Kisah Konflik Kekuasaan di Kerajaan Islam Demak yang Didirikan Wali Songo Usai Pati Unus Wafat

Senin, 16 Desember 2024 - 06:14 WIB
Konflik perebutan kekuasaan mewarnai perjalanan Kerajaan Islam Demak yang didirikan oleh Wali Songo atau sembilan wali penyebar agama Islam di Pulau Jawa dengan raja pertama Raden Patah. Foto/Ilustrasi/Ist
DEMAK - Konflik perebutan kekuasaan mewarnai perjalanan Kerajaan Islam Demak yang didirikan oleh Wali Songo atau sembilan wali penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Kerajaan Demak ini merupakan Kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa.

Raden Patah menjadi raja pertama yang bertahta di Kesultanan Demak. Kemudian mewariskan kekuasaannya kepada sang anak Pati Unus atau Yat Sun, atau nama lain Pangeran Sabrang Lor.



Pati Unus merupakan Raden Patah dari cucu perempuan Sunan Ampel bernama Dewi Murthasimah.



Satu anak Raden Patah lagu yakni Sultan Trenggana, yang merupakan saudara dari Pati Unus. Sultan Trenggana sendiri menjadi sultan ketiga di Kesultanan Demak usai Pati Unus, kakaknya bertahta.

Kanduwuran merupakan anak perempuan Raden Patah dari istrinya Randu Sanga, Raden Kikin alias Pangeran Seda Lepen lahir dari putri Adipati Jipang, di sebelah timur Blora. Keturunan lainnya yakni Ratu Mas Nyawa, yang lahir dari istri lainnya bernama Solekha.

Sayangnya anak-anak laki-laki Raden Patah menjadi permasalahan di Kesultanan Demak.



Pasalnya pasca pelantikan Pati Unus atau Yat Sun, persoalan perebutan tahta muncul layaknya kerajaan pada umumnya, sebagaimana dikutip dari "Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam" dari tulisan sejarawan Prof. Slamet Muljana.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content