Ratusan Ribu Prajurit dan Pasukan Gajah Jadi Armada Perang Kerajaan Pajajaran yang Ditakuti Lawan

Selasa, 28 Januari 2025 - 06:18 WIB
Prabu Siliwangi yang berkuasa di Kerajaan Pajajaran konon memiliki puluhan ekor gajah untuk transportasi dan armada perang. Foto/Ilustrasi/Istimewa
PRABU Siliwangi yang berkuasa di Kerajaan Pajajaran konon memiliki puluhan ekor gajah untuk transportasi dan armada perang. Gajah-gajah ini juga menjadi bagian dari kekuatan armada militer Sri Baduga Maharaja, atau nama asli dari Prabu Siliwangi yang membawa Kerajaan Pajajaran ke masa kejayaan.

Di masa Prabu Siliwangi ini pula, Pajajaran dibawa ke masa kejayaan dan disegani. Pajajaran menjadi kerajaan besar, kuat, dan disegani di Nusantara. Armada peperangan itu bahkan sampai dicatat Portugis jadi armada peperangan terkuat saat itu, sehingga ditakuti di Nusantara.

Tercatat ada sekitar 100.000 pasukan Kerajaan Pajajaran sebagaimana jejak sejarah dari catatan Portugis sebagaimana dikutip dari "Hitam Putih Pajajaran: Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran". Transportasi sang raja Prabu Siliwangi pun tak main-main.





Setidaknya ada 40 ekor gajah yang dimiliki raja Prabu Siliwangi untuk transportasi. Sedangkan di wilayah maritim, Pajajaran memiliki beberapa kapal Jung yang fungsinya sebagai alat transportasi via laut sekaligus menciptakan perdagangan antarpulau. Selain kapas, baju, dan lainnya, tercatat terdapat perdagangan kuda jenis Pariaman mencapai 4.000 ekor setiap tahunnya.

Selain memimpin dengan keberanian raja dan kekuatan pasukan perang yang besar, Tomi Pires mencatat mengapa Kerajaan Pajajaran akhirnya muncul sebagai kerajaan yang disegani dan besar. Sri Baduga dilukiskan sebagai era kesejahteraan yang tertulis banyak di Carita Parahiyangan.

Tome Pires juga ikut mencatat kemajuan Kerajaan Pajajaran di bawah kepemimpinan Sri Baduga dengan komentar The Kingdom of Sunda is justly governed; they are honest men (Kerajaan Sunda diperintah dengan adil; mereka adalah orang-orang jujur).

Naskah yang ditemukan bernama Kitab Waruga Jagat dari Sumedang dan Pancakaki Masalah Karuhun Kabeh dari Ciamis yang ditulis pada abad ke-18 M menggunakan bahasa Jawa dan huruf Arab Pegon mengungkapkan masa pemerintahan Sri Baduga dengan masa Gamuh Pakuan (saat kemakmuran daerah Pakuan).

Tidak mengherankan akhirnya ketika Sri Baduga menjadi raja yang terkenal dan diabadikan kebesarannya oleh masyarakat Sunda di era Pajajaran. Pada Prasasti Tembaga Kebantenan disebutkan bahwa Sri Baduga atau sering terkenal Prabu Siliwangi memerintah di Susuhunan Pakuan Pajajaran selama 39 tahun yakni 1482 M hingga 1521 M.

Tokoh Sri Baduga atau Prabu Siliwangi juga dihormati sebagai sosok pemimpin ideal dan memiliki pengaruh besar di masyarakat Sunda. Selama masa hidupnya ia dihormati semua rakyatnya, diakui sebagai leluhur para manak atau bangsawan Sunda, dan dipercaya selalu mengayomi semua masyarakat tidak pandang ras, suku, budaya dan agama. Ia satu-satunya raja yang namanya hingga sekarang masih menjadi idola di masyarakat Sunda.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content