Pemkab Klungkung Dorong Pelaku Usaha Jadi Eksportir Baru
Kamis, 03 September 2020 - 18:58 WIB
KLUNGKUNG - Dalam rangka memberikan pendampingan pelatihan ekspor guna mengembangkan kapasitas Industri Kecil dan Menengah (IKM), Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Pemerintah Kabupaten Klungkung melakukan kerjasama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dengan CT. Team Leader Kantor Pemasaran Denpasar LPEI, Muhammad Tito Septiarto dan Kakanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara, Anugrah Komara di ruang rapat Bupati Klungkung, Kamis (3/9/2020).
Disebutkan maksud dalam nota kesepahaman itu yakni memberikan pendampingan pelatihan ekspor guna mengembangkan kapasitas IKM, Koperasi dan UMKM di Kabupaten Klungkung melalui Program Coaching Program for New Exporter (CPNE) dan Program Pengembangan Desa Devisa serta mendorong kegiatan ekspor melalui optimalisasi asset.
Ruang lingkup kerja sama tersebut yaitu optimalisasi asset di wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bali dan Nusa Tenggara, pengembangan kapasitas IKM, Koperasi dan UMKM terpilih di Kabupaten Klungkung serta area pelaksanaan capacity building mencakup, tapi tidak terbatas pada pelatihan dan pendampingan di Indonesia, atau pelatihan jarak jauh (e-learning) di area pengembangan.
Bupati Suwirta menyatakan kerja sama ini berawal pinjam pakai asset negara dari DJKN yang diberikan kepada Dekranasda Kabupaten Klungkung untuk pengembangan UMKM. Menurut Bupati, kerja sama ini merupakan langkah serius pemerintah daerah dalam rangka pembinaan IKM, Koperasi dan UMKM agar mampu menjadi eksportir baru.
Kerja sama ini diharapkan akan memberikan dampak yang luas dan memberikan semangat kepada UMKM yang lain sehingga pada saatnya nanti setelah situasi normal UMKM akan menjadi tulang punggung perekonomian, karena UMKM dalam situasi apapun tetap bisa bertahan termasuk koperasi didalamnya.
Bupati juga berharap LPEI dan DJKN dapat terus melakukan bimbingan dan pembinaan serta bersama-sama mengawal kerja sama ini agar benar-benar menghasilkan sesuatu untuk kesejahteraan masyarakat. “Penandatanganan ini tidak hanya sekedar seremonial tetapi agar benar-benar menghasilkan sesuatu untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Suwirta.
Kakanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara, Anugrah Komara mengatakan DJKN yang mempunyai tugas sebagai pengelola barang milik Negara dan pelayanan lelang mencoba berkontribusi kepada pemerintah daerah dalam menunjang tugas dan fungsinya dengan mengoptimalkan asset yang ada di Kabupaten Klungkung. Pihaknya meyakini pelaksanaan optimalisasi dan kerja sama DJKN, LPEI dan Pemda akan membawa perubahan yang berdampak signifikan pada perbaikan kualitas dan kinerja IKM, Koperasi dan UMKM yang berorientasi ekspor di Kabupaten Klungkung dalam rangka penerimaan devisa.
Sementara Direktur Eksekutif LPEI Daniel James Rompas yang hadir dan mengikuti acara penandatanaganan nota kesepahaman secara virtual mendorong pelaku usaha di Klungkung untuk menjadi eksportir baru dengan menangkap berbagai peluang yang muncul saat pandemi sekarang.
Dijelaskan, LPEI memiliki beberapa pelatihan yang nantinya bisa diberikan bagi pelaku usaha di Klungkung yang ingin memperluas pasarnya ditingkat global. Pihaknya berharap kerja sama ini dapat dijaga dengan baik agar kedepan muncul desa-desa devisa di Kabupaten Klungkung. “Tidak hanya desa devisa baru tetapi terbaik karena dukungan dari pemerintah daerah, DJKN dan LPEI,” sebutnya. (hmsklk/nom)
Disebutkan maksud dalam nota kesepahaman itu yakni memberikan pendampingan pelatihan ekspor guna mengembangkan kapasitas IKM, Koperasi dan UMKM di Kabupaten Klungkung melalui Program Coaching Program for New Exporter (CPNE) dan Program Pengembangan Desa Devisa serta mendorong kegiatan ekspor melalui optimalisasi asset.
Ruang lingkup kerja sama tersebut yaitu optimalisasi asset di wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bali dan Nusa Tenggara, pengembangan kapasitas IKM, Koperasi dan UMKM terpilih di Kabupaten Klungkung serta area pelaksanaan capacity building mencakup, tapi tidak terbatas pada pelatihan dan pendampingan di Indonesia, atau pelatihan jarak jauh (e-learning) di area pengembangan.
Bupati Suwirta menyatakan kerja sama ini berawal pinjam pakai asset negara dari DJKN yang diberikan kepada Dekranasda Kabupaten Klungkung untuk pengembangan UMKM. Menurut Bupati, kerja sama ini merupakan langkah serius pemerintah daerah dalam rangka pembinaan IKM, Koperasi dan UMKM agar mampu menjadi eksportir baru.
Kerja sama ini diharapkan akan memberikan dampak yang luas dan memberikan semangat kepada UMKM yang lain sehingga pada saatnya nanti setelah situasi normal UMKM akan menjadi tulang punggung perekonomian, karena UMKM dalam situasi apapun tetap bisa bertahan termasuk koperasi didalamnya.
Bupati juga berharap LPEI dan DJKN dapat terus melakukan bimbingan dan pembinaan serta bersama-sama mengawal kerja sama ini agar benar-benar menghasilkan sesuatu untuk kesejahteraan masyarakat. “Penandatanganan ini tidak hanya sekedar seremonial tetapi agar benar-benar menghasilkan sesuatu untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Suwirta.
Kakanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara, Anugrah Komara mengatakan DJKN yang mempunyai tugas sebagai pengelola barang milik Negara dan pelayanan lelang mencoba berkontribusi kepada pemerintah daerah dalam menunjang tugas dan fungsinya dengan mengoptimalkan asset yang ada di Kabupaten Klungkung. Pihaknya meyakini pelaksanaan optimalisasi dan kerja sama DJKN, LPEI dan Pemda akan membawa perubahan yang berdampak signifikan pada perbaikan kualitas dan kinerja IKM, Koperasi dan UMKM yang berorientasi ekspor di Kabupaten Klungkung dalam rangka penerimaan devisa.
Sementara Direktur Eksekutif LPEI Daniel James Rompas yang hadir dan mengikuti acara penandatanaganan nota kesepahaman secara virtual mendorong pelaku usaha di Klungkung untuk menjadi eksportir baru dengan menangkap berbagai peluang yang muncul saat pandemi sekarang.
Dijelaskan, LPEI memiliki beberapa pelatihan yang nantinya bisa diberikan bagi pelaku usaha di Klungkung yang ingin memperluas pasarnya ditingkat global. Pihaknya berharap kerja sama ini dapat dijaga dengan baik agar kedepan muncul desa-desa devisa di Kabupaten Klungkung. “Tidak hanya desa devisa baru tetapi terbaik karena dukungan dari pemerintah daerah, DJKN dan LPEI,” sebutnya. (hmsklk/nom)
(alf)
tulis komentar anda