Heboh Siswi SMP Diperkosa 6 Pemuda Siak usai Pulang Sekolah, Ini kata Polisi
Kamis, 03 Oktober 2024 - 12:07 WIB
SIAK - Seorang siswi di Kabupaten Siak Riau menjadi korban kekerasan seksual oleh sekelompok remaja. Korban sebut saja Bunga disekap dan dirudapaksa para pelaku. Korban gadis berusia 13 tahun ini diketahui diperkosa dan dirudapaksa oleh pelaku saat pulang sekolah.
Korban kemudian dibawa ke sebuah rumah ibadah kemudian ‘digilir’ oleh para pelaku. Terkait kekerasan keksual, pihak keluargapun melaporkan kasus yang dialami putrinya ke pihak pihak kepolisian. Atas laporan itu, petugas melakukan penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Siak AKP Bayu Ramadhan Effendi mengatakan saat ini pihaknya sudah menerima laporan kekerasan seksual yang dialami Bunga.
“Terkait hal itu pihak keluarga korban sudah melaporkan ke kita. Korban telah mengalami berbagai bentuk pelecehan seksual,” kata Bayu kepada wartawan, Kamis (3/10/2024).
Dari keterangan korban yang masih duduk di bangku SMP bahwa pelaku berjumlah 6 orang. Dia mengatakan kejadian perkosaan itu terjadi sejak 12 September 2024.Saat itu korban sedang pulang sekolah dengan berjalan kaki.
Kemudian korban dicegat pelaku, korban dimudian dibekap dan dibawa ke semak-semak. Di sana korban dicabuli. Pelaku ada yang menjamah dan meremas alat sensitif korban. Ada juga yang menyetubuhinya.
Ternyata tidak hanya sekali korban mendapatkan pelecehan seksual. “Ada tiga lokasi tempat asusila para pelaku yakni di semak-semak, dekat rumah ibadah, kemudian salah satu rumah pelaku dan di dekat kantor desa,” tukasnya.
Korban kemudian dibawa ke sebuah rumah ibadah kemudian ‘digilir’ oleh para pelaku. Terkait kekerasan keksual, pihak keluargapun melaporkan kasus yang dialami putrinya ke pihak pihak kepolisian. Atas laporan itu, petugas melakukan penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Siak AKP Bayu Ramadhan Effendi mengatakan saat ini pihaknya sudah menerima laporan kekerasan seksual yang dialami Bunga.
“Terkait hal itu pihak keluarga korban sudah melaporkan ke kita. Korban telah mengalami berbagai bentuk pelecehan seksual,” kata Bayu kepada wartawan, Kamis (3/10/2024).
Dari keterangan korban yang masih duduk di bangku SMP bahwa pelaku berjumlah 6 orang. Dia mengatakan kejadian perkosaan itu terjadi sejak 12 September 2024.Saat itu korban sedang pulang sekolah dengan berjalan kaki.
Kemudian korban dicegat pelaku, korban dimudian dibekap dan dibawa ke semak-semak. Di sana korban dicabuli. Pelaku ada yang menjamah dan meremas alat sensitif korban. Ada juga yang menyetubuhinya.
Ternyata tidak hanya sekali korban mendapatkan pelecehan seksual. “Ada tiga lokasi tempat asusila para pelaku yakni di semak-semak, dekat rumah ibadah, kemudian salah satu rumah pelaku dan di dekat kantor desa,” tukasnya.
(ams)
tulis komentar anda