Pralaya Medang, Cerita Pilu Keruntuhan Mataram Kuno dan Petaka Cinta Airlangga

Minggu, 22 September 2024 - 06:08 WIB
Bahkan putrinya sekaligus istri Airlangga dan Dharmawangsa Teguh meninggal dunia pada kejadian itu dengan kondisi sangat mengenaskan. Peristiwa ini disebut sebagai Pralaya Medang yang terjadi pada 1016 Masehi.

Beruntung Airlangga berhasil lolos dari maut, ia lolos dari upaya pembunuhan dan melarikan diri ke hutan bersama anak buahnya bernama Narottama. Kisah penyerangan Wurawari ke Mataram Kuno ini dikisahkan pada Prasasti Pucangan berbahasa Jawa kuno.

Baca juga:

Saat kejadian itu, Prasasti Pucangan mengisahkan Airlangga masih sangat muda dan belum berpengalaman dalam peperangan, serta menggunakan alat - alat senjata. Tetapi karena penjelmaan Dewa Wisnu, maka ia tidak bisa binasa oleh kekuasaan mahapralaya.

Ia kemudian tinggal di hutan lereng Gunung Arjuno dan berteman dengan para pendeta yang suci kelakuannya, dan seroang hamba setianya Narottama. Selama tinggal di hutan lereng gunung inilah Airlangga hidup layaknya kaum pertapa.

Ia memakai pakaian kulit kayu, dan makan apa saja yang dimakan oleh pendeta. Selama tinggal di hutan, Airlangga tidak pernah melupakan pemujaan terhadap dewa - dewa siang dan malam. Sebab itu para dewa sangat besar cinta kasih kepadanya.

Mereka berharap agar Airlangga memperoleh pohon keinginan untuk melindungi dunia, memperbaiki bangunan suci dan menghancurkan semua kekuatan jahat di dunia.
(ams)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content