Tribhuwana Tunggadewi, Ratu Majapahit Politikus Ulung yang Menyatukan Nusantara
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 08:04 WIB
TRIBHUWANA Tunggadewi adalah penguasa ketiga Kerajaan Majapahit, memerintah dari tahun 1328 hingga 1350 M. Setelah naik takhta, ia menerima gelar Sri Tribhuwanottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.
Masa pemerintahannya diwarnai oleh berbagai tantangan, termasuk beberapa pemberontakan yang mengancam stabilitas kerajaan. Namun, dengan bantuan Gajah Mada, Tribhuwana berhasil memadamkan pemberontakan-pemberontakan tersebut.
Kemudian dia mengangkat Gajah Mada sebagai mahapatih yang setia membantu memajukan Majapahit. Hal itu dikisahkan Earl Drake pada “Gayatri Rajapatni: Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit” mengisahkan bagaimana Tribhuwana dari seorang gadis yang anggun dan ramah.
Tribhuwana Tunggadewi adalah putri Raden Wijaya, pendiri Majapahit, dan Gayatri Rajapatni yang merupakan putri dari Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari.
Ia memiliki dua saudara: Dyah Wiyat (Rajadewi Maharajasa) dan saudara tiri, Jayanagara, yang menjadi raja kedua Majapahit. Tribhuwana lahir dengan nama Sri Gitarja dan diangkat sebagai Bhre Kahuripan selama pemerintahan Jayanagara.
Setelah kematian Jayanagara pada 1328 tanpa meninggalkan pewaris, Gayatri yang sudah menjadi biksuni, memerintahkan Tribhuwana untuk menggantikan takhta. Tribhuwana memerintah bersama suaminya Kertawardhana Bhre Tumapel.
Mereka memiliki dua anak: Dyah Hayam Wuruk, yang kelak menjadi raja Majapahit, dan Dyah Nertaja. Pada awal pemerintahannya, tahun 1331, terjadi pemberontakan di Sadeng dan Keta yang berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada.
Masa pemerintahannya diwarnai oleh berbagai tantangan, termasuk beberapa pemberontakan yang mengancam stabilitas kerajaan. Namun, dengan bantuan Gajah Mada, Tribhuwana berhasil memadamkan pemberontakan-pemberontakan tersebut.
Kemudian dia mengangkat Gajah Mada sebagai mahapatih yang setia membantu memajukan Majapahit. Hal itu dikisahkan Earl Drake pada “Gayatri Rajapatni: Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit” mengisahkan bagaimana Tribhuwana dari seorang gadis yang anggun dan ramah.
Tribhuwana Tunggadewi adalah putri Raden Wijaya, pendiri Majapahit, dan Gayatri Rajapatni yang merupakan putri dari Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari.
Ia memiliki dua saudara: Dyah Wiyat (Rajadewi Maharajasa) dan saudara tiri, Jayanagara, yang menjadi raja kedua Majapahit. Tribhuwana lahir dengan nama Sri Gitarja dan diangkat sebagai Bhre Kahuripan selama pemerintahan Jayanagara.
Setelah kematian Jayanagara pada 1328 tanpa meninggalkan pewaris, Gayatri yang sudah menjadi biksuni, memerintahkan Tribhuwana untuk menggantikan takhta. Tribhuwana memerintah bersama suaminya Kertawardhana Bhre Tumapel.
Mereka memiliki dua anak: Dyah Hayam Wuruk, yang kelak menjadi raja Majapahit, dan Dyah Nertaja. Pada awal pemerintahannya, tahun 1331, terjadi pemberontakan di Sadeng dan Keta yang berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada.
tulis komentar anda