Gus Kikin Bentuk Kabinet Pelangi PWNU Jatim, Ini Nama-namanya

Selasa, 17 September 2024 - 17:23 WIB
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus KH Kikin A Hakim) membentuk kabinet pelangi dalam kepengurusan PWNU Jatim 2024-2029. Foto/Masdarul Kh
SURABAYA - Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus KH Kikin A Hakim) membentuk "kabinet pelangi" dalam kepengurusan PWNU Jatim 2024-2029.

Kepenguruaan ini mendapatkan Surat Keputusan (SK) PBNU Nomor 2350/PB.01/A.II.01.44/99/09/2024 pada 9 September 2024.

"Tidak mudah membentuk 'kabinet' PWNU Jatim 2024-2029, karena kita mempertimbangkan adanya kebersamaan sesuai amanah Konferwil PWNU Jatim yang lalu, karena itu kita betul-betul mempertimbangkan regenerasi, kaderisasi, apresiasi, dan akomodasi daerah," katanya dalam Ta'aruf PWNU Jatim 2024-2029 di Gedung PWNU Jatim, Surabaya, Selasa (17/9/2024).



Dalam ta'aruf dan penyerahan SK PBNU yang dihadiri Rais Syuriyah PWNU Jatim 2024-2029 KH Anwar Manshur dan sejumlah Wakil Rais Syuriyah itu, Gus Kikin yang merupakan pengasuh Pesantren Tebuireng ke-8 (2020-sekarang) atau cicit "Sang Kiai" itu menjelaskan beberapa pertimbangan yang ada itu dibahas melalui musyawarah yang teliti.



"Untuk regenerasi dan kaderisasi, kita pertimbangan beberapa nama baru, sedangkan untuk apresiasi dan akomodasi daerah dipertimbangkan melalui kebutuhan pembidangan kinerja kedepan," katanya dalam ta'aruf yang juga dihadiri beberapa Wakil Rais Syuriyah, seperti KH. Abd. Matin Djawahir, KH Moh Hasan Mutawakkil, dan KH. Agoes Ali Masyhuri.

Menurut Gus Kikin yang pernah menjabat Wakil Ketua PWNU Jatim (2008-2022) itu, nomenklatur pembidangan yang diprioritaskan antara lain keagamaan/dakwah, pendidikan/kebudayaan, organisasi/kelembagaan/ZIS, kaderisasi/SDM, pendampingan ekonomi umat, pemberdayaan pesantren, media/komunikasi, advokasi/HAM, saintek, lingkungan, dan kesehatan.

"Pembidangan yang ada itu bertujuan mengembalikan Jatim sebagai barometer NU dan merancang kerja nyata yang terukur-adaptif-produktif, karena itu saya ucapkan terima kasih atas kesediaan para pengurus syuriyah dan tanfidziyah untuk bergabung. Kita kembalikan NU 1926 yang akomodatif/pelangi, musyawarah/kebersamaan, pendampingan," katanya.

Wakil Rais Syuriyah KH. Abd. Matin Djawahir dalam sambutan mewakili Rais Syuriyah KH Anwar Manshur menegaskan bahwa NU itu bukan sekadar organisasi, tapi karomah dari Allah yang akan menjaga hingga kiamat, namun ikhtiar tetap harus ada.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content