Bernie Sanders Dukung Joe Biden Demi Kalahkan Trump
Rabu, 15 April 2020 - 09:20 WIB
Senator Bernie Sanders menyatakan dukungan resmi kepada mantan Wakil Presiden Joe Biden setelah selesainya pertarungan sengit pada pemilu pendahuluan Partai Demokrat. Foto/Ist
WASHINGTON - Senator Bernie Sanders menyatakan mendukungan mantan Wakil Presiden Joe Biden maju pemilihan presiden Amerika Serikat setelah selesainya pertarungan sengit pada pemilu pendahuluan Partai Demokrat.
Hal itu menjadi langkah yang bisa mempersatukan Partai Demokrat yang telah lama terpecah antara kubu liberal dan moderat untuk mengalahkan Presiden Donald Trump pada pemilu presiden mendatang.
Keputusan Sanders itu pun setelah dirinya dikalahkan Biden pada pemilu pendahuluan di Negara Bagian Wisconsin. Pertarungan Biden dan Sanders merepresentasikan pertarungan antara sayap moderat dan liberal. Kubu moderat mengklaim kebijakan progresif yang ekspansif bisa menyebabkan pemilih kubu tengah berlari meninggalkan Demokrat. Padahal Demokrat menbutuhkan dukung pemilih tengah yang dikenal independen.
Sanders mengungkapkan, pandemi virus korona sebagai alasan bagi Partai Demokrat untuk bersatu di belakang Biden, kandidat kuat calon presiden (capres) Partai Demokrat. Dukungan Sanders disampaikan saat kampanye online setelah tim Biden membangun komunikasi dengan kelompok sosialis agar memberikan dukungan untuk pemilu pada 3 November mendatang melawan Trump.
Pada pemilu pendahuluan, Biden mampu meraih dukungan delegasi Partai Demokrat lebih banyak dibandingkan dengan Sanders. Pekan lalu, Senator asal Vermont pun menyatakan dirinya tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan nominasi capres.
Namun, belum jelas bagaimana Sanders yang mendapatkan dukungan luas dari pemilih muda liberal akan memberikan dukungan kepada Biden. Pasalnya, Biden pada umumnya mendapatkan dukungan dari pemilih tua dan moderat yang kerap memiliki kebijakan berbeda dengan kubu sosialis dan liberal.
Langkah cepat Sanders mendukung Biden memang sangat kontras pada pemilu pendahuluan 2016 ketika dia memberikan dukungan kepada Hillary Clinton pada malam Konvensi Nasional Partai Demokrat. Sepertinya Sanders menyadari langkahnya dulu sangat keliru karena memicu terbelahnya suara Partai Demokrat sehingga pemilu presiden dimenangkan Trump. Belajar dari pengalaman tersebut, Sanders mengambil langkah taktis dan praktis.
“Saya menyerukan Demokrat, independen, Republik untuk bersama-sama pada kampanye ini untuk mendukung pencalonan Biden yang saya dukung dan tentunya bisa kita kalahkan, yakni seorang presiden paling berbahaya dalam sejarah modern negara ini,” kata Sanders dilansir Reuters.
Biden pun langsung merespons dukungan Sanders. “Sanders merupakan suara paling kuat untuk keadilan dan lebih dari AS,” puji Biden.
Biden pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Sanders. “Itu imperatif di mana kita semua harus bekerja sama,” ungkap Biden. Dia menambahkan, Sanders bukan hanya untuk berkampanye, tetapi akan memerintah. Itu menjadi sinyal Biden akan mengajak Sanders masuk dalam pemerintahan mendatang. (Andika H Mustaqim)
Hal itu menjadi langkah yang bisa mempersatukan Partai Demokrat yang telah lama terpecah antara kubu liberal dan moderat untuk mengalahkan Presiden Donald Trump pada pemilu presiden mendatang.
Keputusan Sanders itu pun setelah dirinya dikalahkan Biden pada pemilu pendahuluan di Negara Bagian Wisconsin. Pertarungan Biden dan Sanders merepresentasikan pertarungan antara sayap moderat dan liberal. Kubu moderat mengklaim kebijakan progresif yang ekspansif bisa menyebabkan pemilih kubu tengah berlari meninggalkan Demokrat. Padahal Demokrat menbutuhkan dukung pemilih tengah yang dikenal independen.
Sanders mengungkapkan, pandemi virus korona sebagai alasan bagi Partai Demokrat untuk bersatu di belakang Biden, kandidat kuat calon presiden (capres) Partai Demokrat. Dukungan Sanders disampaikan saat kampanye online setelah tim Biden membangun komunikasi dengan kelompok sosialis agar memberikan dukungan untuk pemilu pada 3 November mendatang melawan Trump.
Pada pemilu pendahuluan, Biden mampu meraih dukungan delegasi Partai Demokrat lebih banyak dibandingkan dengan Sanders. Pekan lalu, Senator asal Vermont pun menyatakan dirinya tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan nominasi capres.
Namun, belum jelas bagaimana Sanders yang mendapatkan dukungan luas dari pemilih muda liberal akan memberikan dukungan kepada Biden. Pasalnya, Biden pada umumnya mendapatkan dukungan dari pemilih tua dan moderat yang kerap memiliki kebijakan berbeda dengan kubu sosialis dan liberal.
Langkah cepat Sanders mendukung Biden memang sangat kontras pada pemilu pendahuluan 2016 ketika dia memberikan dukungan kepada Hillary Clinton pada malam Konvensi Nasional Partai Demokrat. Sepertinya Sanders menyadari langkahnya dulu sangat keliru karena memicu terbelahnya suara Partai Demokrat sehingga pemilu presiden dimenangkan Trump. Belajar dari pengalaman tersebut, Sanders mengambil langkah taktis dan praktis.
“Saya menyerukan Demokrat, independen, Republik untuk bersama-sama pada kampanye ini untuk mendukung pencalonan Biden yang saya dukung dan tentunya bisa kita kalahkan, yakni seorang presiden paling berbahaya dalam sejarah modern negara ini,” kata Sanders dilansir Reuters.
Biden pun langsung merespons dukungan Sanders. “Sanders merupakan suara paling kuat untuk keadilan dan lebih dari AS,” puji Biden.
Biden pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Sanders. “Itu imperatif di mana kita semua harus bekerja sama,” ungkap Biden. Dia menambahkan, Sanders bukan hanya untuk berkampanye, tetapi akan memerintah. Itu menjadi sinyal Biden akan mengajak Sanders masuk dalam pemerintahan mendatang. (Andika H Mustaqim)
(nth)
tulis komentar anda