BNPT Perkuat Sinergi Deradikalisasi Napiter Dalam Lapas
Selasa, 22 Oktober 2024 - 17:13 WIB
SURABAYA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memperkuat sinergi terkait program deradikalisasi khususnya dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Kolaborasi ini dilakukan untuk menangani pembinaan narapidana terorisme (napiter).
“Dengan kolaborasi kita cerahkan dan ikhlas bekerja, semata-mata bukan saja karena tugas pokok tetapi karena ibadah,” kata Deputi 1 Bidang Pencegahan, Pengawasan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo saat audiensi di Aula Lapas Kelas 1 Surabaya, dikutip Selasa (22/10/2024).
Roedy mengakui kolaborasi deradikalisasi di dalam lapas yang dilakukan dengan para stakeholders sejauh ini sudah berjalan baik. Hal ini perlu dipertahankan dan dijaga semangatnya karena kolaborasi yang baik akan membawa pengaruh baik kepada mitra deradikalisasi di dalam lapas.
“Ada suatu hukum alam, like attracts like, yang serupa akan menarik yang serupa, kalau kitanya ikhlas dan mencerahkan, kalau kita kolaboratif temen-temen mitra deradikalisasi ikut tercerahkan,” tambah Roedy.
Sementara itu, Kasi Bimbingan Kemasyarakatan Lapas Kelas I Surabaya, Bambang Sugianto mengaku kolaborasi deradikalisasi yang sudah dikoordinasikan oleh BNPT, sudah berjalan dengan baik di lapangan.
Hal tersebut dibuktikan juga dengan adanya implementasi Peraturan BNPT nomor 2 tahun 2020, khususnya terkait perlindungan kepada petugas lapas yang rentan terhadap ancaman dan terpapar paham radikal terorisme.
Dengan koordinasi di lapangan dan implementasi undang undang tersebut, para petugas kini merasa lebih aman dalam menjalankan tugas.
“BNPT langsung gerak cepat untuk melakukan perlindungan itu, melalui koordinasi dengan aparat setempat dan bentuknya seperti apa, hal ini langsung terimplementasi dari BNPT,” ungkap Bambang.
Dalam audiensi tersebut dihadirkan pula dua narapidana terorisme di Lapas Kelas 1 Surabaya, yakni ASJ dan AJ. AJ napiter asal Jawa Barat ini mengaku dengan adanya kolaborasi ini, ia merasakan perubahan lebih baik.
“Di samping pemahaman bisa berubah, dari radikal menjadi ahlussunnah wal jamaah yang benar, kemudian kita juga dapat ilmu-ilmu life skill di sini,” ujar AJ.
“Dengan kolaborasi kita cerahkan dan ikhlas bekerja, semata-mata bukan saja karena tugas pokok tetapi karena ibadah,” kata Deputi 1 Bidang Pencegahan, Pengawasan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo saat audiensi di Aula Lapas Kelas 1 Surabaya, dikutip Selasa (22/10/2024).
Roedy mengakui kolaborasi deradikalisasi di dalam lapas yang dilakukan dengan para stakeholders sejauh ini sudah berjalan baik. Hal ini perlu dipertahankan dan dijaga semangatnya karena kolaborasi yang baik akan membawa pengaruh baik kepada mitra deradikalisasi di dalam lapas.
“Ada suatu hukum alam, like attracts like, yang serupa akan menarik yang serupa, kalau kitanya ikhlas dan mencerahkan, kalau kita kolaboratif temen-temen mitra deradikalisasi ikut tercerahkan,” tambah Roedy.
Sementara itu, Kasi Bimbingan Kemasyarakatan Lapas Kelas I Surabaya, Bambang Sugianto mengaku kolaborasi deradikalisasi yang sudah dikoordinasikan oleh BNPT, sudah berjalan dengan baik di lapangan.
Hal tersebut dibuktikan juga dengan adanya implementasi Peraturan BNPT nomor 2 tahun 2020, khususnya terkait perlindungan kepada petugas lapas yang rentan terhadap ancaman dan terpapar paham radikal terorisme.
Dengan koordinasi di lapangan dan implementasi undang undang tersebut, para petugas kini merasa lebih aman dalam menjalankan tugas.
“BNPT langsung gerak cepat untuk melakukan perlindungan itu, melalui koordinasi dengan aparat setempat dan bentuknya seperti apa, hal ini langsung terimplementasi dari BNPT,” ungkap Bambang.
Dalam audiensi tersebut dihadirkan pula dua narapidana terorisme di Lapas Kelas 1 Surabaya, yakni ASJ dan AJ. AJ napiter asal Jawa Barat ini mengaku dengan adanya kolaborasi ini, ia merasakan perubahan lebih baik.
“Di samping pemahaman bisa berubah, dari radikal menjadi ahlussunnah wal jamaah yang benar, kemudian kita juga dapat ilmu-ilmu life skill di sini,” ujar AJ.
(shf)
tulis komentar anda