Banjir Bekasi Seatap Rumah Warga, Lebih Parah dari 2020
Selasa, 04 Maret 2025 - 08:59 WIB
Puluhan rumah di Kampung Teluk Angsan Lengkak, RT4/RW8, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi terendam banjir sejak Selasa (4/3/2025) dini hari. Foto/Nur Khabibi
BEKASI - Puluhan rumah di Kampung Teluk Angsan Lengkak, RT4/RW8, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi terendam banjir sejak Selasa (4/3/2025) dini hari. Bahkan, ketinggian air mencapai atap rumah warga.
Salah satu pemilik rumah yang terendam, Ano mengungkapkan, air mulai menggenang di rumahnya sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, di kampungnya turun hujan.
"Ini (rumah saya) terendam di atas sampai genteng, rumah semua barang-barang ada yang enggak kebawa. Air mulai naik dari jam 23.00, gedenya mulai jam 03.00," kata Ano kepada SindoNews.
Ano menyebutkan, terdapat 26 rumah yang terendam sebagaimana miliknya. Diketahui, rumahnya berada sekitar belasan meter dari Sungai Bekasi.
Ano menuturkan, banjir di daerahnya ini lantaran ada kiriman dari sungai Cikeas dan Cileungsi. "Ini banjir kiriman dari Cikeas Cileungsi gitu, kalau hujan pun tiga hari tiga malam enggak bakalan banjir, kalau enggak ada kiriman," ujarnya.
Ano menyebutkan, banjir serupa terjadi pada 2020. Namun, ketinggian air kali ini lebih tinggi dari lima tahun yang lalu. "Ini melebihi 2020, ini paling parah," pungkasnya.
Salah satu pemilik rumah yang terendam, Ano mengungkapkan, air mulai menggenang di rumahnya sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, di kampungnya turun hujan.
"Ini (rumah saya) terendam di atas sampai genteng, rumah semua barang-barang ada yang enggak kebawa. Air mulai naik dari jam 23.00, gedenya mulai jam 03.00," kata Ano kepada SindoNews.
Ano menyebutkan, terdapat 26 rumah yang terendam sebagaimana miliknya. Diketahui, rumahnya berada sekitar belasan meter dari Sungai Bekasi.
Ano menuturkan, banjir di daerahnya ini lantaran ada kiriman dari sungai Cikeas dan Cileungsi. "Ini banjir kiriman dari Cikeas Cileungsi gitu, kalau hujan pun tiga hari tiga malam enggak bakalan banjir, kalau enggak ada kiriman," ujarnya.
Ano menyebutkan, banjir serupa terjadi pada 2020. Namun, ketinggian air kali ini lebih tinggi dari lima tahun yang lalu. "Ini melebihi 2020, ini paling parah," pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda