Asyik, 128 Warga Korban PHK Dapat Pelatihan 20 Hari

Selasa, 08 September 2020 - 03:45 WIB
Foto : Peserta pelatihan dan program pengembangan padat karya tahap pertama dalam rangka penanganan COVID-19 di bawah bimbingan Disnakertrans KBB dan BLK Lembang, Senin (7/9/2020). Foto: SINDOnews/Adi Haryanto
BANDUNG BARAT - Tahap pertama pelatihan dan program pengembangan padat karya ke masyarakat serta petani terdampak COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai dilakukan.

Program ini sebagai tindak lanjut kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Pemda KBB serta mendapatkan support dari Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang.

"Pada tahap pertama, pelatihan yang diberikan adalah pengoperasian traktor untuk mempersiapkan lahan tanam dan budidaya pertanian," terang Kasi Penyelenggaraan dan Pemberdayaan BLK Lembang, Iman Riswandi di Ngamprah, Senin (7/9/2020).



Iman menyebutkan, akan ada sebanyak 8 paket pelatihan yang terdiri dari 2 paket pengoperasian traktor untuk mempersiapkan lahan tanam, 3 paket pembudidayaan bibit sayuran, dan 3 paket pembudidayaan edamame. Setiap paket pelatihan diikuti oleh 16 peserta, sehingga totalnya melibatkan 128 peserta yang akan menggarap tanah pemda seluas 10 hektare (ha).(Baca juga : Waduh, PNS KBB yang Terpapar COVID-19 Terus Bertambah )

Instruktur yang terlibat ada sebanyak delapan orang, yang akan memberikan pelatihan selama 20 hari. Setelah pelatihan paket pertama selesai langsung dilanjutkan dengan pelatihan tahap selanjutnya. Program pengembangan padat karya ini merupakan salah satu solusi di bidang ketenagakerjaan khususnya kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 agar bisa kembali bangkit.

"Mereka bisa berwirausaha secara mandiri di sektor pertanian dengan memanfaatkan skill yang didapat selama pelatihan. Nantinya juga ada kolaborsi antara Ditjen Binalattas yang konsen dipelatihannya, serta Ditjen Binapenta dan PKK untuk follow up setelah pelatihan," tuturnya. ( )

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB, Iing Solihin menyebutkan, imbas COVID-19 tidak hanya dirasakan oleh pekerja formal tapi juga informal. Sebagai tindaklanjut kerja sama antara Pemda KBB dan Menteri Tenaga Kerja pada 19 Juli 2020, dilakukan pelatihan tahap pertama ini. Pesertanya adalah hasil seleksi rekrutmen para korban PHK di wilayah Ngamprah dan sekitarnya.

Pemda KBB dalam program ini adalah sebagai penerima manfaat, sebab untuk anggaran, pelatihan, termasuk bibit pertanian semua ditanggung oleh pihak kementerian. Jika program ini sukses di lahan 10 ha maka ke depan akan diperluas menjadi 50 ha dan saat ini sedang diinventarisasi lahan-lahan yang tidak produktif untuk dimanfaatkan.

"Selain fokus di komoditas sayuran program ini juga mengembangkan kacang edamame kualitas premium. Komoditas itu banyak dilirik eksportir dengan permintaan mencapai 4 ton/hari. Makanya kami juga bekerja sama dengan Kementan agar programnya bisa berkesinambungan," ucapnya.
(nun)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content