Kemarahan Kubilai Khan, Kirim 200 Ribu Tentara Mongol Ekspansi Pulau Jawa dari China
Senin, 03 Februari 2025 - 06:30 WIB
SEMARANG - Kekaisaran Mongol konon pernah mengirim pasukan besar-besaran dari dataran China ke Pulau Jawa. Pengiriman pasukan ini terjadi usai utusan Mongol bernama Meng Khi diperlakukan tak hormat oleh Kerajaan Singasari di masa pemerintahan Kertanegara pada 1289 Masehi.
Sang utusan Mongol Meng Khi ini dipotong telinganya oleh Kertanegara saat menghadap ke Kerajaan Singasari. Hal ini memicu kemarahan Sang Kaisar Kubilai Khan, yang mempersiapkan armada untuk peperangan ke Pulau Jawa.
Kubilai Khan mulai mempersiapkan tentaranya untuk melakukan hukuman atas penghinaan yang dilakukan oleh pasukan Singasari tersebut. Sambil menunggu angin baik, pasukan Mongol dikumpulkan dari 3 daerah di China, yaitu Fukien, Kiang-Si, dan Hukuang.
Diperkirakan jumlah pasukan ini lebih dari 200.000 tentara dengan pasukan inti yang terdiri dari pasukan berkuda yang terlatih sebanyak 50.000 orang, yang berasal dari kesatuan berkuda di Ching-Yuan dekat Ning Po atau daerah selatan Shanghai, yang berada langsung di bawah pimpinan Shih Pi, sebagaimana dikutip dari "Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru : Menafsir Ulang Sejarah Majapahit Timur".
Perlu diketahui bahwa pasukan berkuda Mongol ini adalah pasukan gerak cepat dan terlatih dalam berbagai medan pertempuran, baik di Asia barat maupun Eropa. Secara keseluruhan pasukan besar ini dipimpin oleh Shih Pi dengan pembantunya, yaitu Ike Mese dan Kau Hsing. Dari nama-nama di atas dapat di lihat bahwa Shih Pi adalah panglima yang merupakan orang Mongol asli, sedang Kau Hsing merupakan orang China.
Pasukan besar ini kemudian dikumpulkan di pelabuhan Chuan-chau sebagai pusat pemberangkatan. Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Shih Pi dan Ike Mese sendiri bergerak lewat daratan menuju Chuan-chou sedangkan Kau Hsing membawa perbekalan melalui laut menuju pelabuhan tersebut.
Setelah semua pasukan berkumpul akhirnya pasukan Mongol bergerak menuju Tanah Jawa dengan kekuatan 1.000 kapal besar, dengan penumpang di tiap-tiap kapal diperkirakan berisi 200 orang. Armada besar ini kemudian berangkat dari pelabuhan Chuan-chou menuju ke selatan dengan tujuan ke Jawa.
Pada pelayaran armada besar ini ditolak untuk singgah di Champa untuk sekadar mengisi persediaan makanan dan air karena Raja Champa telah bersekutu dengan Singasari, yaitu dengan adanya perkawinan Raja Champa Jayasinghawarman III dengan putri Tapasi dari Singasari.
Penolakan ini memaksa armada besar ini meneruskan pelayaran dan berlabuh di Pulau Belitung untuk mengisi perbekalan dan menyusun strategi dan rencana penyerangannya. Di Belitung para pasukan menebang pohon dan membuat perahu berukuran lebih kecil untuk masuk ke sungai-sungai di Jawa yang sempit sambil memperbaiki kapal-kapal yang telah berlayar mengarungi lautan yang cukup jauh.
Armada besar ini kemudian menyusun strategi peperangan dan mendarat di pelabuhan Tuban pada 1 Maret 1293 Masehi. Dari Tuban, Shih Pi mendengar bahwa seorang penguasa lokal bernama Tuhan Pijaya (Nararya Sangramawijaya) akan bergabung untuk menyerang Raja Jawa, yang ada di Kediri bernama Jayakatwang menggantikan raja terdahulu yang meninggal dunia bernama Kertanagara.
Sang utusan Mongol Meng Khi ini dipotong telinganya oleh Kertanegara saat menghadap ke Kerajaan Singasari. Hal ini memicu kemarahan Sang Kaisar Kubilai Khan, yang mempersiapkan armada untuk peperangan ke Pulau Jawa.
Kubilai Khan mulai mempersiapkan tentaranya untuk melakukan hukuman atas penghinaan yang dilakukan oleh pasukan Singasari tersebut. Sambil menunggu angin baik, pasukan Mongol dikumpulkan dari 3 daerah di China, yaitu Fukien, Kiang-Si, dan Hukuang.
Baca Juga
Diperkirakan jumlah pasukan ini lebih dari 200.000 tentara dengan pasukan inti yang terdiri dari pasukan berkuda yang terlatih sebanyak 50.000 orang, yang berasal dari kesatuan berkuda di Ching-Yuan dekat Ning Po atau daerah selatan Shanghai, yang berada langsung di bawah pimpinan Shih Pi, sebagaimana dikutip dari "Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru : Menafsir Ulang Sejarah Majapahit Timur".
Perlu diketahui bahwa pasukan berkuda Mongol ini adalah pasukan gerak cepat dan terlatih dalam berbagai medan pertempuran, baik di Asia barat maupun Eropa. Secara keseluruhan pasukan besar ini dipimpin oleh Shih Pi dengan pembantunya, yaitu Ike Mese dan Kau Hsing. Dari nama-nama di atas dapat di lihat bahwa Shih Pi adalah panglima yang merupakan orang Mongol asli, sedang Kau Hsing merupakan orang China.
Pasukan besar ini kemudian dikumpulkan di pelabuhan Chuan-chau sebagai pusat pemberangkatan. Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Shih Pi dan Ike Mese sendiri bergerak lewat daratan menuju Chuan-chou sedangkan Kau Hsing membawa perbekalan melalui laut menuju pelabuhan tersebut.
Setelah semua pasukan berkumpul akhirnya pasukan Mongol bergerak menuju Tanah Jawa dengan kekuatan 1.000 kapal besar, dengan penumpang di tiap-tiap kapal diperkirakan berisi 200 orang. Armada besar ini kemudian berangkat dari pelabuhan Chuan-chou menuju ke selatan dengan tujuan ke Jawa.
Pada pelayaran armada besar ini ditolak untuk singgah di Champa untuk sekadar mengisi persediaan makanan dan air karena Raja Champa telah bersekutu dengan Singasari, yaitu dengan adanya perkawinan Raja Champa Jayasinghawarman III dengan putri Tapasi dari Singasari.
Penolakan ini memaksa armada besar ini meneruskan pelayaran dan berlabuh di Pulau Belitung untuk mengisi perbekalan dan menyusun strategi dan rencana penyerangannya. Di Belitung para pasukan menebang pohon dan membuat perahu berukuran lebih kecil untuk masuk ke sungai-sungai di Jawa yang sempit sambil memperbaiki kapal-kapal yang telah berlayar mengarungi lautan yang cukup jauh.
Armada besar ini kemudian menyusun strategi peperangan dan mendarat di pelabuhan Tuban pada 1 Maret 1293 Masehi. Dari Tuban, Shih Pi mendengar bahwa seorang penguasa lokal bernama Tuhan Pijaya (Nararya Sangramawijaya) akan bergabung untuk menyerang Raja Jawa, yang ada di Kediri bernama Jayakatwang menggantikan raja terdahulu yang meninggal dunia bernama Kertanagara.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda