Kencangkan Ikat Pinggang, Bandara Kertajati Matikan AC dan Lampu

Kamis, 03 September 2020 - 15:19 WIB
Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka. Foto/Dok.BIJB
BANDUNG - Manajemen PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (PT BIJB), terus melakukan efisiensi menyusul anjloknya pendapatan akibat terpuruknya bisnis penerbangan di tengah pandemi COVID-19.

(Baca juga: Berdalih Bisa Gandakan Uang, Kakek Tega Cabuli Anak Gadis )

Upaya efisiensi tersebut sejalan dengan arahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sebagai pemilik saham Bandara Kertajati melalui Kepala Biro Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Investasi Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka.

Dalam arahannya, I Gusti Agung mengatakan, di masa pandemi COVID-19, BUMD harus melakukan refocusing dan regrowing menggunakan skema capaian program. Manajemen juga diminta terus menganalisa peluang bisnis yang bisa dikembangkan selama masa pandemi.

"Kami memberikan keleluasaan," kata I Gusti Agung di Bandung, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: Terima Pegawai BPK Surabaya, 4 ASN Blitar Positif COVID-19 )



Direktur Utama PT BIJB, Salahudin Rafi menyatakan, pihaknya terus menjalankan arahan Biro BUMD dan Investasi tersebut. Bahkan, kata Rafi, selama pandemi COVID-19 dan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) manajemen BIJB sudah mengambil inisiatif untuk melakukan penghematan .

"Kondisi seperti ini ada arahan efisiensi , kami lakukan. Sejak operasional penerbangan berhenti, jam operasional bandara sudah berkurang. Untuk AC dan lampu juga sudah kita matikan," katanya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga memastikan jam kerja karyawan bandara yang berlokasi di Kertajati, Majalengka itu mulai berkurang sejak penerapan sistem kerja di rumah selama pandemi dan AKB.

"Para karyawan kini berada dalam status stand by call. Jadi, kalau dibutuhkan, kita kontak dan karyawan siap. Ini juga dalam rangka efisiensi," jelasnya. (Baca juga: Temani Anak Tidur, Ibu Muda Diperkosa Tetangganya Sendiri )

Upaya penghematan menurutnya akan terus berjalan sambil menunggu bangkitan penumpang transportasi udara. Menurutnya, pada Agustus-September ini, penumpang yang memakai pesawat belum akan tumbuh tinggi. "Rata-rata masih di bawah 30%, kursi yang terisi belum sampai 100," sebutnya.

Meski melakukan penghematan , Rafi memastikan bahwa manajemen terus mematangkan rencana penerbangan umrah yang ditargetkan bisa digelar pada Oktober-November mendatang. (Baca juga: Polisi Tewas Ditikam, Polres Empat Lawang Siaga Aksi Balas Dendam )

Pihaknya juga sudah mulai menyiapkan pemberangkatan jamaah haji 2021. "Sudah kami siapkan. Nah, sekarang penghematan terus dilakukan sambil menguatkan strategi pemulihan bisnis," kata Rafi.
(eyt)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More