Kecerdikan Gajah Mada Taklukkan Kerajaan Bali dengan Jurus Aturan Dharma Ksatria
Senin, 23 September 2024 - 06:03 WIB
PERLUASAN wilayah kekuasaan Majapahit dilakukan semasa Gajah Mada menjabat mahapatih. Perluasan wilayah sebagaimana diucapkan Gajah Mada di Sumpah Palapa-nya itu menjadi bagian untuk penyatuan nusantara.
Langkah awal disusun untuk menaklukkan Pulau Bali, di sebelah timur Pulau Jawa. Awalnya penaklukkan Pulau Bali diskemakan berjalan sedikit mudah, karena adanya beberapa kesamaan. Tapi hal itu ternyata tak berjalan sesuai keinginan dari Kerajaan Majapahit.
Meski akhirnya berhasil, tapi penaklukkan Pulau Dewata, ini tak bisa dilepaskan dari peran Gajah Mada langsung. Gajah Mada yang melihat ada kendala pada penaklukkan Pulau Bali, langsung menerapkan ajaran dharma, yaitu perkara menempati janji.
Strategi ini dinilai cukup cerdik sebagaimana dikutip juga dari buku “Gajah Mada Sistem Politik dan Kepemimpinan,”tulisan Enung Nurhayati. Mahapatih Majapahit ini berhasil mengalahkan Ki Pasung Grigis karena persoalan hewan.
Ya Gajah Mada berhasil memojokkan pasukan Bali berkat keingkaran janji pemimpin pasukan kala itu Ki Pasung Grigis. Saat itu Ki Pasung Grigis menjanjikan, bahwa anjing tersebut akan diberi makanan, tetapi dalam kenyataannya, ia hanya memberi tempurung kelapa.
Pada pandangan ksatria, perbuatan tersebut termasuk pengingkaran janji dan suatu perbuatan yang rendah. Gajah Mada pun menekan terhadap Ki Pasung Grigis bahwa melalui perbuatan itulah maka kesaktiannya akan hilang, jika berkelahi.
Ki Pasung Grigis awalnya terkejut dengan keadaan ini, namun aturan tentang dharma ksatria yang sangat dipercayainya membuatnya tak bisa berbuat apa-apa. Maka dia segera menyatakan takluk terhadap Gajah Mada.
Langkah awal disusun untuk menaklukkan Pulau Bali, di sebelah timur Pulau Jawa. Awalnya penaklukkan Pulau Bali diskemakan berjalan sedikit mudah, karena adanya beberapa kesamaan. Tapi hal itu ternyata tak berjalan sesuai keinginan dari Kerajaan Majapahit.
Baca Juga
Meski akhirnya berhasil, tapi penaklukkan Pulau Dewata, ini tak bisa dilepaskan dari peran Gajah Mada langsung. Gajah Mada yang melihat ada kendala pada penaklukkan Pulau Bali, langsung menerapkan ajaran dharma, yaitu perkara menempati janji.
Strategi ini dinilai cukup cerdik sebagaimana dikutip juga dari buku “Gajah Mada Sistem Politik dan Kepemimpinan,”tulisan Enung Nurhayati. Mahapatih Majapahit ini berhasil mengalahkan Ki Pasung Grigis karena persoalan hewan.
Ya Gajah Mada berhasil memojokkan pasukan Bali berkat keingkaran janji pemimpin pasukan kala itu Ki Pasung Grigis. Saat itu Ki Pasung Grigis menjanjikan, bahwa anjing tersebut akan diberi makanan, tetapi dalam kenyataannya, ia hanya memberi tempurung kelapa.
Pada pandangan ksatria, perbuatan tersebut termasuk pengingkaran janji dan suatu perbuatan yang rendah. Gajah Mada pun menekan terhadap Ki Pasung Grigis bahwa melalui perbuatan itulah maka kesaktiannya akan hilang, jika berkelahi.
Ki Pasung Grigis awalnya terkejut dengan keadaan ini, namun aturan tentang dharma ksatria yang sangat dipercayainya membuatnya tak bisa berbuat apa-apa. Maka dia segera menyatakan takluk terhadap Gajah Mada.
tulis komentar anda