Tekan Stunting, Pemkab Kotabaru Gelar Sosialisasi Cegah Pernikahan Dini

Kamis, 03 Oktober 2024 - 16:33 WIB
DPPPAPPKB Kotabaru dengan menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dengan Mencegah Pernikahan Dini, di Hotel Grand Surya Kotabaru, Kamis (3/10/2024).
KOTABARU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru terus berupaya melaksanakan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Kotabaru, salah satunya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kotabaru dengan menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dengan Mencegah Pernikahan Dini, di Hotel Grand Surya Kotabaru, Kamis (3/10/2024).

Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kotabaru ini dibuka langsung oleh Plh. Sekretaris Daerah Kotabaru Hairul Aswandi sekaligus membacakan sambutan tertulis Bupati Kotabaru Sayed Jafar yang mengapresiasi kegiatan rapat bidang II ini, terkait pendewasaan usia dini dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting Kabupaten Kotabaru.

"Pendewasaan usia perkawinan merupakam pencegahan awal dari percepatan penurunan stunting mengingat dari BKKBN usia menikah pada usia wanita 21 tahun dan pada pria 25 tahun, sedangkan dari Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru usia perkawinan pada wanita dan pria yaitu usia 19 tahun," tutur Hairul Aswandi.



Dengan pendewasaan usia perkawinan dapat mencegah perkawinan di bawah 20 tahun/usia perkawinan anak, serta dapat mengurangi dampak dari kesehatan seperti pendarahan, kematian ibu dan kematian anak. Dari sisi psikolog seperti kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi serta KDRT atau kekerasan terhadap rumah tangga serta dapat menimbulkan stunting.

Plh. Sekretaris Daerah Kotabaru juga mengajak seluruh tamu undangan serta masyarakat untuk bersama-sama kompak bersatu untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kotabaru dari hulu. Apalagi saat ini BKKBN sudah meluncurkan Aplikasi Elsimil.

"Diharapkan tiga bulan sebelum melangsungkan perkawinan dapat melaporkan ke KUA setempat serta ke puskesmas untuk mendapatkan konseling kesehatan pra nikah dan imunisasi TT pertama dan di bulan selanjutnya dapat diberikan TT kedua serta melalui tim pendampingan keluarga agar terus di dampingi calon penganten tersebut. Sedangkan saat ini BKKBN meluncurkan Aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil) agar dapat di gunakan bagi calon pengantin yang akan melangsungkan perkawinan pada saat imunisasi TT tersebut," papar Hairul Aswandi.

Kegiatan ini juga diisi dengan pemaparan dan penjelasan terkait pendewasaan usia dini dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kotabaru dengan narasumber dari BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Kesehatan Kotabaru, Kementerian Agama Kotabaru, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kotabaru.

Melalui kegiatan ini, diharapkan sinkronisasi data calon pengantin seperti Elsimil, Simkah atau SKPD terkait yang memiliki aplikasi serupa sehingga data tersebut dapat dapat dilakukan intervensi spesifik maupun intervensi sensitif dalam percepatan penurunan stunting.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas PPPAPPKB Kotabaru, Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru, seluruh Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kotabaru, Kepala KUA Kotabaru, BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, dan Forkopimda Kotabaru.
(ars)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content