIV-AIDS, atau hepatitis B maupun C maka secara otomatis alat tersebut akan menolak dan tidak mencetak blanko.
“PMI dalam menyediakan stok darah harus dijamin aman dan berkualitas. Alat ini juga dapat mendeteksi riwayat pendonor aktif. Yaitu melalui data yang dimiliki PMI Sleman,” paparnya. (Baca: Dampak Corona, PMI Sleman Kekurangan 25-40 Kantong Darah Per Hari )
Menurut Sunartono dengan memanfaatkan mesin anjungan ini juga dapat mengurangi kontak langsung antara pendonor dengan petugas PMI serta efisien waktu. Tahap awal, mesin anjungan akan ditempatkan di markas PMI Sleman. “Hingga saat ini PMI Sleman telah mengeluarkan 1.125 kartu anggota,” jelasnya.
“Pendonor aktif hanya memasukkan barcode yang tertera di kartu anggota. Kemudian mereka akan menerima kertas dan mengisi data sebagai syarat untuk mendonorkan darahnya,” kata Ketua PMI Sleman, Sunartono, Selasa (15/9/2020). (Baca: Lagi, Dua Warga Sleman Terpapar COVID-19 Setelah dari Luar Kota )
Sunartono menjelaskan fasiliras ini bukan hanya untuk mempermudah dalam melakukan donor darah, namun juga menskrining kondisi kesehatan pendonor. Jika pendonor reaktif karena mengidap penyakit seperti sifilis, HIV-AIDS, atau hepatitis B maupun C maka secara otomatis alat tersebut akan menolak dan tidak mencetak blanko.
“PMI dalam menyediakan stok darah harus dijamin aman dan berkualitas. Alat ini juga dapat mendeteksi riwayat pendonor aktif. Yaitu melalui data yang dimiliki PMI Sleman,” paparnya. (Baca: Dampak Corona, PMI Sleman Kekurangan 25-40 Kantong Darah Per Hari )
Menurut Sunartono dengan memanfaatkan mesin anjungan ini juga dapat mengurangi kontak langsung antara pendonor dengan petugas PMI serta efisien waktu. Tahap awal, mesin anjungan akan ditempatkan di markas PMI Sleman. “Hingga saat ini PMI Sleman telah mengeluarkan 1.125 kartu anggota,” jelasnya.
(don)
tulis komentar anda