Distribusi Bansos di Semarang, Kolaborasi Efektif PosIND dengan Pendamping Sosial PKH
Senin, 07 Oktober 2024 - 15:10 WIB
SEMARANG - PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan bantuan sosial ( bansos ) Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Semarang. BUMN yang kini dikenal dengan nama PosIND ini melakukan berbagai persiapan untuk memastikan distribusi bansos berjalan efektif dan efisien.
Persiapan tersebut mencakup pengorganisasian data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) . Mulai dari daftar nominatif hingga undangan pemberitahuan kepada KPM yang mendapatkan bansos.
"Kami memulai dengan menata data para keluarga penerima manfaat, menyiapkan daftar nominatif dan undangan. Kami juga menyiapkan uang muka dan perlengkapan sesuai dengan standar operasional. Selanjutnya, kami menghubungi pihak kelurahan untuk memastikan distribusi berjalan efisien dan cepat," kata Erfa Widhi Karisma, juru bayar di Kantorpos KCU Semarang dalam siaran pers, Senin (7/10/2024).
Untuk memperlancar penyaluran bansos, para petugas juru bayar dilengkapi dengan aplikasi Pos Giro Cash (PGC). Aplikasi ini memiliki teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan penanda lokasi (geo tagging) KPM untuk memvalidasi data serta tempat tinggal penerima manfaat.
"Dengan aplikasi tersebut, kami mengunjungi dan menghubungi penerima secara langsung. Kemudian melakukan pembayaran di tempat, untuk memastikan bantuan cepat sampai dan tepat sasaran," tambahnya.
Erfa mengaku mampu melakukan penyaluran bantuan kepada 250 KPM dalam sehari. Erfa juga mengaku tetap menghadapi beberapa kendala dalam proses penyalurannya. Kendala yang paling sering dihadapinya adalah penerima tidak ada di tempat. Namun, hal tersebut bisa diatasi sejauh ini.
"Solusinya, kami menjadwalkan kunjungan ulang (re-visit) dua hari kemudian. Jika mereka masih tidak ada, kami berkoordinasi dengan pihak kelurahan setempat. Kami menentukan titik pengambilan, baik di Kantorpos terdekat atau kita jadwalkan pertemuan dengan KPM lagi untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka," jelasnya.
Dalam penyaluran bansos Sembako dan PKH, PosIND tidak bekerja sendiri. Sinergitas selalu menjadi prinsip dan langkah yang dikedepankan PosIND dalam melakukan penyaluran bansos ini. Para petugas PosIND di lapangan selalu berupaya berkoordinasi dengan pendamping sosial PKH setempat yang merupakan bagian dari Kementerian Sosial ( Kemensos ).
Koordinasi dan sinergi di lapangan antara petugas PosIND dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) atau Pendamping Sosial PKH sebagai kepanjangan tangan pemerintah, terjalin dengan baik. Hal ini diakui Hima, pendamping sosial PKH di Kecamatan Semarang Timur, kelurahan Sarirejo dan Karanguri.
"Kami memastikan bahwa penerima telah mendapatkan dana mereka, baik pengambilan langsung di Kantorpos atau melalui layanan antar ke rumah KPM atau door to door. Kami memastikan dan monitoring, itu satu. Yang kedua, selain untuk memastikan penyaluran Bansos sudah sampai ke KPM, kami juga memberikan edukasi kepada penerima manfaat setiap bulan sekali," katanya.
Lili, salah seorang KPM asal Kelurahan Sukarejo, Semarang Timur senang bisa mendapatkan bansos. Bantuan ini karena membantu meringankan beban ekonomi terkait kebutuhan sekolah anaknya.
"Sangat membantu untuk keluarga. Saya punya anak kecil masih sekolah juga. Uangnya bisa buat bayar uang sekolah untuk anak saya yang kecil. Untuk anak yang besar, uangnya bisa buat beli seragam, buku, dan lain-lain," ujarnya.
Persiapan tersebut mencakup pengorganisasian data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) . Mulai dari daftar nominatif hingga undangan pemberitahuan kepada KPM yang mendapatkan bansos.
"Kami memulai dengan menata data para keluarga penerima manfaat, menyiapkan daftar nominatif dan undangan. Kami juga menyiapkan uang muka dan perlengkapan sesuai dengan standar operasional. Selanjutnya, kami menghubungi pihak kelurahan untuk memastikan distribusi berjalan efisien dan cepat," kata Erfa Widhi Karisma, juru bayar di Kantorpos KCU Semarang dalam siaran pers, Senin (7/10/2024).
Untuk memperlancar penyaluran bansos, para petugas juru bayar dilengkapi dengan aplikasi Pos Giro Cash (PGC). Aplikasi ini memiliki teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan penanda lokasi (geo tagging) KPM untuk memvalidasi data serta tempat tinggal penerima manfaat.
"Dengan aplikasi tersebut, kami mengunjungi dan menghubungi penerima secara langsung. Kemudian melakukan pembayaran di tempat, untuk memastikan bantuan cepat sampai dan tepat sasaran," tambahnya.
Erfa mengaku mampu melakukan penyaluran bantuan kepada 250 KPM dalam sehari. Erfa juga mengaku tetap menghadapi beberapa kendala dalam proses penyalurannya. Kendala yang paling sering dihadapinya adalah penerima tidak ada di tempat. Namun, hal tersebut bisa diatasi sejauh ini.
"Solusinya, kami menjadwalkan kunjungan ulang (re-visit) dua hari kemudian. Jika mereka masih tidak ada, kami berkoordinasi dengan pihak kelurahan setempat. Kami menentukan titik pengambilan, baik di Kantorpos terdekat atau kita jadwalkan pertemuan dengan KPM lagi untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka," jelasnya.
Dalam penyaluran bansos Sembako dan PKH, PosIND tidak bekerja sendiri. Sinergitas selalu menjadi prinsip dan langkah yang dikedepankan PosIND dalam melakukan penyaluran bansos ini. Para petugas PosIND di lapangan selalu berupaya berkoordinasi dengan pendamping sosial PKH setempat yang merupakan bagian dari Kementerian Sosial ( Kemensos ).
Koordinasi dan sinergi di lapangan antara petugas PosIND dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) atau Pendamping Sosial PKH sebagai kepanjangan tangan pemerintah, terjalin dengan baik. Hal ini diakui Hima, pendamping sosial PKH di Kecamatan Semarang Timur, kelurahan Sarirejo dan Karanguri.
"Kami memastikan bahwa penerima telah mendapatkan dana mereka, baik pengambilan langsung di Kantorpos atau melalui layanan antar ke rumah KPM atau door to door. Kami memastikan dan monitoring, itu satu. Yang kedua, selain untuk memastikan penyaluran Bansos sudah sampai ke KPM, kami juga memberikan edukasi kepada penerima manfaat setiap bulan sekali," katanya.
Baca Juga
Lili, salah seorang KPM asal Kelurahan Sukarejo, Semarang Timur senang bisa mendapatkan bansos. Bantuan ini karena membantu meringankan beban ekonomi terkait kebutuhan sekolah anaknya.
"Sangat membantu untuk keluarga. Saya punya anak kecil masih sekolah juga. Uangnya bisa buat bayar uang sekolah untuk anak saya yang kecil. Untuk anak yang besar, uangnya bisa buat beli seragam, buku, dan lain-lain," ujarnya.
(poe)
tulis komentar anda