Jika Perang Timur - Barat Pecah, Rusia Siap Lepaskan Bom Kiamat

Sabtu, 02 Mei 2020 - 22:37 WIB
Penampakan rudal Skif di kapal Akademik Aleksandrov milik Rusia. Foto/Daily Mirror.
MOSKOW - Rusia mempersiapkan Rudal Skif sebagai upaya terakhir jika perang pecah antara Timur dan Barat. Senjata yang dinamai 'bom kiamat' terbesar di dunia berkekuatan nuklir ini ditanam di dasar laut yang bisa diaktifkan dari jarak jauh atau via remote.

Jika diaktifkan, 'bom kiamat' tersebut memiliki jangkauan ledakan hingga 6.000 mil, bergerak dengan kecepatan 60 mph dan ledakanya akan mencemari area luas laut dan pantai dengan elemen radioaktif sintetis Cobalt-60.

Senjata nuklir beracun itu sangat besar sehingga harus diturunkan ke laut dari kapal yang diadaptasi secara khusus dan akan menciptakan kerusakan yang menghancurkan dan tahan lama.



Menurut laporan Mirror, Jumat (1/5/2020), ketika tidak aktif, senjata monster sepanjang 25 meter dan berat 100 ton itu dapat menunggu selama bertahun-tahun, berbaring di dasar laut sedalam 3.000 kaki.

Pada bulan Februari, para ahli melihat benda besar yang mereka yakini pertama kali sebagai versi terbaru dari drone Poseidon "pembuat tsunami" di Moskow, tetapi sekarang diyakini sebagai rudal Skif.

Poseidon sudah muncul pada 2015 sebagai drone nuklir, dengan kekuatan untuk memicu tsunami yang menghancurkan kota pantai.

Tetapi para ahli sekarang percaya bahwa penampakan senjata pada tahun ini sebenarnya adalah rudal Skif. Rudal itu terlihat di atas kapal Rusia; Akademik Aleksandrov, selama uji coba laut.

Kapal dipindahkan dengan tenang ke basis Angkatan Laut Rusia pada 12 April di pelabuhan Arktik Severomorsk, Murmansk.

Kapal itu ditugaskan untuk Unit No.40056 "the Main Directorate for Deep-Water Research" yang terkenal rahasia dan dipandang sebagai kapal peluncuran untuk perangkat.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content