Misteri Pertarungan Surontanu Lawan Joko Tulus, Dua Murid Pesantren Berbeda Jalan
Sabtu, 05 September 2020 - 04:59 WIB
Oleh Kiai Sumoyono, Joko Tulus diberi perhatian khusus saat di pesantren hingga menjadi murid kesayangan Kiai.
Sayang perhatian dan kasing sayang Kiai Sumoyono tak mampu meluluhkan hati Joko Tulus untuk menuju jalan hitam dan menjadi pimpinan utama tampat maksiat Kebo Ireng.
Cerita Joko Tulus bergabung dengan Kebo Ireng berawal ketika dirinya makan di warung yang ada di Pasar Cukir. Saat makan Joko Tulus diganggu oleh para preman Desa Cukir.
Emosi dan naik pitam, Joko Tulus menantang preman tersebut berkelahi. Hanya dalam hitungan detik, Joko Tulus yang memang sakti itu melumpuhkan preman tersebut.
Kehebatan Joko Tulus terlihat oleh Wiro, dukun sakti aliran hitam yang menjadi antek belanda serta pemimpin tempat maksiat Kebo Ireng.
Karena bujukan Wiro, akhirnya Joko Tulus keluar dari Pesantren Sumoyono untuk masuk ke lembah hitam dan dinobatkan sebagai pemimpin utama Kebo Ireng.
Pascamenjadi pemimpin Kebo Ireng, kelakuan Joko Tulus bagaikan iblis yang dipenuhi maksiat. Dari mulai berjudi, berkelahi serta main perempuan. Sehingga oleh masyarakat, Joko Tulus diberi gelar Kebo Kicak.
Namun oleh Wiro serta orang-orang aliran hitam, Joko Tulus dianggap pahlawan yang paling mereka takuti juga segani. Oleh Belanda Joko Tulus didukung penuh karena rajin menyetor upeti.
Keberingasan Joko Tulus semakin membuat Surontanu tak mampu lagi mengendalikan diri. Akhirnya dengan mengumpulkan ratusan santri Sumoyono yang memiliki bekal kanuragan mumpuni, Surontanu menyerang tempat maksiat Kebo Ireng pimpinan mantan adik seperguruannya di pesantren.
Mendapat serangan Surontanu dan santri-santri Pesantren Sumoyono, gerombolan pendekar hitam Kebo Ireng di bawah pimpinan Kebo Kicak memberikan perlawanan sengit pada malam itu.
Sayang perhatian dan kasing sayang Kiai Sumoyono tak mampu meluluhkan hati Joko Tulus untuk menuju jalan hitam dan menjadi pimpinan utama tampat maksiat Kebo Ireng.
Cerita Joko Tulus bergabung dengan Kebo Ireng berawal ketika dirinya makan di warung yang ada di Pasar Cukir. Saat makan Joko Tulus diganggu oleh para preman Desa Cukir.
Emosi dan naik pitam, Joko Tulus menantang preman tersebut berkelahi. Hanya dalam hitungan detik, Joko Tulus yang memang sakti itu melumpuhkan preman tersebut.
Kehebatan Joko Tulus terlihat oleh Wiro, dukun sakti aliran hitam yang menjadi antek belanda serta pemimpin tempat maksiat Kebo Ireng.
Karena bujukan Wiro, akhirnya Joko Tulus keluar dari Pesantren Sumoyono untuk masuk ke lembah hitam dan dinobatkan sebagai pemimpin utama Kebo Ireng.
Pascamenjadi pemimpin Kebo Ireng, kelakuan Joko Tulus bagaikan iblis yang dipenuhi maksiat. Dari mulai berjudi, berkelahi serta main perempuan. Sehingga oleh masyarakat, Joko Tulus diberi gelar Kebo Kicak.
Namun oleh Wiro serta orang-orang aliran hitam, Joko Tulus dianggap pahlawan yang paling mereka takuti juga segani. Oleh Belanda Joko Tulus didukung penuh karena rajin menyetor upeti.
Keberingasan Joko Tulus semakin membuat Surontanu tak mampu lagi mengendalikan diri. Akhirnya dengan mengumpulkan ratusan santri Sumoyono yang memiliki bekal kanuragan mumpuni, Surontanu menyerang tempat maksiat Kebo Ireng pimpinan mantan adik seperguruannya di pesantren.
Mendapat serangan Surontanu dan santri-santri Pesantren Sumoyono, gerombolan pendekar hitam Kebo Ireng di bawah pimpinan Kebo Kicak memberikan perlawanan sengit pada malam itu.
tulis komentar anda